Akhirnya, Integrasi Taksi Blue Bird dan Aplikasi GO-JEK Terwujud
Blue Bird juga memberi promo GO-CAR dan pembayaran bisa memakai GO-PAY
Blue Bird juga memberi promo GO-CAR dan pembayaran bisa memakai GO-PAY
Bareksa.com – Satu per satu, pelaku bisnis transportasi konvensional mulai membuka pintu bagi pelaku bisnis transportasi online. Setelah PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menjalin kolaborasi dengan Uber, kini giliran PT Blue Bird Tbk (BIRD) merealisasikan kerjasama dengan GO-JEK, yang telah didengungkan sejak tahun lalu.
Melalui suratnya ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 1 Februari 2017, Direktur Utama Blue Bird Purnomo Prawiro mengungkapkan, para pelanggan GO-CAR bisa mendapat taksi Blue Bird ketika melakukan pemesanan kendaraan. Atas kolaborasi ini, para pengguna layanan GO-JEK hanya perlu memperbaharui (update) aplikasi GO-JEK melalui Playstore untuk Android dan App Store untuk i-Phone.
“Pelanggan GO-CAR yang mendapat taksi Blue Bird akan menikmati tarif promo GO-CAR dan bisa membayar menggunakan GO-PAY,” tulis Purnomo.
Promo Terbaru di Bareksa
Purnomo menambahkan, kerjasama tersebut merupakan respon nyata dari kedua perusahaan dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan begitu, pelanggan bisa memiliki alternatif mendapatkan taksi selain memberhentikan taksi Blue Bird di jalan, melalui pangkalan, aplikasi My Blue Bird, dan Call Center.
Lebih lanjut, Purnomo bilang, pihaknya akan terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi untuk melayani pelanggan dengan lebih baik.
Adapun atas realisasi kerjasama baru dengan GO-JEK, Purnomo yakin, hal itu akan menunjang secara langsung kegiatan operasional perseroan dan anak-anak perusahaan. (Baca juga: Kerjasama Gojek- Blue Bird, Akankah Mendorong Kinerja BIRD?)
Sekadar catatan, Blue Bird mencatatkan penurunan laba hingga 40 persen menjadi Rp7,2 miliar sepanjang Januari-September 2016 dari periode sama tahun lalu Rp12,11 miliar. Penurunan ini disebabkan turunnya pendapatan sebesar 43 persen menjadi Rp722 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp1,28 triliun.
Selain masih menanggung beban usaha yang besar, perusahaan juga rugi selisih kurs sebesar Rp1,81 miliar. Penurunan kinerja perusahaan ini memang sudah dirasakan dari kemunculannya taksi berbasis online.
Direktur Blue Bird Andrianto Djokoseotono pernah mengatakan, strategi pengembangan bisnis perusahaan masih seputar pelayanan serta sistem IT. "Strategi perusahaan masih secara kontinyu mengedepankan kepentingan pelayanan, baik pengemudi, kendaraan maupun sistem IT," kata Andrianto.
Sebelumnya, perseroan telah meluncurkan sistem pembayaran non-tunai di aplikasi My Blue Bird. Dengan adanya pembaruan aplikasi ini, masyarakat dapat melakukan pembayaran melalui Blue Bird eVoucher, kartu kredit dan kartu debit. Perseroan bekerjasama dengan Mastercard, Bank Mandiri dan BNI dalam layanan cashless ini. Dampak peluncuran ini disebutkan akan menunjang kegiatan operasional Perseroan dan kelangsungan usaha Perseroan.
Saham BIRD
Sejak pengumuman kerjasama dengan GO-JEK terpublikasi, saham BIRD langsung merangsek naik dengan level tertinggi Rp2.910, sebelum akhirnya ditutup Rp2.900 pada hari ini 1 Februari 2017 atau naik 4,32 persen dari penutupan hari sebelumnya Rp2.780.
Sepanjang hari ini, saham BIRD ditransaksikan sebanyak 187 kali dengan volume 3.489 lot bernilai Rp1,01 miliar. Catatan ini, membuat saham BIRD hanya turun 3,33 persen dari posisi akhir tahun 2016 Rp3.000.
Grafik: Pergerakan Intraday Saham BIRD 1 Februari 2017
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, kinerja saham BIRD di sepanjang 2016 lalu cukup tertekan. Ditutup Rp7.100 pada akhir tahun 2015, saham BIRD terus melorot 57,75 persen dan berada pada posisi Rp3.000 pada akhir tahun 2016. Bahkan, performa saham BIRD merupakan salah satu yang terburuk di Bursa pada tahun lalu. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.