Lini Agribisnis Tumbuh Tinggi, Ubah Kontribusi Penjualan Indofood
Perubahan kontribusi ini pun membuat laba Indofood naik 11 persen menjadi Rp1,2 triliun
Perubahan kontribusi ini pun membuat laba Indofood naik 11 persen menjadi Rp1,2 triliun
Bareksa.com – Perubahan kontribusi penjualan dari kelompok usahanya tak mengganggu kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada kuartal I-2017. Bahkan, laba bersih perusahaan Grup Salim ini bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan penjualannya.
Sepanjang tiga bulan ini, Indofood mencatat laba Rp1,2 triliun atau tumbuh 11 persen dari periode sama tahun lalu Rp1,09 triliun. Adapun penjualan perseroan tumbuh 8 persen menjadi Rp17,83 triliun.
Bahkan, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, laba inti (core profit) perseroan tumbuh lebih tinggi atau sekitar 17,1 persen dari Rp1,01 triliun menjadi Rp1,19 triliun.
Perubahan kontribusi kelompok usaha Indofood terjadi di semua lini. Hal ini terjadi karena lonjakan tinggi pada lini Agribisnis, yang dijalankan melalui anak usaha PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Kontribusi bisnis Agribisnis kini memberikan 22 persen ke penjualan Indofood dari sebelumnya hanya 16 persen. Secara nilai, kontribusi Agribisnis terhadap penjualan Indofood mencapai Rp3,92 triliun dari sebelumnya Rp2,64 triliun. Artinya, pertumbuhan penjualan Agribisnis mencapai 48,48 persen.
Dari catatan penjualan yang mencapai Rp17,83 triliun, produk konsumen bermerek (CBP) masih mendominasi dengan berkontribusi 50 persen atau berkisar Rp8,91 triliun. Namun, kontribusi CBP ini turun dari 52 persen atau Rp8,59 triliun pada tahun lalu.
Tabel: Breakdown Kontribusi Penjualan Indofood
Sumber: Keterangan perseroan
Begitu juga untuk lini bisnis Bogasari yang pada tiga bulan pertama tahun ini menyumbang kontribusi penjualan 21 persen. Pada kuartal I tahun lalu, Bogasari menyumbang penjualan sebesar 24 persen.
Bisnis Distribusi pun serupa. Kini, kontribusi lini bisnis Distribusi hanya sebesar 7 persen dari sebelumnya 8 persen.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim menuturkan, pihaknya berhasil mempercepat pertumbuhan penjualan dan core profit pada kuartal pertama tahun ini di tengah kondisi persaingan yang semakin ketat dan permintaan pasar yang melemah.
“Grup CBP berhasil melampaui pertumbuhan pasar kategori utama makanan dan minuman. Sementara, kenaikan harga produk kelapa sawit dan pulihnya tingkat produksi CPO mendorong kinerja Grup Agribisnis,” tulis Anthoni dalam keterangan pers, Jumat, 28 April 2017. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.