Laba TINS Amblas 85%, Tapi Harga Saham Naik 14,2%, Apa Pemicunya?
Pada tahun 2015, harga jual timah anjlok 25% menjadi $16.168 per metrik ton
Pada tahun 2015, harga jual timah anjlok 25% menjadi $16.168 per metrik ton
Bareksa.com- Harga saham PT Timah Tbk (TINS) melanjutkan kenaikan yang sangat signifikan. Hingga pukul 11.15 WIB harga saham produsen timah ini telah naik 14,2 persen menjadi Rp725. Lonjakan hari ini meneruskan perdagangan kemarin ketika harga saham TINS juga telah naik sebesar 4 persen ke level Rp635.
Grafik: Pergerakan Harga Saham TINS Secara Intraday
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber: Bareksa.com
Namun sayangnya kenaikan tersebut tidak seiring dengan kinerja perusahaan sedang anjlok. Dilihat dari laporan keuangannya yang telah dirilis kemarin, laba TINS amblas hingga 84,90 persen.
Sepanjang tahun 2015, perusahaan hanya berhasil mengantongi laba sebesar Rp 101,56 miliar, padahal sebelumnya, TINS dapat Rp 672,99 miliar. Anjloknya laba perusahaan akibat pendapatan produsen timah pelat merah ini menurun 8,52 persen menjadi Rp 6,87 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,51 triliun.
Harga komoditas global menjadi pemicu penurunan kinerja keuangan perseroan. "Menurunnya rata-rata harga timah dibandingkan tahun 2014, membuat perseroan di tahun 2015 mengalami penurunan pendapatan," kata Direktur Utama TINS, Sukrisno dalam keterbukaan informasi kemarin.
Harga jual rata-rata logam timah perseroan di tahun 2015 adalah $16.186 per metrik ton, menurun 25 persen dari $21.686 per metrik ton di 2014, akibat meningkatnya pasokan timah di pasar dunia khususnya di kuartal pertama dan kedua tahun 2015.
Lantas apa yang mendorong harga saham TINS tetap naik?
Beberapa pekan ini, harga pasaran timah mulai menguat ke level tertinggi tiga bulan dipicu pengumuman dari Tiongkok pekan lalu. Kebijakan tersebut berkaitan dengan pemotongan persyaratan cadangan perbankan dan reformasi struktural telah mengangkat harga real estate, dan juga menimbulkan optimisme bahwa permintaan timah melonjak.
Di London Metal Exchange (LME), kontrak timah tiga bulan ditutup $17.175 per metrik ton, atau naik 0,5 persen dari sebelumnya $17.025 per metrik ton. Harga ini pun sudah terbang lebih dari 7 persen dalam sepekan terakhir.
Grafik: Pergerakan Harga Timah Selama 1 bulan
Sumber: LME.com
Selain itu kenaikan harga minyak dunia juga ikut menopang pasaran logam dasar ini. Pada penutupan kemarin minyak jenis WTI diperdagangkan di harga $36,34 per barel sedangkan jenis Brent berada di harga US$39,10 per barel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.