BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

BTN Beri Pinjaman Rp2 Triliun untuk AP I, Kejar Target Kredit Korporasi

Bareksa18 Desember 2018
Tags:
BTN Beri Pinjaman Rp2 Triliun untuk AP I, Kejar Target Kredit Korporasi
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Maryono memberi keterangan lanjutan terkait kinerja kuartal III-2016 kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/10). Hingga Q3, laba BTN naik 32,6% menjadi Rp1,6 triliun. (Issa/Almawadi)

Bank dengan kode saham BBTN ini menargetkan realisasi kredit korporasi mencapai Rp4 triliun

Bareksa.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) nampaknya cukup serius untuk meningkatkan proporsi kredit korporasi dalam portofolio bisnisnya. Terlebih, perseroan menilai pembangunan infrastruktur yang terus dikerjakan pemerintah memerlukan dukungan semua pihak terutama BUMN.

Untuk menunjukkan komitmennya itu, BTN kembali merealisasikan penyaluran kredit korporasi. Kali ini BTN mengalirkan dana ke PT Angkasa Pura I (Persero) dengan nilai Rp2 triliun. Kredit ini diberikan BTN untuk meningkatkan pengembangan bandar udara dan fasilitas bandar udara untuk memperlancar arus transportasi udara AP I.

Direktur Utama BTN Maryono menuturkan, dalam kerja sama tersebut, BTN memberikan fasilitas pembiayaan (non revolving loan) kepada AP I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara dan investasi rutin. “Pembiayaan sektor infrastruktur ini akan terus ditingkatkan dengan membuka kerja sama BUMN lain yang terkait oleh infrastruktur, transportasi dan pendukungnya seperti BUMN Karya untuk membangun, jalan, jembatan dan sebagainya,” tutur Maryono di Jakarta, Selasa, 18 Desember 2018.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut Maryono, latar belakang dari kredit ini adalah sektor infrastruktur memberikan efek bergulir bagi industri lain. "Khusus bandara, pengembangannya langsung bisa dirasakan masyarakat, dan membuat industri lain bergerak. Yang istimewa, pengembangan bandara juga bisa dilihat dan dirasakan langsung oleh asing karena bandara merupakan fasilitas vital transportasi orang dan barang."

Maryono menambahkan sinergi dengan AP-I, menjadi langkah strategis perseroan untuk mendukung pengembangan infrastruktur. "Selain rencana pemberian kredit korporasi (non revolving loan) senilai Rp2 triliun, BTN juga membuka peluang kerja sama lainnya dengan AP-I untuk mendukung ekonomi dalam negeri," ujarnya.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengungkapkan perseroan berencana terus melakukan pengembangan bandara yang dikelola dalam rangka pengembangan transportasi udara di Indonesia. Sebagai pengelola 13 bandara di Indonesia, AP I mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) guna mengembangkan usaha dan peningkatan fasilitas bandara baru yang akan dikelola.

Dalam pemenuhan kebutuhan dana capex tersebut, Angkasa Pura I mencari pendanaan salah satunya dengan menggandeng anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni BTN.

"Kebutuhan bandara meningkat tidak diimbangi ketersediaan infrastruktur. Ada 10 bandara baru dalam lima tahun ke depan yang akan memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia serta mendukung pariwisata. Ini tentunya membutuhkan dukungan pendanaan," tegasnya.

Perbesar Porsi Kredit Korporasi

Hingga akhir tahun ini, bank dengan kode saham BBTN ini menargetkan realisasi kredit korporasi mencapai Rp4 triliun, kendati BTN baru fokus mengejar pertumbuhan kredit tersebut sejak awal tahun ini.

“Pada tahun 2019 perseroan menargetkan mematok peningkatan segmen kredit korporasi sebesar 50 persen dari realisasi kredit 2018 dengan menimbang rencana pemerintah yang akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur,” imbuh Maryono.

Sebelum memberi komitmen pendanaan bagi AP I, BTN sebelumnya telah memberikan pendanaan sejenis kepada BUMN lain. Adalah PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II dengan nilai kredit Rp1 triliun dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI.

Porsi Portofolio Kredit BTN per September 2018

Illustration

Sumber: Materi presentasi perseroan

Sebelumnya, Maryono pernah mengatakan, BTN akan terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai institusi untuk meningkatkan penyaluran kredit komersial dan kinerja bisnis BTN secara keseluruhan yang ditargetkan mencatatkan pertumbuhan bisnis di kisaran 20 persen.

“Kami meyakini dengan beragam aksi inovasi, transformasi, dan sinergi yang kami lakukan, akan mampu mencapai target pertumbuhan tersebut,” ujarnya. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua