Sebagai Penopang Utama Indofood, Kinerja ICBP Lebih Baik dari Induknya
Dari sisi pertumbuhan kinerja keuangan dan harga saham, ICBP mengungguli INDF
Dari sisi pertumbuhan kinerja keuangan dan harga saham, ICBP mengungguli INDF
Bareksa.com – Laba bersih PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sepanjang 2018 naik tipis 0,24 persen dari Rp4,16 triliun di 2017 menjadi Rp4,17 triliun. Salah satu penopang laba bersih Indofood adalah kinerja PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Indofood CBP yang merupakan produsen produk konsumen bermerek seperti mi instan, produk dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus serta minuman ini punya laba bersih Rp4,57 triliun atau melonjak 20,58 persen dari periode akhir 2017 Rp3,79 triliun.
Direktur Utama sekaligus Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengakui, tahun 2018 menjadi tantangan perseroan dengan kondisi harga komoditas yang kurang mendukung.
Promo Terbaru di Bareksa
“Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Indofood tetap menunjukkan ketangguhannya yang tercermin dari pertumbuhan positif baik pada nilai penjualan maupun keuntungan,” kata Anthoni melalui keterangan tertulis, Jumat, 22 Maret 2019.
Ke depan, tambah Anthoni, perseroan akan tetap fokus pada keunggulan daya saing dalam meraih berbagai peluang di pasar domestik dan ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Terkait kinerja Indofood CBP. Anthoni bilang, di tengah kondisi tingkat permintaan atas produk fast moving consumer goods (FMCG) tidak mengalami perubahan, Indofood CBP mampu meraih kinerja baik dengan mencatatkan pertumbuhan tinggi laba per saham.
Memasuki tahun 2019, Anthoni berharap, industri FMCG Indonesia akan bertumbuh seiring dengan meningkatkan perekonomian.
“Namun tingkat persaingan diperkirakan akan tetap ketat. Kami akan fokus pada upaya untuk meraih pertumbuhan dengan memperkuat kehadiran di pasar, mengembangkan merek-merek agar tetap relevan terhadap konsumen, serta meningkatkan daya saing,” imbuh Anthoni.
Rasio Keuangan Indofood dan Indofood CBP per Akhir 2018
Sumber: Laporan keuangan perseroan
Secara rinci, kinerja Indofood CBP memang lebih baik ketimbang induknya. Hal itu pun terlihat dari rasio-rasio keuangan lainnya seperti penjualan yang naik 7,86 persen.
Hal itu juga terlihat dari pergerakkan kedua saham perseroan yakni INDF dan ICBP. secara year to date hingga 21 Maret 2019, saham INDF sudah turun 2,01 persen, sementara saham ICBP hanya turun 0,72 persen.
Performa Saham INDF dan ICBP Periode 28 Desember 2018 – 21 Maret 2019
Sumber: Bareksa.com
Pada 21 Maret 2019, posisi saham INDF berada pada level Rp7.300 dari posisi akhir tahun 2018 Rp7.450. Sepanjang periode ini, saham INDF sempat menyentuh level tertinggi Rp7.850 dengan level terendah Rp7.075.
Sementara itu, pada periode sama, saham ICBP sempat menyentuh level terendah Rp10.000 dengan level tertinggi Rp10.850. Adapun posisi saham ICBP per 21 Maret 2019 adalah Rp10.375 dari posisi akhir tahun 2018 Rp10.450.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.