BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Bagaimana Reverse Stock Bisa Mengurangi Utang UNSP?

Bareksa21 Februari 2017
Tags:
Bagaimana Reverse Stock Bisa Mengurangi Utang UNSP?
Seorang warga memperlihatkan biji kelapa sawit yang telah disortir di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Struktur permodalan UNSP didominasi oleh utang Rp13 triliun

Bareksa.com - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) merencanakan aksi penggabungan saham atau yang biasa disebut dengan reverse stock split. Aksi korporasi yang baru saja disepakati oleh para pemegang saham emiten afiliasi Grup Bakrie itu merupakan jalan untuk merestrukturisasi utang perseroan.

Meskipun disambut negatif oleh pelaku pasar, manajemen percaya langkah ini akan memperbaiki kinerja keuangan perseroan. "Kami akan menyelesaikan restrukturisasi secepatnya. Dengan reverse stock ini kami berjanji akan menyelesaikan utang," kata Direktur dan Investor Relations UNSP, Andi W kepada media.

Lantas bagaimana cara reverse stock dapat mengurangi utang?

Promo Terbaru di Bareksa

Bagi perseroan reverse stock merupakan aksi korporasi strategis yang menentukan kelanjutan negosiasi restrukturisasi utang dengan para kreditur. Hingga September 2016 total utang UNSP mencapai Rp13,08 triliun.

Untuk melunasi utang-utang tersebut, manajemen menilai bahwa penjualan aset bukanlah jalan yang terbaik sehingga kreditur pun tidak menyetujuinya. Penjualan lahan dianggap bukan langkah yang produktif di tengah kebijakan pemerintah yang sedang menggalakkan moratorium perluasan lahan sawit.

Selain itu, para kreditur juga mempertimbangkan harga saham UNSP saat ini, bila pun piutang mereka harus ditukar dengan saham (debt to equity conversion).

Andi mengatakan setelah reverse stock, para pemegang saham tidak akan kesulitan untuk menjual sahamnya lagi. Berbeda jika saham perseroan terjebak di nilai terendah yang boleh diperdagangkan di pasar reguler Bursa Efek Indonesia, yakni Rp50.

“Kalau di pasar tunai sulit sekali terjual, di pasar negosiasi pun nilainya di kisaran Rp20 per sahamnya,” katanya.

Sebagai informasi, sejak Agustus 2013 harga saham UNSP terkapar pada level Rp50 per saham. Namun, sejak awal bulan Februari 2017, saham emiten perkebunan ini mulai bergerak naik dan tidak lama kemudian harus kembali terjerembab di level gocap.

Dengan reverse stock ini, maka 10 saham dengan nominal Rp100 per lembar saham akan digabung menjadi 1 saham degan nominal Rp1.000 per lembar. Namun, aksi ini tidak mengubah jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh maupun modal dasar, juga tidak mengubah presentase kepemilikan saham.

Setelah menggelar reverse stock, UNSP akan melanjutkan negosiasi restrukturisasi utang dengan opsi konversi utang menjadi saham atau debt to equity swap. Konversi utang ini harus dibicarakan kembali dengan para kreditur perseroan.

Struktur Modal

Penataan ulang utang ini sangat penting bagi kesehatan keuangan perseroan. Per September 2016, struktur permodalan UNSP didominasi oleh utang. Total aset UNSP mencapai Rp16,4 triliun, tetapi Rp13,07 triliun adalah utang sedangkan total modal perusahaan hanya sebesar Rp3,24 triliun.

Oleh karena itu, rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) perseroan per September 2016 mencapai 4 kali. Dengan demikian, berarti utang UNSP sudah 4 kali lebih tinggi dari modal yang dimiliki sendiri. Angka DER UNSP pun jauh di atas rata-rata sektor yang hanya 1,18 kali dan jauh melampaui saham-saham sektor perkebunan lainnya.

Grafik: DER Saham Perkebunan

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Di sisi lain, kinerja UNSP terbilang buruk. Perseroan masih mencatatkan rugi bersih Rp328 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2016 meskipun berkurang dibandingkan dengan rugi Rp514,57 miliar pada periode sama tahun 2015.

Grafik: Pergerakan Pendapatan dan Laba-Rugi UNSP

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Emiten perkebunan ini juga mencatat penurunan penjualan sebesar 26,9 persen menjadi Rp1,1 triliun pada Januari-September 2016 dari periode sama tahun sebelumnya berhasil memperoleh Rp1,6 triliun. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua