Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) pada perdagangan kemarin melesat 3,74 persen ke level Rp6.925 per saham, saat IHSG anjlok 1,2 persen
Saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) pada perdagangan kemarin melesat 3,74 persen ke level Rp6.925 per saham, saat IHSG anjlok 1,2 persen
Bareksa.com - Mengawali perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan cukup hebat hingga harus terlempar dari level psikologis 7.100. Pada perdagangan Senin (6/6/2022), IHSG anjlok 1,2 persen ke level 7.096,58. Meski begitu, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp220,29 miliar.
Pelemahan IHSG memang disebabkan oleh mayoritas saham big caps yang mengalami penurunan pada perdagangan kemarin.
Namun di tengah tekanan yang dialami pasar saham Tanah Air, masih ada salah satu saham blue chips yang cukup kebal dari goncangan kemarin karena mampu menorehkan kenaikan.
Saham yang dimaksud adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yang pada perdagangan kemarin menguat 3,74 persen ke level Rp6.925 per saham.
Sumber: HOTS
Jika melihat beberapa hari terakhir, saham emiten milik konglomerat Anthony Salim ini memang sedang dalam tren penguatan beberapa hari terakhir.
Menurut pandangan Bareksa, apresiasi yang dialami INDF tak lepas dari kinerja keuangannya yang cukup mengesankan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
Sebagai informasi, INDF berhasil membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 12 persen menjadi Rp 27,45 triliun di kuartal pertama 2022. Pada periode yang sama tahun lalu, INDF meraup penjualan Rp 24,55 triliun.
Adapun laba bersih Indofood melesat 36 persen menjadi Rp 2,36 triliun dari Rp 1,73 triliun. Margin laba bersih meningkat menjadi 8,6 persen dari 7,0 persen.
Kinerja tersebut sudah sesuai ekspektasi beberapa analis, karena didorong kinerja yang baik dari ICBP selaku anak usahanya. Selain itu, kinerja INDF juga ditopang oleh tingginya harga komoditas CPO, yang mendukung peningkatan kinerja INDF melalui anak usaha di sektor CPO.
Melihat adanya kenaikan pada saham INDF di tengah IHSG yang anjlok pada perdagangan kemarin, tentu secara umum akan mendorong kinerja reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya.
Berdasarkan pantauan Bareksa, 6 dari 10 produk reksadana yang menduduki daftar kenaikan tertinggi harian pada perdagangan kemarin tercatat memiliki saham INDF dalam portofolionya.
Sumber : Bareksa
Dari keenam produk tersebut, tiga produk reksadana di antaranya milik PT Pratama Capital Asset Management, kemudan tiga produk lainnya masing-masing milik PT Ciptadana Asset Management, PT Syailendra Capital, dan PT Setiabudi Investment Management.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.119,93 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.109,56 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.893,29 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.084,74 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.028,61 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang