Kasus Pembobolan Deposito Ditangani Polisi, Saham BBTN Ditargetkan ke Rp2.600
BBTN melakukan klarifikasi melalui email yang diterima Bareksa terkait pemberitaan pembobolan dana nasabah
BBTN melakukan klarifikasi melalui email yang diterima Bareksa terkait pemberitaan pembobolan dana nasabah
Bareksa.com – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah memberikan klarifikasi terkait pemberitaan kasus dugaan pembobolan dana nasabah, yang kini telah ditangani oleh Kepolisian. Saham emiten bank dengan kode sandi BBTN ini pun mendapatkan rekomendasi dari analis.
Sebelumnya, telah ramai diberitakan kasus pembobolan dana nasabah dengan sertifikat palsu di BTN senilai Rp 258 miliar yang diduga dilakukan oleh sindikat kejahatan bank dan melibatkan oknum Kepala Kantor Kas BTN. Korban kasus ini terdiri dari empat institusi yakni PT Surya Artha Nusantara (SAN) Finance, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia, Asuransi Umum Mega, Global Index Investindo dan satu nasabah individu.
Maka dari itu, BTN pun melakukan klarifikasi melalui email yang diterima Bareksa terkait pemberitaan tersebut. Tim Investor Relations BTN menyampaikan setidaknya ada 5 poin, yakni :
Promo Terbaru di Bareksa
1. Pemalsuan sertifikat deposito BTN diduga telah ditempa oleh sebuah sindikat kriminal yang menggunakan nama Bank BTN dan tindakan sindikat ini dilakukan di luar sistem bank. BTN telah melaporkan kasus ke polisi daerah nomor pendaftaran TBL/5738/XI/2016/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 21 November 2016 dan sekarang telah disampaikan kepada Jaksa Agung Jakarta. Bank BTN akan mematuhi hukum dan prosedur, dan tidak akan melindungi pihak terkait dengan pemalsuan.
2. Untuk saat ini Bank BTN menahan pembukaan account nasabah baru di kantor kas. Pembukaan rekening baru akan dilayani di cabang dan kantor cabang pembantu.
3. Bank BTN telah melaksanakan dan menerapkan kegiatan untuk meningkatkan proses bisnis manajemen deposito nasabah, terutama untuk evaluasi prosedur dan pembatasan persetujuan transaksi di setiap outlet, perbaikan pembukaan prosedur dan transfer dana rekening, dan memperkuat uji kelayakan nasabah, terutama dalam mencegah pencucian uang.
Pelaksanaan rencana sepenuhnya dilaksanakan pada April 2017 dan akan dievaluasi pada akhir semester 1 tahun 2017.
4. Sampai 28 Februari 2017, Bank BTN memiliki jaringan 477 kantor kas dengan dana pihak ketiga sebesar Rp13,25 triliun atau 8,5 persen dari total dana pihak ketiga BTN dari Rp156,57 triliun.
5. Likuiditas Bank dalam kondisi sangat baik, dengan pertumbuhan deposito masih sebesar 22,07 persen pada Februari 2017. Kami masih mempertahankan target pertumbuhan deposito 22-24 persen pada 2017.
Sementara itu, menanggapi kasus yang menimpa salah satu bank milik negara ini, Otoritas Jasa Keuangan pun angkat bicara. Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan III OJK menyatakan, tahun lalu BTN terlalu fokus mengejar peningkatan kinerja. Namun, hal itu tidak diimbangi dengan optimalisasi tata kelola di persetujuan bisnis.
Irwan meminta BTN ke depan bisa menurunkan risiko operasional dengan melakukan evaluasi proses bisnis. Dia berharap, BTN bisa melakukan pembenahan pada tata kelola perusahaan dan proses bisnis. Selain itu, BTN juga diminta meningkatkan pengendalian internal.
Berkaitan dengan kondisi ini, Maybank Kim Eng Securities (ZP) dalam riset yang dibagikan kepada nasabah tanggal 23 Maret 2017 mengatakan tidak ada yang perlu ditakutkan oleh investor saham BBTN. Apalagi terkait akan adanya penambahan biaya provisi, mengingat alokasi provisi BBTN telah menutupi Rp258 miliar, lagipula kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian.
ZP dalam risetnya memprediksi laba bersih BBTN akan berkisar Rp3,1 triliun di tahun 2017 atau meningkat 19 persen dibanding pencapaian pada 2016. ZP juga merekomendasikan beli saham ini dengan target harga Rp2.600 per lembar. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.