Garuda Bukukan Laba $11,4 Juta, Harga Saham Malah Anjlok. Kenapa?
Di sisi lain, pendapatan Garuda hanya tumbuh 9,6 persen menjadi $805,5 juta
Di sisi lain, pendapatan Garuda hanya tumbuh 9,6 persen menjadi $805,5 juta
Bareksa.com – Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tampaknya mulai dapat membalikkan keadaan pada kuartal I-2015 dan berhasil mengantongi laba. Perseroan tertolong selisih kurs dan untung $19 juta.
Pada kuartal pertama ini, Garuda berhasil membukukan laba $11,4 juta atau $0,00044 per saham, dibandingkan kuartal sebelumnya yang merugi $168 juta atau $0,00742 per saham. Pendapatan dari jual sewa juga naik hingga 63 persen menjadi $783 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya $479 juta.
Di sisi lain, pendapatan Garuda secara total tumbuh 9,6 persen menjadi $805,5 juta dan menyebabkan laba kotor menjadi $30,6 juta -- naik signifikan dibandingkan sebelumnya yang rugi kotor hingga $195 juta. Ini terjadi antara lain karena perseroan berhasil menekan pos beban usaha 6,5 persen menjadi $916 juta, seiring turunnya beban bandara.
Promo Terbaru di Bareksa
Di bagian neraca, Garuda membukukan kenaikan total aset 2 persen seiring peningkatan pos piutang usaha, dana perawatan pesawat dan uang muka yang dibayar di muka.
Ekuitas Garuda pun menurun tipis 0,6 persen menjadi $874,3 juta. Sementara itu, total liabilitas Garuda menurun 5,6 persen menjadi $2,3 miliar seiring berkurangnya utang jangka panjang perusahaan.
Namun, utang jangka pendeknya meningkat sebesar 22 persen menjadi $1,48 miliar dari sebelumnya hanya $1,2 miliar. Naiknya utang jangka pendek ini didorong kenaikan utang Garuda di tujuh bank yang meningkat hingga tujuh kali lipat menjadi $564,7 juta dari sebelumnya hanya $75 juta.
Grafik: Pergerakan Harga Saham Garuda Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Toh demikian, laporan keuangan ini seperti kurang disambut baik oleh para investor di pasar modal. Pasalnya, hingga pukul 11:00 WIB Senin ini, 11 Mei 2015, harga saham GIAA malah merosot 1 persen ke angka Rp555 atau turun 20 poin dari pembukaan sebesar Rp575. Selain itu, antrean beli saham GIAA mencapai 31 ribu lot, tidak sampai setengah antrean jual yang sebesar 74 ribu lot. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.