Bareksa.com- Akhirnya BUMN bidang kosntruksi, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk menerbitkan saham baru melalui mekanisme right issue.

PT Adhi Karya Tbk hari ini (22/9) menggelar RUPSLB dalam rangka mendapatkan persetujuan pemegang saham atas harga rights issue. Perusahaan konstruksi BUMN ini rencananya akan menggunakan dana hasil rights untuk mendanai proyek LRT.

RUPSLB yang dihadiri 58,9 persen dari seluruh saham yang sudah dikeluarkan perusahaan menyepakati secara bulat kisaran harga rights yang sebelumnya sudah diumumkan melalui prospektus ringkas yakni Rp1.560 per saham, serta menyepakati rasio pembagian rights 1250:1221.

Artinya, setiap 1.250 pemegang saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan tanggal 5 Oktober 2015, berhak atas 1.221 HMETD. Dimana 1 HMETD memberikan hak kepada pemegang nya untuk membeli 1 saham baru.

Kiswodarmawan, Direktur Utama perusahaan menegaskan bahwa dana hasil rights akan digunakan untuk mengerjakan LRT. Nantinya, dana hasil rights akan ditambah dengan pinjaman perbankan untuk melancarkan pembangunan proyek.

"Setelah mendapat suntikan modal dari rights issue, ditargetkan laba bersih ADHI bisa mencapai 1,7 triliun di tahun 2019," kata Kiswo di tengah acara RUPSLB.

Salah seorang manajer investasi yang ditemui Bareksa memandang positif penetapan harga Rp.1.530 per saham, walaupun berada cukup jauh dari harga pasar saat ini. "Proyek yang akan dikerjakan dengan dana rights jelas," kata sumber yang tidak mau disebut namanya.

Harga saham ADHI hari ini naik 0,95 persen menjadi Rp2.125 per saham. Dalam perdagangan intraday bahkan harga saham sempat melonjak menjadi Rp2.160 per saham.

Sumber: Bareksa.com