Berita Hari Ini : GO-JEK akan Masuk Blue Bird, Tanihub Raih Dana US$10 Juta
Google bikin pusat data di Finlandia, Kedai Sayur raih dana US$1,3 juta, Panin AM luncurkan ETF
Google bikin pusat data di Finlandia, Kedai Sayur raih dana US$1,3 juta, Panin AM luncurkan ETF
Bareksa.com - Berikut adalah informasi terkini seputar isu ekonomi, pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari berita media massa dan informasi keterbukaan Bursa Efek Indonesia, Selasa, 28 Mei 2019 :
TaniGroup
TaniGroup, start-up digital di sektor pertanian, resmi mendapatkan pendanaan terbaru seri A US$10 juta untuk mendukung pengembangan bisnisnya.
Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures, dengan partisipasi dari Intudo Ventures, Golden Gate Ventures, dan The DFS Lab, sebuah akselerator fintech yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation.
Investasi Seri A tersebut akan mempercepat ekspansi layanan dan pengembangan produk TaniGroup di seluruh Indonesia. Pendanaan terbaru tersebut melengkapi pendanaan sebelumnya, yaitu Pra-Seri A dari Alpha JWC Ventures dan beberapa angel investor pada awal 2018.
Didirikan pada pertengahan 2016, TaniHub telah bermitra dengan lebih dari 25.000 petani lokal di seluruh Indonesia dan mengoperasikan lima kantor cabang dan pusat distribusi regional di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.
Pamitra Wineka, President dan Co-FounderTaniGroup, mengatakan misi utama startup ini adalah Agriculture for Everyone. Meskipun pertanian adalah penyumbang terbesar kedua terhadap produk domestik bruto Indonesia, banyak orang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sektor tersebut sejak lama karena adanya persepsi negatif.
"Dengan TaniGroup, segala usaha pertanian dapat dilakukan dengan cara-cara yang lebih sederhana dan lebih efisien. Petani dapat mengakses banyak saluran permintaan melalui TaniHub, sedangkan TaniFund dapat membantu dalam pendanaan untuk budidaya," kata Pamitra dalam siaran persnya, Senin (27/5).
PT Blue Bird Tbk (BIRD)
Industri transportasi dihangatkan dengan isu terkait bersatunya PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan GO-JEK Indonesia. Bahkan informasi terbaru yang dihembuskan sumber Kontan.co.id, GO-JEK dikabarkan yang tertarik untuk melakukan penyertaan di saham BIRD.
Menurut sumber Kontan.co.id, nantinya GO-JEK direncanakan akan masuk ke BIRD lewat penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dimintai konfirmasi, Direktur Marketing BIRD, Amelia Nasution mengatakan saat ini hubungan antara BIRD dan GO-JEK hanya sebatas kerja sama operasional. Belum ada rencana investasi atau penyertaan apapun.
"Saat ini kerja sama kami dengan GO-JEK adalah melalui kerja sama operasional yang ada di aplikasi GO-JEK baik GO-CAR ataupun GO-Bluebird," ujar Amelia kepada Kontan.co.id, Senin (27/5).
Google berencana menggelontorkan investasi sekitar €600 juta (US$672 juta) di pusat data baru Hamina, Finlandia.
Mengutip Reuters, Senin (27/5) Google yang dimiliki oleh Alphabeth Inc sudah memiliki data center di Hamina, tempat ia membenamkan modal €800 juta untuk mengonversi pabrik kertas tua. Perusahaan kertas Stora Enso menjual pabriknya yang dekat dengan perbatasan Rusia ke Google pada 2009.
Google mengatakan fasilitas di Hamina adalah salah satu data center yang paling canggih dan efisien. Sistem pendinginnya menggunakan air laut dari Teluk Finlandia untuk mengurangi penggunaan energi.
Pusat data Google di Eropa lainnya berlokasi di Belanda, Irlandia dan Belgia.
Kedai Sayur
Start-up Kedai Sayur mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal US$1,3 juta atau setara Rp17,3 miliar yang dipimpin oleh East Ventures. Dana segar ini akan digunakan untuk mempercepat Kedai Sayur dalam merekrut pedagang sayur sebagai mitranya.
Kedai Sayur didirikan pada akhir tahun 2018 dengan misi untuk memberikan pedagang sayur produk dagangan dengan kualitas dan harga terbaik di pasarnya. Perusahaan ini didirikan oleh mantan Deputy Director of Business Process dan IT Triputra Group, Adrian Hernanto, beserta kedua rekannya, Ahmad Supriyadi dan Rizki Novian.
Setiap harinya, masyarakat Indonesia mengonsumsi berbagai produk segar seperti sayuran, buah, daging, dan ikan. Pada tahun 2017 saja, jumlah konsumsi produk segar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya diperkirakan mencapai US$8,4 miliar atau setara Rp120,9 triliun. Hingga hari ini, hampir seluruh produk segar tersebut dijual dan didistribusikan dengan mengandalkan pedagang keliling yang lebih dikenal dengan sebutan tukang sayur.
Di Indonesia sendiri, terdapat dua tipe pedagang sayur. Yang pertama adalah pedagang sayur yang memiliki kios dan yang kedua adalah tukang sayur keliling dengan gerobak yang ditarik oleh tangan atau menggunakan sepeda.
PT Panin Aset Management
PT Panin Aset Management meluncurkan produk reksadana exchange traded fund (ETF) untuk pertama kali. Reksadana yang dinamankan Panin ETF IDX30 Dinamis ini dicatatkan di bursa efek Indonesia pada Senin (27/5).
Presiden Direktur, Ridwan Soetedja, mengatakan dibandingkan dengan reksadana ETF lainnya, Panin ETF IDX30 Dinamis memiliki keunggulan di antaranya lebih mengutamakan transparansi. Kata Dinamis sendiri merepresentasikan alokasi bobot yang memperhitungkan likuiditas saham dengan melakukan rebalancing minimal satu kali setiap bulan.
Kata Ridwan, indeks IDX30 dipilih karena paling merepresentasikan kinerja bursa saham dan terliquid di antara indeks lainnya. “Saham-saham besar banyak di IDX30 sehingga liquditasnya tinggi, investor bisa keluar-masuk dengan nyaman,” kata Ridwan dalam acara peluncuran reksadana Panin ETF IDX30 Dinamis di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/5).
Dia bilang untuk racikan reksadana teranyar Panin Asset Menagement ini akan memperhatikan likuditas saham mana yang baik dengan melakukan review per bulan. Menurutnya, reksadana ini memiliki spread harga jual atau beli yang lebih baik dari pesaing serta memiliki seleksi ketat dari semesta 30 saham indeks IDX30.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.