BPS Catat Deflasi Juli 2020, Inflasi Tahunan Turun Jadi 1,54 Persen
Inflasi tahun ke tahun (yoy) merupakan yang terendah dalam 20 tahun terakhir
Inflasi tahun ke tahun (yoy) merupakan yang terendah dalam 20 tahun terakhir
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan harga barang dan jasa secara umum pada Juli 2020. Hal ini menjadikan tingkat inflasi tahun ke tahun mencapai 1,54 persen, terendah dalam 20 tahun terakhir sejak Mei 2000.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan Indeks Harga Konsumen (IHK), yang menjadi parameter inflasi, secara umum menunjukkan adanya penurunan. "Pada Juli terjadi deflasi 0,10 persen. Inflasi tahun kalender 0,98 persen (year to date/YTD). Sehingga, inflasi tahun ke tahun 1,54 persen (year on year/yoy)," ujarnya dalam Rilis Berita Resmi BPS secara online 3 Agustus 2020.
BPS mencatat, dari 11 kelompok pengeluaran yang dipantau, ada 3 kelompok yang mengalami deflasi pada Juli 2020. Kelompok makanan minuman, dan tembakau mengalami deflasi terbesar yaitu 0,73 persen selama Juli 2020. Komoditas yang mengalami penurunan harga termasuk bawang merah, daging ayam, dan beras.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mengalami deflasi 0,01 persen. Selanjutnya, kelompok transportasi mengalami deflasi 0,17 persen.
"Transportasi mengalami deflasi 0,17 persen dan memberikan andil inflasi 0,02 persen. Penurunan tarif angkutan udara cukup dalam, dan tidak terkompensasi kenaikan tarif lain seperti tarif angkutan antar kota dan kendaraan roda empat online yang naik pada Juli 2020," lanjut Kecuk.
Grafik Pergerakan Inflasi YOY
Sumber: BPS, diolah Bareksa.com
Menariknya, dalam kondisi deflasi pada Juli 2020 ini, kelompok pengeluaran perawatan pribadi mencatat inflasi tertinggi yaitu 0,93 persen sehingga memberikan andil 0,06 persen terhadap inflasi secara umum. Ternyata, emas perhiasan menjadi komoditas paling dominan yang memberikan andil 0,05 persen inflasi Juli 2020.
"Harga emas naik tajam dan mencapai puncak pada beberapa hari belakangan ini. Peningkatan ini terjadi di 80 kota yang dipantau BPS," kata Kecuk.
Secara umum, BPS mencatat deflasi pada Juli 2020 lebih disumbang oleh harga-harga bergejolak seperti bahan makanan. Sementara itu, inflasi inti terpantau masih naik.
Sebagai informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Naiknya harga barang dan jasa menyebabkan turunnya nilai uang.
Maka dari itu, inflasi juga sering disebut sebagai penurunan nilai uang terhadap harga barang dan jasa secara umum. Jadi, selama masih ada inflasi, nilai uang masyarakat terus berkurang.
Untuk menghadapi inflasi ini, masyarakat disarankan untuk berinvestasi. Sehingga, nilai harta kekayaannya tidak langsung tergerus oleh inflasi.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.