MARKET BRIEF: Outlook Perbankan Indonesia Positif; JPFA Tambah Emisi Global Bond
MDRN catat rugi Rp447,93 miliar; ADRO jual mulut tambang; BBTN rilis emisi obligasi Rp5 triliun
MDRN catat rugi Rp447,93 miliar; ADRO jual mulut tambang; BBTN rilis emisi obligasi Rp5 triliun
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
Rating Moody’s
Perbankan Indonesia punya kabar baik. Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service baru saja mengerek outlook perbankan Indonesia dari stabil menjadi positif. Artinya, dalam dua tahun ke depan, sektor perbankan Indonesia semakin prospektif.
Promo Terbaru di Bareksa
Ada lima faktor pendorong keputusan Moody’s. Di antaranya adalah kondisi bisnis yang semakin baik, kualitas aset permodalan, dukungan pemerintah, likuiditas yang stabil, dan kemampuan mencetak laba yang lebih baik. Secara umum, kondisi bank yang membaik terdorong kebijakan makro ekonomi dan membaiknya harga komoditas.
PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA)
Emiten peternakan ini baru saja merilis tambahan obligasi global senilai US$100 juta. Surat utang ini akan menjadi satu kesatuan dengan emisi obligasi global US$150 juta yang terbit akhir Maret lalu. Artinya, total emisi obligasi global Japfa menjadi US$250 juta atau setara dengan Rp3,3 triliun.
Perseroan sendiri telah menandatangani perjanjian dengan Credit Suisse Limited atas emisi obligasi baru di awal pekan ini. Transaksi tersebut akan ditutup dan efektif pada 19 Juni 2017. Adapun dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk kebutuhan refinancing.
PT Modern Internasional Tbk (MDRN)
Emiten yang baru-baru ini gagal melepas unit bisnis 7-Eleven harus menanggung rugi bersih hingga Rp447,93 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Pada periode sama tahun lalu, perseroan masih mencatat untung Rp21,31 miliar.
Kerugian tersebut tercatat sejalan dengan pendapatan yang menyusut 37 persen menjadi Rp138,62 miliar. Keadaan ini diperparah dengan membengkaknya beban operasi lainnya yang mencapai Rp386,18 miliar.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Adaro dan PT Perusahaan Listrik Negara memperkuat kerjasama dalam proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang. Bahkan, emiten dengan kode saham ADRO membuka peluang bagi PLN untuk mengakuisisi lahan tambang batubara mulut tambang miliknya di Kalimantan Timur.
Keseriusan Adaro pun sudah masuk dalam pembahasan kedua pihak. Dengan membuka peluang itu, Adaro bisa memuluskan rencana PT Adaro Power yang tengah mengikuti lelang pembangkit terbuka seperti PLTU di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
Lagi-lagi, obligasi menjadi pilihan bank untuk melakukan ekspansi kredit. Kali ini dilakukan BTN. Bank spesialis kredit perumahan ini merilis penawaran umum berkelanjutan dengan target dana Rp5 triliun dengan kisaran kupon 7,65 persen sampai 8,9 persen.
Dengan batuan CIMB Sekuritas Indonesia, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas, BTN mulai melakukan penawaran awal pada 13 hingga 19 Juni 2017.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Emiten dengan kode saham DSSA ini mengubah pinjaman ke PT Manggala Alam Lestari dengan menambah plafon dari Rp190 miliar menjadi Rp220 miliar. Tujuannya untuk mendukung kebutuhan modal kerja di anak perusahaan tidak langsung perseroan ini.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.