Kenaikan LDR Perbankan Menahan Laju Pertumbuhan Kredit di Se
Guna menjaga likuiditas, perbankan berusaha menurunkan LDR
Guna menjaga likuiditas, perbankan berusaha menurunkan LDR
Bareksa.com – Dua bank papan atas PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat perlambatan pertumbuhan kredit yang cukup berarti pada semester pertama setelah Loan-to-Deposit-Ratio (LDR) meningkat di awal tahun.
Pada semester I-2014, kredit Bank Mandiri dan Bank BNI hanya tumbuh masing-masing 13,3 persen dan 15,7 persen, dibanding 20,1 persen dan 23,3 persen pada kuartal pertama (Jan-Mar).
Perlambatan pertumbuhan kredit sejumlah bank besar didahului melambatnya pertumbuhan deposit (dana pihak ketiga/DPK) sehingga membuat likuiditas di pasar menurun, yang tercermin dari peningkatan LDR.
“Likuiditas memang semakin turun, jika dilihat pertumbuhan kredit berada diatas 15 persen sementara pertumbuhan deposit hanya 10 persen. Hal ini akan mendorong bank untuk menaikan bunga deposito guna menggenjot dana pihak ketiga” ungkap Chief Economist Bank Mandiri Destry Damayanti kepada Bareksa.com.
Promo Terbaru di Bareksa
Kenaikan beban bunga tentu akan menggerus pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) dari bank tersebut, tambah Destry
LDR menunjukan seberapa besar penyaluran kredit dibandingkan dengan dana yang berhasil dihimpun bank. Jika LDR melebihi 100 persen, ini dapat membatasi penyaluran kredit karena likuiditas bank menurun.
Pada akhir semester I-2014, LDR PT Bank Danamon Tbk (BDMN) kembali naik menjadi 98,9 persen dari akhir kuartal I-2014 yang hanya mencapai 94,1 persen. Begitupun dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang naik menjadi 94 persen dari 92 persen di akhir kuartal I-2014.
Untuk menjaga likuiditas, Bank Indonesia mensyaratkan suatu bank untuk memiliki LDR 78-92 persen dan jika kurang atau lebih dari nilai tersebut maka bank harus menambah giro wajib minimum di BI.
Bank yang penyaluran kreditnya dibawah ketentuan BI adalah PT Bank Central Asia (persero) Tbk (BBCA), dimana angka LDR di akhir semester I-2014 turun menjadi 75,5 persen dibandingkan akhir kuartal I-2014 sebesar 77,10 persen, terendah dibandingkan bank besar lainnya. Ini menunjukan kemampuan likuiditas di BCA yang lebih besar. (QS)
*oleh Ni Putu Kurnia Sari
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.