Tarif Taksi Akan Turun, Bagaimana Respon Harga Saham TAXI & BIRD?
Hal tersebut menyusul pengumuman penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada tanggal 1 April 2016.
Hal tersebut menyusul pengumuman penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada tanggal 1 April 2016.
Bareksa.com- Organisasi Angkutran Darat (Organda) DKI Jakarta sudah mengumumkan penurunan tarif pada 1 April 2016 untuk berbagai jenis armada transportasi termasuk bus, angkutan kota dan taksi. Penurunan tarif tersebut menyusul pengumuman penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada tanggal 1 April 2016.
Harga premium diturunkan Rp500 per liter menjadi Rp6.450 dari sebelumnya Rp 6.950, penurunan yang keempat kalinya pada tahun 2016 ini. (Baca juga: BBM Diturunkan, Seberapa Besar Pengaruhnya Terhadap Blue Bird dan Express?)
Khusus untuk armada taksi, nantinya tarif buka pintu akan turun sebesar Rp1.000 menjadi Rp6.500 dari sebelumnya Rp7.500, sementara tarif per kilometer turun Rp500 menjadi Rp3.500 dari sebelumnya Rp4.000. Akan tetapi, Organda memberikan kelonggaran waktu bagi operator taksi untuk menurunkan tarifnya menjadi per 7 April 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Penurunan tarif taksi ini dipercaya bisa meningkatkan volume angkutan karena tarif taksi yang baru dianggap dapat bersaing dengan jasa transportasi berbasis aplikasi, seperti Uber dan Grab Car. Kinerja perusahaan taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) tertekan pada tahun lalu seiring dengan naik daunnya "taksi online".
Pada akhir 2015, pertumbuhan pendapatan TAXI dan BIRD semakin mengecil menjadi masing-masing 10 persen dan 34 persen. Padahal, per Juni (dibandingkan per Maret), TAXI dan BIRD bisa membukukan pertumbuhan pendapatan 107 persen dan 108 persen
Grafik: Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Usahan Per Kuartal 2015
Sumber: Bareksa.com
Seperti diketahui, sejak setahun terakhir, dua armada yang menggunakan aplikasi pemesanan “taksi online” sedang naik daun. Bagaimana tidak, kemudahan dan harga yang jauh lebih murah membuat pengguna beralih menggunakan armada kendaraan yang menggunakan aplikasi pemesanan online tersebut.
Tarif Uber Taxi dan Grab Car, menurut beberapa pengguna yang diwawancarai Bareksa, sekitar 30 - 50 persen lebih murah dari taksi biasa. Maka, tak pelak, masuknya Uber Taxi ke Indonesia membuat ketar-ketir BIRD dan TAXI yang saat ini menguasai pangsa pasar masing-masing 40 persen dan 30 persen di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
***
Lalu, bagaimana respon investor pasar modal setelah ada rencana tarif taksi akan diturunkan?
Hingga pukul 09.50 hari Selasa 5 April 2016, harga saham dua armada taksi tersebut telah menunjukan respon yang positif.
Saham BIRD telah mengalami kenaikan harga sebesar 1,3 persen menjadi Rp5.875 dari sebelumnya Rp5.800. Sedangkan harga saham TAXI justru mengalami kenaikan sebesar 1,1 persen menjadi Rp189 per saham.
Tapi, sebelumnya sejak taggal 1-4 April harga saham BIRD dan TAXI malah turun masing-masing 2,52 persen dan 1,58 persen
Grafik: Pergerakan Harga Saham BIRD dan TAXI Tanggal 1-4 April 2016
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.