Pendapatan Naik 41%, Laba Pakuwon Tergerus Utang Dolar
Perusahaan pengelola Kota Kasablanka ini memiliki utang dolar sebesar $200 juta
Perusahaan pengelola Kota Kasablanka ini memiliki utang dolar sebesar $200 juta
Bareksa.com - Emiten properti pengelola Kota Kasablanka dan Gandaria City, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tiga bulan pertama tahun ini mencetak pertumbuhan pendapatan 41 persen. Sayangnya, laba perusahaan justru tergerus 16 persen.
Pendapatan PWON tiga bulan pertama 2015 tercatat sebesar Rp1,16 triliun naik dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp825 miliar. Pertumbuhan didukung naiknya penjualan tanah dan bangunan sebesar 87 persen menjadi Rp189 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, kontributor tertinggi pendapatan PWON tahun ini masih dari penjualan kondominium dan kantor sebesar Rp435 miliar atau naik 32 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini mendorong laba bruto naik 43 persen menjadi Rp686 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Sayangnya, pertumbuhan laba bruto tergerus oleh beban keuangan sebesar Rp106 miliar yang naik dari sebelumnya Rp49 miliar, serta rugi kurs yang tercatat sebesar Rp146 miliar dari sebelumnya untung Rp32 miliar. Sehingga laba bersih PWON turun menjadi Rp325 miliar dari sebelumnya Rp389 miliar.
Beban keuangan PWON kuartal I naik signifikan karena pada 2014 perseroan menerbitkan obligasi dolar dengan total nilai $200 juta. Sementara rugi kurs disebabkan pelemahan rupiah yang terjadi di awal tahun 2015 ini.
Tahun 2014 tercatat PWON dua kali menerbitkan utang obligasi dalam dolar dengan nilai masing-masing $168 juta dolar dengan tingkat bunga 7,125 persen per tahun yang dibayarkan tiap enam bulan, serta obligasi senilai $32 juta dengan tingkat bunga 7,125 persen yang juga dibayarkan tiap enam bulan. Kedua obligasi tersebut terbit pada bulan Juli 2014 saat kurs berada pada kisaran Rp11.000 per dolar, sementara di kuartal pertama tahun ini rupiah sempat melemah ke kisaran Rp13.000 per dolar.
Oleh sebab itu, laba per saham (earning per share/EPS) perusahaan turun drastis dari Rp8,09 menjadi Rp6,82. Selain itu, pasar saham juga merespon negatif kinerja ini yang terlihat dari anjloknya harga PWON 5,81 persen ke Rp438 per saham dibandingkan level penutupan sebelumnya. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.