Tarif Listrik Naik, Inflasi Februari 2017 Capai 3,83% YoY
Padahal, Februari 2016 masih terjadi deflasi 0,36 persen.
Padahal, Februari 2016 masih terjadi deflasi 0,36 persen.
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi atau peningkatan harga barang-barang sepanjang bulan Februari 2017. Hal ini terlihat dari adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2017 sebesar 0,23 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen. Posisi bulan Februari ini lebih tinggi daripada dua tahun belakangan. Sebab BPS mencatat pada Februari 2016 justru terjadi penurunan harga atau deflasi 0,09 persen dan Februari 2015 deflasi 0,36 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penyesuaian tarif listrik berdaya 900 volt ampere (VA) menjadi penyebab utama inflasi bulan Februari ini. Hal ini sejalan dengan pengalihan subsidi listrik yang dilakukan pemerintah tahun ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Dia mengatakan, penyesuaian tarif listrik ini sudah mulai menyumbang inflasi sejak Januari 2017. Hanya saja pengguna listrik 900 VA pasca bayar (yang membayar tagihan bulan Januari pada bulan berikutnya) menyumbang inflasi pada Februari 2017. (Baca Juga : Tarif Listrik 900 VA Naik 30% Mulai Maret, Pemerintah Berpeluang Hemat Subsidi)
Di sisi lain, komponen sandang juga ikut menyumbang inflasi mencapai 0,52 persen pada Februari tahun ini. Inflasi sandang dikarenakan kenaikan harga emas perhiasan.
Penyebab inflasi lainnya antara lain di kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan dengan andil inflasi 0,03 persen.
Berdasarkan pantauan BPS di 82 kota pada Februari, 62 kota mengalami inflasi sementara 20 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Manado yang sebesar 1,16 persen.
"Inflasi terendah ada di Ternate 0,03 persen, lalu deflasi yang tertinggi di Jambi 1,4 persen dan deflasi terendah di kota Bungo 0,02 persen," jelasnya pada 1 Maret 2017. (KA02/hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.