Bareksa.com – Tekanan harga masih membayangi komoditas minyak mentah dunia. Berdasarkan data Bloomberg hari ini (Rabu, 6 Januari 2016) harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menyentuh US$35,81 per barel. Bahkan ada analis yang memroyeksikan harga minyak mentah dunia akan menyentuh US$18 per barel. (Baca juga : Ketegangan Iran & Arab Saudi Akan Jatuhkan Harga Minyak ke Level $18 per Barel?)

Grafik : Harga Minyak Mentah Jenis WTI

Sumber : Bloomberg

Namun, di balik rendahnya harga minyak dunia ada emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang diuntungkan. Salah satunya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pada perdagangan kemarin (Selasa, 5 Januari 2016), saham GIAA ditutup naik 3,33 persen. Hari ini sampai jam 11.48 WIB, saham GIAA masih melanjutkan penguatan sebesar 1,94 persen ke level Rp316, meskipun dalam setahun terakhir saham GIAA anjlok 51,18 persen dibanding IHSG yang turun 11,82 persen.

Grafik : Perbandingan Saham GIAA dengan IHSG Periode 6 Januari 2015 – 5 Januari 2015

Sumber : Bareksa.com

Laporan analisis Kim Eng yang didistribusikan kepada investor menyebutkan bahwa GIAA diuntungkan karena 35 - 40 persen dari total biayanya merupakan biaya bahan bakar pesawat atau avtur. Kim Eng merekomendasikan ‘Beli’untuk GIAA dengan target harga Rp450 atau 43,3 persen kenaikan (upside) untuk 12 bulan ke depan. Sentimen positifnya tak lain turunnya harga minyak dunia dan insentif pemerintah lewat paket kebijakan yang meringankan biaya suku cadang pesawat.