Meskipun Naik Tinggi, Kapitalisasi Pasar Grup Bakrie Cenderung Turun
Dalam tiga tahun terakhir, kapitalisasi pasar grup Bakrie menyusut dari Rp31,63 triliun menjadi Rp24,37 triliun
Dalam tiga tahun terakhir, kapitalisasi pasar grup Bakrie menyusut dari Rp31,63 triliun menjadi Rp24,37 triliun
Bareksa.com – Dalam beberapa waktu terakhir, saham-saham milik Grup Bakrie kembali aktif bahkan terdapat saham yang sempat masuk ke radar Unusal Market Activity maupun suspensi sementara oleh otoritas bursa. Meski kenaikan tajam terjadi namun tren kapitalisasi pasar grup ini nyatanya terus menurun.
Baca juga: BEI Awasi Saham Grup Bakrie, Kecenderungan Jual Saham Bakrie Kembali Meningkat
Hingga penutupan sesi pertama perdagangan pada hari ini, 28 Oktober 2016, saham Bakrie masih mendominasi perdagangan teraktif di bursa dengan return yang positif. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BUMI) mencatat kenaikan tertinggi diantara saham grup Bakrie lainnya dengan kenaikan 12,918 persen sementara empat saham Bakrie lainnya yang masuk sepuluh saham teraktif naik 4 hingga 5 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel Saham Teraktif Perdagangan Sesi I, 28 Oktober 2016
Sumber: Bareksa.com
Dengan kenaikan tersebut, kapitalisasi pasar Grup Bakrie di bursa cenderung menyusut. Berdasarkan data historis tiga tahun ke belakang, delapan saham Bakrie yaitu BUMI, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Energi Mega persada Tbk (ENRG), PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Dharma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) menunjukkan tren turun.
Per Oktober 2013, total kapitalisasi pasar ke delapan saham tersebut mencapai Rp31,62 triliun. Setahun kemudian, tepatnya pada bulan September 2014, kapitalisasi pasar sempat melonjak menjadi Rp38,01 triliun yang disumbang oleh kenaikan signifikan saham BRMS dan VIVA. Dalam sebulan, kapitalisasi pasar BRMS kala itu melonjak menjadi Rp10,25 triliun dari Rp6,83 triliun sementara VIVA meningkat menjadi Rp7,56 triliun dari Rp5,61 triliun.
Setelah mencapai titik tertingginya pada September 2014, kapitalisasi pasar terus merosot dimana sebagian saham Bakrie stagnan di Rp50. Kenaikan kapitalisasi pasar terjadi ketika memasuki bulan Oktober 2016 yang meningkat menjadi Rp24,37 triliun dari Rp19,28 triliun. Kali ini, kenaikan kapitalisasi disumbang oleh BUMI yang melonjak hampir tiga kali lipat dari Rp2,49 triliun menjadi Rp6,85 triliun.
Grafik: Kapitalisasi Pasar Grup Bakrie 2013 – 2016 (Rp triliun)
Sumber: Bloomberg, Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.