BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

SMGR Siapkan Dana Buyback, Anggaran Mana yang Dipotong?

Bareksa27 Agustus 2015
Tags:
SMGR Siapkan Dana Buyback, Anggaran Mana yang Dipotong?
Suparni, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (Persero) (10/4/2015). (Bareksa.com/Alfin Tofler)

"Dana alokasi investasi bisa kita review lagi. Jadi yang jelas sampai saat ini kami masih serius untuk mereview,"

Bareksa.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyatakan sudah menyiapkan dana untuk pembelian kembali saham (buyback). Dana yang akan digunakan untuk buyback tersebut akan disisihkan dari alokasi investasi perseroan.

"Dana alokasi investasi bisa kami review lagi. Jadi yang jelas sampai saat ini kami masih serius untuk me-review," kata Corporate Secretary SMGR Agung Wiharto kepada Bareksa.com, Rabu 26 Agustus 2015.

Agung mengatakan banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh perseroan untuk melakukan buyback ini. Antara lain price to book value (PBV) dan juga tingkat kebutuhan perusahaan.

Promo Terbaru di Bareksa

Adapun dari sisi eksternal masih banyak juga yang harus dipertimbangkan, seperti kondisi makro ekonomi, persaingan antara perusahaan semen dan juga kondisi fundamental perekonomian. "Jadi itu akan kami perhatikan satu per satu," katanya.

Walaupun yakin prospek industri semen ke depan akan semakin mentereng, tapi perusahaan harus tetap berhati-hati, ujar Agung. Ke depan kondisi perekonomian akan semakin maju dan pembangunan akan dilakukan secara besar-besaran.

Untuk ketersediaan dana, perseroan tidak menemukan masalah. Alasannya karena dana investasi perseroan masih mencapai Rp7 triliun pada tahun ini.

Menurut dia, memang ada investasi yang sifatnya wajib seperti ekspansi. Namun, ada juga investasi di sektor pendukung yang bisa ditunda.

Agung juga menekankan jika cashflow perusahaan semen terbesar di Indonesia ini dalam kondisi bagus. Perseroan, baru membutuhkan pinjaman tahun depan untuk kebutuhan ekspansi. "Cash kami masih ada sekitar Rp3 triliun untuk tahun ini. Sedangkan spending untuk capex ada Rp2,2-2,3 triliun," ujarnya.

SMGR, menurut Agung, sedang melakukan pertimbangan di titik mana mereka akan melakukan pembelian kembali saham. Dari segi harga, harga SMGR di bawah Rp7.000 memang membuat orang takut. Hari ini (Rabu, 26 Agustus 2015), harga saham SMGR ditutup naik 12,7 persen menjadi Rp 8.675.

"Tinggal menunggu waktunya saja. Jadi kami bukan menunggu harga paling rendah. Kalaupun naik terus kami akan eksekusi karena yakin prospeknya bagus," ujarnya.

***

Harga saham BUMN memang mengalami penurunan semenjak awal 2015. Dari seluruh BUMN hampir seluruhnya berada di zona merah.

Grafik: Presentase Perubahan Harga Saham BUMN (year-to-date)

Illustration

sumber: Bareksa

Dari data Bareksa menunjukan harga saham BUMN sudah berada dalam kategori yang murah. Beberapa saham perusahaan BUMN saat ini sudah diperdagangkan di bawah nilai buku perusahaan.

Grafik: Pergerakan Harga PT Semen Indonesia Tbk

Illustration

sumber: Bareksa

Nilai buku perusahaan adalah nilai total aset dikurangi dengan total utang yang dimiliki perusahaan. Jika harga per saham sudah berada di bawah nilai buku per saham (PBV kurang dari 1 kali), artinya harga saham perusahaan tersebut sudah diperdagangkan di bawah nilai aset bersih yang dimiliki perusahaan tersebut.

Grafik: PBV Perusahaan BUMN

Illustration

sumber: Bareksa

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua