Batal Penerbitan Global Bond, Bank Mandiri Terbitkan Surat Utang NCD Rupiah
Kondisi global yang tidak menentu mendorong Bank Mandiri mencari pendanaan dalam rupiah
Kondisi global yang tidak menentu mendorong Bank Mandiri mencari pendanaan dalam rupiah
Bareksa.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyatakan akan menerbitkan surat utang Non Convertible Debentures (NCDs) dengan mata uang rupiah setelah mengurungkan niat untuk menerbitkan surat utang global (global bond) terkait kondisi ekonomi dunia.
Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala N. Mansury mengatakan pihaknya tengah mencari dana diluar Dana Pihak Ketiga (DPK). Dalam waktu dekat, lanjutnya, akan segera diputuskan dengan jangka 1 sampai 2 minggu lagi.
“Sudah pasti kita jalankan adalah rupiah. Bukan obligasi, dan jangka waktunya pendek, enggak jauh jauh dari NCD. Hal ini baru satu dari beberapa instrumen yang kita kaji,” ujarnya di Jakarta, Jumat (24/4).
Promo Terbaru di Bareksa
Pahala menjelaskan opsi pendanaan dengan penerbitan instrumen tersebut dilakukan untuk mendukung pertumbuhan kredit bank pelat merah tersebut. Untuk diketahui, pada tahun ini pertumbuhan kredit ditargetkan naik 15 hingga 17 persen dari tahun lalu.
“Opsi pendanaan tersebut sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), tetapi belum disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini perseroan sudah memulai pembahasan untuk memilih arranger guna memuluskan rencana penerbitan. Arranger tersebut, ungkap Pahala, terdiri dari dua perusahaan sekuritas dalam negeri.
“Intinya ini dilakukan terkait opsi dengan jangka waktu yang pendek. Sementara untuk yang jangka panjang belum diputuskan,” katanya.
Sepanjang kuartal I 2015 Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 5,1 triliun. Naik 4,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara penyaluran kredit perseroan tumbuh 13,3 persen menjadi Rp 532,8 triliun.
Secara sektoral, komposisi penyaluran kredit terbesar yaitu 86,3 persen untuk sektor produktif. Sementara 13,7 persen disalurkan ke sektor konsumer dari total kredit (bank only). Di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit Rp 72,39 triliun, naik 12,1 persen.
Kredit Macet Naik
Di sisi lain, kendati pertumbuhan kredit Bank Mandiri tercatat positif, namun hal itu dibarengi dengan naiknya kredit macet (Non Performing Loan/NPL) menjadi 0,89 persen pada kuartal I 2015 dari 0,67 persen pada periode yang sama tahun lalu.
“Dari segmen, kredit macet yang terbesar datang dari small business dan commercial,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin.
Dia mengungkapkan, kedua segmen tersebut menyumbang kredit macet lebih dari 1 persen. Rinciannya, small business 3 persen, dan commercial 1,6 persen. Untuk menanggulangi hal tersebut, pihaknya menjaga cadangan (provisi) di level 150 persen dari jumlah total kredit macet. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.