Kebutuhan Infrastruktur Meningkat, Impor Agustus Melonjak 21,76 Persen
Peningkatan impor ini sangat penting, karena mengindikasikan peningkatan permintaan yang sebelumnya mengalami penurunan
Peningkatan impor ini sangat penting, karena mengindikasikan peningkatan permintaan yang sebelumnya mengalami penurunan
Bareksa.com – Perekonomian Indonesia tampaknya mulai menggeliat. Setelah sebelumnya penjualan semen dan mobil naik pada Agustus, kini giliran data impor yang menunjukkan peningkatan, sekaligus mengindikasikan semakin bergeraknya perekonomian nasional.
Hal itu diungkapkan oleh tim ekonom Mandiri Sekuritas kepada para nasabahnya. “Ini menunjukkan tanda pemulihan ekonomi terutama untuk investasi,” tulis tim ekonom Mandiri Sekuritas.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data impor Agustus yang naik 21,76 persen menjadi US$ 12,27 miliar dari sebelumnya $10,07 miliar pada Juli. Peningkatan nilai impor ini sangat penting karena mengindikasikan adanya peningkatan permintaan dari dalam negeri yang selama tujuh bulan terakhir terus mengalami penurunan.
Promo Terbaru di Bareksa
Menariknya, peningkatan impor ini didorong oleh meningkatnya beberapa golongan barang kebutuhan sektor infrastruktur, seperti mesin dan alat berat. Impor mesin dan alat berat sepanjang Agustus meningkat 26,46 persen dari sebelumnya $1,55 miliar pada Juli 2015.
Kenaikan juga diperlihatkan oleh data impor golongan mesin dan peralatan listrik serta golongan besi dan baja yang masing-masing naik 20,43 persen dan 40,28 persen.
Tabel 10 Golongan Barang Impor Terbanyak Periode Agustus 2015
Sumber: BPS, diolah Bareksa
Belanja Modal Pemerintah Diperkirakan Juga Meningkat
Membaiknya sejumlah data ekonomi yang didorong oleh kebutuhan sektor infrastruktur ini diperkirakan akan berdampak positif bagi penyerapan anggaran pemerintah. “Realisasi belanja modal diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir 2015, didorong oleh pertumbuhan ekonomi sejalan dengan meningkatnya permintaan untuk bahan baku dan barang modal impor.”
Selain itu, defisit transaksi berjalan juga diperkirakan akan berkisar 2,2 persen terhadap PDB. “Dengan asumsi surplus perdagangan pada September relatif lebih rendah dari hasil pada Agustus.”
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.