Saham BBRI, BBCA dan BMRI Kompak Turun, Begini Strategi Investasinya
Penurunan harga saham BBRI, BBCA dan BMRI salah satunya karena ditekan aliran keluar dana asing
Penurunan harga saham BBRI, BBCA dan BMRI salah satunya karena ditekan aliran keluar dana asing
Bareksa.com - Tiga saham big banks (bank besar) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sedang diskon besar saat ini. Hingga Kamis (30/9) sesi I, saham ketiga bank jumbo Tanah Air itu merosot masing-masing 10,45%, 3% dan 5,72% sepekan terakhir menjadi masing-masing Rp4.970, Rp10.500 dan Rp7.000.
Saham BBRI sedang berada di level terendah lebih dari sebulan terakhir, BBCA dan BMRI di level termurah dalam lebih dari 2 pekan terakhir. Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan harga saham BBRI, BBCA dan BMRI, ditekan beberapa faktor. Di antaranya aliran keluar dana asing dalam sepekan di IHSG mencapai Rp4,3 triliun. Untuk BBRI, BBCA dan BMRI sendiri outflow investor asing dalam sepekan, masing-masing sebesar Rp3,9 triliun, Rp541 miliar, dan Rp919 miliar.
Outflow tersebut akibat China mengeluarkan stimulus untuk menopang perekonomiannya, salah satunya dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 20 bps ke level 1,5%. Lalu rasio GWM perbankan juga diturunkan agar mendorong likuiditas perbankan.
Promo Terbaru di Bareksa
Ekspektasi dari pertumbuhan ekonomi China membuat investor asing berbondong-bondong masuk ke pasar saham Negara Panda. Tercermin dari pergerakan indeks Shanghai, SZSE, dan China A50 diawal pekan ini melesat naik masing-masing 8%, 10% dan 6%. Sementara IHSG berbalik terkoreksi ke kisaran level 7.600 atau turun 1,36% pada perdagangan sesi 1 (30/09).
Tim Analis Bareksa merekomendasikan investor bisa menerapkan strategi investasi wait and see terlebih dahulu, hingga IHSG mencapai level yang lebih stabil. Kemudian investor bisa mengakumulasi bertahap di saham Big Banks yang memiliki kinerja keuangan yang baik, dengan target harga berikut:
Saham | Rekomendasi | Harga Saat Ini | Target Harga 2024 | Potensi Kenaikan | Prediksi PER | Prediksi PBV | Prediksi ROE | ||||
2024 | 2025 | 2024 | 2025 | 2024 | 2025 | ||||||
BBRI | Buy | Rp4.970 | Rp6.200 | 24,7% | 12,6 | 11,1 | 2,4 | 2,3 | 20,9 | 21,7 | |
BBCA | Buy | Rp10.500 | Rp11.600 | 10,4% | 23,2 | 21,2 | 4,8 | 4,4 | 20,1 | 20,4 | |
BMRI | Buy | Rp7.000 | Rp8.250 | 17,8% | 11,4 | 10,3 | 2,4 | 2,2 | 21,9 | 20,7 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, Ciptadana Sekuritas Asia, harga saat ini per 30/9/2024 sesi I
Keluarnya asing dari saham BBRI salah satunya JPMorgan yang pekan lalu (25/9) menurunkan peringkat dari overweight jadi netral. Senada, Vanguard juga mengurangi kepemilikan di saham BBRI. Namun BlackRock justru memperbesar kepemilikannya di saham BBRI.
Tim Analis Bareksa menilai saham perbankan Tanah Air, termasuk BBRI, BBCA dan BMRI sejatinya dipercaya akan meraih sentimen positif pasca Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve dan Bank Indonesia memangkas suku bunga pekan lalu (18/9). Sebab suku bunga yang rendah berpeuang menggenjot penyaluran kredit, sehingga bisa mendongkrak kinerja.
Dari sisi kinerja keuangan tiga bank cukup ciamik. BRI mengumumkan laba bersih (bank only) Rp36,2 triliun atau tumbuh 3,96% secara tahuna (YOY) hingga Agustus 2024. Di perode yang sama BCA mengantongi laba bersih Rp35,99 triliun atau melesat 13,5% Meski begitu, BMRI belum merilis keuangannya hingga Agustus. Namun hingga Juni atau di semester I 2024, BMRI mencatatkan laba bersih secara konsolidasi tumbuh 5,23% menjadi Rp26,6 triliun.
Hasil riset Ciptadana Sekuritas Asia yang dirilis awal September lalu tetap merekomendasikan beli saham BBRI, BBCA dan BMRI dengan target harga masing-masing Rp6.200, Rp11.600 dan Rp82.50. Dibandingkan harga penutupan sesi I senin (30/9), maka saham BBRI masih punya potensi kenaikan 24,7%, saham BBCA punya potential upside 10,4% dan BMRI berpeluang meningkat 17,8%.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.