BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

BUMN Karya Terus Bantu Pemerintah Bangun Infrastruktur

Bareksa18 Maret 2017
Tags:
BUMN Karya Terus Bantu Pemerintah Bangun Infrastruktur
Pekerja meratakan permukaan jalan beton di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan. Pembangunan jalan tol itu dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, serta PT Adhi Karya Tbk

Waskita Karya tengah mengincar investasi di jalan tol sepanjang 840 kilometer

Bareksa.com - Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur yang mampu menjawab sejumlah persoalan di Tanah Air, termasuk menjaga momentum keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Selain menggunakan kapasitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah juga mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun infrastruktur.

BUMN menjadi satu cara pemerintah mengingat kebutuhan dana untuk pembangunan infrastruktur totalnya melebihi Rp1.000 triliun. Sementara anggaran negara memiliki kapasitas terbatas dan tidak bisa menjadi instrumen semata.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), misalnya, menjadi salah satu perusahaan BUMN yang diminta untuk membangun sejumlah infrastruktur. Dalam hal ini, Waskita Karya tengah mengincar investasi di jalan tol sepanjang 840 kilometer (km) di sepanjang 2017. Apabila target tersebut tercapai maka total jalan tol yang akan dibangun akan sepanjang 1.839 km dari posisi tol yang telah dikelola perseroan sepanjang 960,2 km sampai sekarang ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Untuk total investasi sepanjang 960,2 km yang telah dikelola oleh Waskita Karya melalui anak usahanya yakni PT Waskita Toll Road mencapai sebesar Rp113 triliun. Angka itu setara dengan 17 ruas jalan tol dengan dua ruas tol tersebut sudah beroperasi yaitu ruas jalan tol Kanci Pejagan sepanjang 35 km dan ruas tol Pejagan Pemalang seksi 1 dan 2 sepanjang 20,20 km.

"Kami masih berharap ke depan bisa memperoleh pengerjaan tol sekitar 840 km lagi. Jadi total target tol yang dimiliki mencapai 1.839 km," kata Direktur Utama Waskita Karya M Choliq, di Jakarta, Jumat 17 Maret 2017.

Namun sayangnya, ia tidak menjabarkan secara rinci mengenai ruas jalan tol mana saja yang akan diincar di sepanjang 2017 ini. Akan tetapi, tambahan jalan tol sepanjang 840 km akan dioptimalkan untuk bisa didapatkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui mekanisme tender.

Lebih lanjut, kata Choliq, pihaknya sedang melakukan aksi korporasi berupa akuisisi jalan tol sepanjang 219 km dan mengajukan tol prakarsa sepanjang 378 km. D‎engan estimasi seluruh target itu maka Waskita Karya akan memiliki ruas tol sepanjang 1.839 km di akhir 2019. ‎

"Total yang sudah selesai sampai hari ini baru 50 km. Sampai akhir tahun ini diharapkan beroperasi 300 km. Tahun depan 800-900 km. Juni 2019 bisa mencapai 1.100 km," tutup Choliq.‎ `

Sepanjang 2016, Waskita Karya mencatat pendapatan dari bisnis properti dan energi masing-masing sebesar Rp34,12 miliar dan Rp1,82 miliar. Sedangkan di 2015, Waskita Karya belum mendapatkan keuntungan dari sektor tersebut. Berbagai macam upaya akan dilakukan agar sektor ini bisa terus tumbuh di masa mendatang.

Sementara untuk aset di 2016 tercatat porsinya mengalami peningkatan sebanyak 102,64 persen dari Rp30,31 triliun di 2015 menjadi sebesar Rp61,42 triliun. Sedangan tingkat ekuitas dan liablitas masing-masing menjadi Rp16,77 triliun dan Rp44,65 triliun.

Tidak hanya Waskita Karya, PT PT PP (Persero) Tbk (PTPP) juga menjadi perpanjang tangan pemerintah dalam membangun sejumlah infrastruktur di Tanah Air. Hal tersebut terlihat dari deretan perolehan proyek jalan tol antara lain tol Cisumdawu, tol Tangerang-Merak, dan beberapa proyek besar lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau tenaga angin Tolo 72 Mega Watt (MW), PLTMG Bangkanai 2 150 MW, Universitas Syiah Kuala Aceh, dan Proyek Rusun Nagrek.

‎Direktur Utama PTPP Tumiyana menjelaskan, beberapa proyek yang berhasil diraih sampai Januari 2017 ini ialah paket rekonstruksi atau peningkatan struktur jalan Karangnongko-Wangon senilai sekitar Rp1,19 triliun, jalan tol Cisumdawu senilai sekitar Rp1,5 triliun, dan Bangkanai GT/GE Power Plant Stage 2.140 MW di Kalimantan Tengah senilai sekitar Rp1,7 triliun.

"Pencapaian ini masih belum termasuk kontrak baru yang diraih oleh entitas-entitas anak perseroan," kata Tumiyana. (K03)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua