BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Jokowi Niat Dorong Harga Timah, Saham TINS Terkerek 4,2%

Bareksa22 Juni 2015
Tags:
Jokowi Niat Dorong Harga Timah, Saham TINS Terkerek 4,2%
Pekerja PT Timah Tbk (TINS) di tempat penyimpanan logam timah batangan. (Dokumentasi PT Timah)

Broker asing Credit Suisse menaikkan rekomendasi menjadi "beli" untuk saham penambang timah terbesar ini.

Bareksa.com - Niat pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang mendorong harga komoditas memberi sentimen positif bagi pergerakan harga saham PT Timah Tbk (TINS). Bahkan, broker asing Credit Suisse menaikkan rekomendasi menjadi "beli" untuk saham penambang timah terbesar ini.

Harga saham TINS pada pukul 11:03 WIB hari ini naik 4,2 persen ke level Rp750, dibanding Rp720 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Saham TINS diperdagangkan dalam rentang terendah Rp720 hingga tertinggi Rp765. Jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 96.003 lot dengan total transaksi TINS senilai Rp7,2 miliar di Bursa Efek Indonesia.

Broker yang melakukan pembelian terbanyak saham TINS pada perdagangan hari ini dilakukan Mandiri Sekuritas (CC) dengan total pembelian bersih Rp448,7 juta. Sementara itu, broker yang melakukan penjualan terbanyak TINS dilakukan Citigroup (CG) dengan total penjualan bersih Rp1,2 miliar.

Promo Terbaru di Bareksa

Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga komoditas timah, karet dan sawit yang mengalami penurunan cukup drastis.

"Kita mau lihat kondisi di lapangan seperti apa, untuk mengambil kebijakan-kebijakan seperti apa agar harga komoditas ini kembali naik," kata Jokowi kepada awak media.

Dengan alasan tersebut, Credit Suisse pun memberi rekomendasi "beli", dari sebelumnya jual dengan target harga Rp1.450 untuk saham TINS. Broker asing itu menilai kebijakan pemerintah Indonesia yang serius akan menaikkan harga komoditas dapat memberi dampak signifikan pada pasokan dan pengurangan stok dari China di semester pertama 2015.

"Risiko penurunan sudah mereda karena downgrade pendapatan TINS oleh konsensus telah terjadi," kata laporan Credit Suisse yang diberikan pada nasabah.

Harga komoditas timah di bursa logam London (LME) memang sudah anjlok 21,68 persen semenjak awal tahun $19.375 per ton menjadi hanya $15.175 pada penutupan pekan lalu. Tidak jauh berbeda, harga kontrak timah di bursa ICDX Jakarta juga berada di level $15.300 per ton pada hari ini.

Grafik Harga Timah di LME

Illustration

Sumber: LME

Dengan penurunan harga timah tersebut, pergerakan saham emiten pelat merah ini juga mengalami tren negatif. TINS sempat diperdagangkan pada Rp1.460 pada Agustus tahun lalu dan setelah itu terus turun.

Padahal, pemerintah baru saja mengeluarkan kebijakan pengetatan ekspor timah melalui peraturan Menteri Perdagangan yang akan berlaku pada 1 Agustus tahun ini. Tujuannya, kerusakan lingkungan dapat dikurangi sebagai akibat penambangan ilegal. (np)

(Baca juga: Benarkah Ekspor Timah Diperketat Lantaran Nilai Ekspor Ilegalnya Rp 50 Triliun?)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua