BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Harga BUMI Tiba-Tiba Meroket 20% Stlh "Mati Suri"; Ini Analisis Perdagangannya

Bareksa19 Desember 2014
Tags:
Harga BUMI Tiba-Tiba Meroket 20% Stlh "Mati Suri"; Ini Analisis Perdagangannya
Ketum Partai Golkar, Aburizal Bakrie usai penutupan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, 19 November 2014 (Antara Foto/Regina Safri)

Kenaikan harga saham BUMI hanya diramaikan oleh trading

Bareksa.com - Setelah kemarin menyentuh harga terendah dalam 12 tahun terakhir yakni Rp52 per saham, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melonjak 20 persen pada perdagangan sesi pertama hari ini, namun hanya diramaikan oleh trading.

Hingga jam 11.29 WIB, harga saham perusahaan milik grup Bakrie ini mencapai Rp64 per saham atau naik 20,75 persen. Bahkan pada jam 10.08 WIB harga saham sempat menyentuh Rp66 per saham atau naik 24,52 persen.

Grafik. Pergerakan harga BUMI Intraday

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Volume transaksi BUMI mencapai 473 juta lembar saham atau empat kali rata-rata volume harian setahun terakhir. Dalam setahun terakhir juga hanya dua kali kenaikan harga saham BUMI melebihi 15 persen, yaitu pada 24 Juni 2014 dan hari ini.

Total nilai transaksi memang mencapai Rp29 miliar, tetapi transaksi tersebut lebih didukung oleh trading bukan nilai pembelian yang besar secara riil berdasar pada data perdagangan Bareksa.

Broker e-Trading Securities dan Lautandhana Securindo tercatat sebagai pembeli dan penjual terbesar saham BUMI dari segi volume perdagangan. Tetapi setelah di netting --selisih antara nilai transaksi penjualan dan pembelian-- , e-Trading hanya melakukan pembelian bersih Rp93 juta sedangkan Lautandhana justru mengalami penjualan bersih Rp62 juta.

Broker Millenium Danatama Sekuritas mencatat pembelian bersih terbesar, namun nilainya hanya Rp999 juta.

Harga saham BUMI berada dibawah Rp50 per saham sebelum 29 Juli 2003. Setelah itu harga saham terus melonjak, apalagi dengan diakuisisinya 100 persen saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) -- produsen batubara terbesar di Indonesia -- di bulan Oktober 2003. (baca juga: Harga Saham BUMI Milik Bakrie Ambrol ke Rp98, Terendah dalam 11 Tahun)

Akibat lilitan utang, harga saham BUMI kembali merosot. (baca juga: S&P Turunkan Rating BUMI, Harga Obligasi Merosot Jadi 31%)

Grafik. Historikal harga saham BUMI

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lonjakan harga saham BUMI diikuti juga dengan naiknya saham perusahaan batubara yang terafiliasi dengan grup bakrie yakni PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).

Hanya beberapa jam perdagangan, saham BORN naik 16 persen menjadi Rp58 pada pukul 10:47 WIB. Volume transaksinya mencapai 18,27 juta lembar dengan nilai Rp936 juta. Di saat yang sama, BRAU juga melonjak 18,52 persen menjadi Rp64 dengan volume 45,3 juta dan nilai transaksi Rp2,76 miliar. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua