MARKET FLASH: ADRO Incar Power Plant US$8 Miliar; Lotte & Salim Garap E-Commerce
BIRD dapat pinjaman Rp1,6 triliun dari Bank Mandiri; Laba SMGR turun 18,71%
BIRD dapat pinjaman Rp1,6 triliun dari Bank Mandiri; Laba SMGR turun 18,71%
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO mengincar pembangunan proyek pembangkit listrik 5.000 megawatt (MW) senilai US$8 miliar, setara dengan Rp115,2 triliun. Pembangkit listrik itu dibangun oleh anak usahanya, PT Adaro Power. Perseroan membidik 14,2 persen dari pembangunan power plant yang direncanakan pemerintah sebesar 35.000 MW dalam waktu lima tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Saat ini, Adaro sudah memiliki sekitar 2.200 MW, dan kurang sekitar 3.000 MW untuk memenuhi target itu. Pada paruh pertama tahun ini, ADRO akan merampungkan pendanaan dua proyek senilai total US$4,5 miliar, yaitu Pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang 2x1.000 MW dan PLTU Tanjung Power Indonesia di Kalimantan Selatan 2x100 MW.
PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO)
SGRO akan membeli kembali saham dari publik (buyback) tahap kedua dengan perkiraan harga Rp2.000 per saham. Rencana buyback saham itu dengan alokasi dana Rp190 miliar dan berlaku hingga 22 Mei 2016.
Fase kedua dilakukan karena hasil buyback tahap pertama hanya mampu meraup 2,9 persen total saham beredar. Padahal targetnya 10 persen dari jumlah saham beredar 189 miliar saham. Selain itu valuasi saham SGRO masih relatif rendah.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
ROTI menggandeng PT Monde Nissin Corporation untuk membentuk anak usaha patungan di Filipina yang akan bergerak di sektor makanan. Perusahaan terafiliasi grup Salim itu telah meneken perjanjian dengan Monde Nissin pada 18 Februari 2016.
Entitas baru bernama Sarimonde Foods Corporation itu akan berbasis di Filipina. ROTI akan menguasai 55 persen di Sarimonde Foods, sementara partnernya akan memegang 45 persen kepemilikan. ROTI akan mengambil saham itu dengan investasi senilai US$6,87 juta dan Monde Nissin menyetor US$5,62 juta.
PT PP Properti Tbk (PPRO)
PPRO sedang menyelesaikan fasilitas pinjaman sebesar Rp400 miliar untuk pembangunan menara apartemen kedua di proyek superblok Grand Kemala Lagoon Bekasi. Pinjaman itu berasal dari PT Bank ICBC Indonesia.
Penandatanganan fasilitas kredit direncanakan pada 24 Februari 2016. Perseroan juga sedang menyiapkan standby loan untuk proyek Grand Dharmahusada Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon yang angkanya masih dihitung.
Aturan Marjin Bunga
Otoritas Jasa keuangan (OJK) tidak memaksakan bank menurunkan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM), tetapi memberi insentif kepada bank yang mampu menurunkannya. Di sisi lain, OJK meminta indutri perbankan meningkatkan efisiensi dan menurunkan beban biaya operasional selain bunga (overhead cost) untuk mendorong penurunan suku bunga kredit.
OJK berencana mengeluarkan peraturan bulan depan terkait insentif bagi bank yang mampu menurunkan NIM. Insentifnya antara lain dalam bentuk kemudahan pembukaan kantor cabang dan membuat produk. Insentif itu melengkapi kebijakan pelonggaran moneter yang dikeluarkan BI dalam mendorong penurunan bunga kredit.
Kongsi Lotte dan Salim
Perusahaan ritel asal Korea Selatan Lotte Group menggandeng Grup Salim untuk ekspansi bisnis perdagangan secara elektronik (e-commerce) di Indonesia. Dua konglomerasi besar itu telak meneken perjanjian kerja sama di Singapura akhir pekan lalu. Melalui sebuah perusahaan patungan (joint venture/JV), keduanya akan mengembangkan e-commerce di Indonesia pada semester pertama tahun ini.
Strategi Lotte dan Grup Salim dalam menggarap pasar e-commerce Indonesia adalah memanfaatkan jaringan ritel offline keduanya. Saat ini Lotte memiliki satu department store dan 41 ritel di Indonesia. Sementara itu Grup Salim memiliki 11.000 gerai ritel Indomaret di Tanah Air.
PT Blue Bird Tbk (BIRD)
BIRD mendapatkan pinjaman Rp1,6 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk membiayai ekspansi armada. Pinjaman yang didapatkan pada 22 Februari 2016 itu akan dialokasikan untuk menambah atau meremajakan armada taksi, bus dan rental. Selain itu, dana akan digunakan untuk membiayai pembangunan atau refinancing aset kantor dan pool serta sarana pendukungnya.
Tahun ini operator taksi itu menganggarkan belanja modal sekitar Rp1,5 - 1,7 triliun. Dana tersebut uuntuk dipakai menambah sekitar 1.600 - 1.700 unit armada baru tahun ini.
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
Sepanjang 2015, SMGR mencetak laba bersih Rp 4,52 triliun, turun 18,71 persen dari laba bersih 2014 senilai Rp 5,56 triliun. Penurunan ini lantaran membengkaknya beban pokok pendapatan yang mencapai Rp 16,30 triliun, meningkat 5,78 persen dibanding 2014 senilai Rp 15,41 triliun.
Pada saat yang sama, pendapatan SMGR pada 2015 cenderung stagnan, yakni Rp 26,95 triliun dibanding sebelumnya Rp 26,99 triliun. Beban usaha SMGR juga meningkat, dari Rp 4,63 triliun menjadi Rp 4,75 triliun. Beban keuangan naik dari sebelumnya Rp 96,85 miliar menjadi Rp 128,92 miliar. Penjualan semen 2015 menyusut 1,70 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 25,59 triliun. Penjualan kantong semen naik 110 persen (yoy) menjadi Rp 80,57 miliar.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.