Baru Listing Perdana, Indopora Targetkan Pendapatan 2016 Naik 30%
Tahun ini pendapatan diperkirakan sekitar Rp1,4 triliun
Tahun ini pendapatan diperkirakan sekitar Rp1,4 triliun
Bareksa.com - Perusahaan konstruksi PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) atau Indopora menargetkan pertumbuhan 30 persen sepanjang tahun depan seiring dengan prospek program pembangunan pemerintah yang berfokus pada infrastruktur. Perseroan baru saja meraih dana segar seiring dengan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Keuangan Indopora Dwijanto memperkirakan pendapatan tahun depan bisa mencapai Rp1,8 triliun, dibandingkan dengan prediksi pencapaian tahun ini sekitar Rp1,3 - 1,4 triliun.
"Prospek tahun depan sangat bagus karena pemerintah mendorong pembangunan infrastruktur. Setiap proyek membutuhkan pondasi yang kuat. Oleh karena itu bisnis kami memiliki prospek baik. Kami perkirakan tahun depan pendapatan tumbuh 30 persen dari tahun ini," ujarnya ditemui setelah acara pencatatan saham perdana IDPR hari ini (Kamis, 10 Desember 2015).
Promo Terbaru di Bareksa
Untuk tahun ini, perseroan optimistis laba bersih sepanjang tahun akan mencapai Rp 227 miliar atau naik 20,7 persen dibanding realisasi laba pada tahun sebelumnya Rp 188 miliar. Hal itu seiring dengan pertumbuhan pendapatan sekitar 10 persen tahun ini dibanding Rp1,27 triliun pada tahun lalu.
Dia mengatakan perseroan menganggarkan belanja modal untuk tahun depan, yang sebagian dananya diambil dari IPO. Perseroan meraih Rp387,84 miliar dari IPO dengan menerbitkan 303 juta saham baru.
Perseroan akan menggunakan 40,5 persen atau Rp155 miliar dana dari IPO untuk pembelian aset tetap, 10,8 persen atau Rp39 miliar untuk penambahan investasi pada entitas anak PT Rekagunatek Persada, sebanyak 23,8 persen untuk pembelian tanah, dan 24,9 persen untuk modal kerja.
Rekagunatek, anak usaha perseroan, bergerak di bidang pre-cast atau beton pracetak. Beton untuk pondasi ini diproduksi dalam pabrik dan banyak digunakan untuk berbagai proyek.
Indopora sejauh ini sudah mengerjakan sejumlah proyek high-rise buildings termasuk Gedung Astra di Jalan Sudirman Jakarta dan proyek properti milik Summarecon Agung. Perseroan juga membuat pondasi untuk proyek light rail train (LRT) di Palembang.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.