Turun 15,18% Sebulan, Fundamental Saham BBTN Masih Baik
Penurunan saham terjadi karena kembalinya dana asing ke Amerika Serikat
Penurunan saham terjadi karena kembalinya dana asing ke Amerika Serikat
Bareksa.com – Kinerja saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) terpuruk dalam sebulan terakhir. Sepanjang bulan ini, saham BBTN sudah turun 15,18 persen dari posisi awal November Rp1.910 menjadi Rp1.620 pada penutupan perdagangan 29 November 2016.
Catatan tersebut menjadi yang terendah dalam delapan bulan sejak Maret tahun ini. Padahal, sejak Maret hingga 1 November 2016, saham BBTN telah naik 19,38 persen.
Apa penyebab saham BBTN bergerak turun? Kepada Bareksa, Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Iman Nugroho Soeko menyampaikan, penurunan harga saham BBTN sejalan dengan reaksi pasar untuk semua saham. “Ini karena kembalinya dana asing ke Amerika Serikat karena ekspektasi return yang membaik di sana,” ungkap Iman, Selasa, 29 November 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Meski sudah jatuh cukup dalam selama satu bulan ini, Iman menegaskan, manajemen BTN belum berencana mengambil langkah intervensi melalui buyback saham. Apalagi, lanjut Iman, dana-dana asing yang keluar dari Indonesia lebih ke speculative/short term investor yang bisa cepat pergi dan berlalu.
Artinya, Iman masih yakin, masih banyak investor yang long term akan tetap stay di Indonesia.
Grafik: Pergerakan Saham BTN Sepanjang November 2016
Sumber: Bareksa.com
Belakangan ini juga beredar kabar saham-saham perbankan akan jatuh terkait dengan isu rush money. Namun seiring dengan meredupnya isu, ternyata beberapa saham bank memang berjatuhan.
Ternyata, salah satu pemberat saham bank pada bulan ini terkait dengan likuiditas yang mengetat. Data Bank Indonesia menunjukan loan to deposit ratio (LDR) perbankan bulan September 2016 meningkat ke angka 91,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya 88,6 persen. Begitupun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 89,9 persen.
Hal ini pun diakui Iman. Namun Iman berpendapat, pengetatan likuiditas terjadi secara temporer karena menjelang akhir tahun. “Jadi, penurunan harga saham lebih karena sentimen pasar dan hot money yang senang jika market sedang volatile. Jadi, investor short term silahkan bertransaksi seseringnya, dan investor long term yang percaya fundamental cukup mengkaji lagi apakah masih cocok atau tidak risk returnnya dibandingkan kinerja,” imbuh Iman.
Dalam catatan Mandiri Sekuritas, laba bersih BTN hingga 10 bulan tahun ini mencapai Rp1,8 triliun, atau 33 persen secara tahunan dan berporsi 80 persen dari prediksi tahun penuh 2016 secara konsensus. Bahkan, BTN masih menggunakan tarif pajak pendapatan 25 persen dan jika disesuaikan menjadi 20 persen, laba bersihnya dapat mendekati Rp2 triliun.
“Jika BTN dapat membukukuan keuntungan sebelum pajak yang sama dalam 2 bulan terakhir tahun ini, kami meyakini perseroan akan dapat memenuhi prediksi konsensus dan kami di Mandiri Sekuritas. Kami masih merekomendasi BUY dengan target harga Rp2.150 dan P/BV 1 kali untuk perkiraan 2017,” tulis Analis Teknikal Mandiri Sekuritas Hadiyansyah dalam riset yang sudah dibagikan kepada nasabah.
Informasi saja, pada perdagangan hari ini (30 November 2016), saham BBTN dibuka pada level Rp1.620 dan sempat menyentuh level tertingginya Rp1.660 per saham. Adapun hingga pukul 11:34 WIB, saham BBTN berada pada level Rp1.640 atau naik 20 poin (1,23 persen) dibandingkan penutupan kemarin. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.