Bank Mandiri Menggerus Total Laba Bank BUMN 4,71% Jadi Rp54,06 T
Porsi laba Bank Mandiri terhadap total laba bank BUMN pun turun jadi 25,55%
Porsi laba Bank Mandiri terhadap total laba bank BUMN pun turun jadi 25,55%
Bareksa.com – Setelah lima tahun atau dalam periode 2011-2015 selalu meningkat, total laba bank milik pemerintah mengalami penurunan. Hingga akhir 2016, empat bank pelat merah ini meraup total laba Rp54,06 triliun atau turun 4,71 persen dari posisi 2015 Rp56,73 triliun.
Penurunan total laba bank BUMN ini tidak terlepas dari catatan negatif PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang harus menerima penurunan laba hingga 32,1 persen dari Rp20,33 triliun menjadi Rp13,81 triliun. Alhasil, porsi laba Bank Mandiri terhadap total laba bank BUMN menjadi 25,55 persen dari 35,84 persen.
Penurunan laba Bank Mandiri tergerus beban pencadangan yang naik hingga 100 persen menjadi Rp24,6 triliun. Padahal, kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, laba Bank Mandiri sebelum pencadangan mencapai Rp43,3 triliun. Soal pencadangan, Kartika bilang, hal tersebut terkait kondisi perekonomian Indonesia yang melambat dan memberi dampak ke beberapa nasabah.
Promo Terbaru di Bareksa
“Terutama dari sektor komoditas seperti pertambangan batubara, minyak dan gas yang akhirnya merembet ke sektor lain dan memberi dampak pada kemampuan nasabah untuk menyicil angsuran,” terang Kartika, Selasa, 14 Februari 2017.
Hal itu pun bisa terlihat dari rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang naik dari 2,6 persen menjadi 4 persen secara gross. Sementara NPL nett juga ikut naik dari 0,9 persen menjadi 1,53 persen.
Tabel: Catatan Laba Bank BUMN Periode 2011-2016
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan
Namun Direktur Keuangan dan Tresuri Bank Mandiri Pahala Mansury pun meyakini, kinerja perseroan akan lebih baik pada tahun ini karena pencadangan pada 2016 sudah dirasa cukup. “Kami harap, pencadangan pun bisa turun hingga 40 persen, sehingga laba kami sudah bisa mendekati lagi pencapaian pada 2015,” kata Pahala.
Keyakinan manajemen Bank Mandiri tahun ini juga berkaca pada kinerja operasional di sepanjang tahun 2016. Misalnya saja pendapatan bunga bersih atau net interets income (NII) yang naik 14,2 persen menjadi Rp51,82 triliun, lalu fee income yang juga naik 14,2 persen menjadi Rp11,44 triliun.
Catatan tersebut tidak lepas dari pertumbuhan kredit yang naik 11,2 persen dari Rp595,5 triliun menjadi Rp662 triliun. Bahkan, net interest margin (NIM) Bank Mandiri pun naik dari 6,08 persen menjadi 6,44 persen.
Pada tahun 2015, laba bank BUMN mencapai Rp56,73 triliun meskipun dari tiga bank itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penurunan laba 15,6 persen dari Rp10,83 triliun menjadi Rp9,14 triliun.
Pada 2014 pun total laba bank BUMN masih tumbuh saat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat penurunan laba 26,28 persen dari Rp1,56 triliun menjadi Rp1,15 triliun.
Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi bank BUMN yang paling konsisten mencatat pertumbuhan laba, sekaligus menjadi bank dengan laba terbesar di Indonesia. Pada 2016, laba BRI mencapai Rp26,23 triliun atau naik 3,22 persen dari Rp25,41 triliun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.