Tips Pilih Reksadana Saham Terbaik ala Prita Ghozie
Reksadana saham berisiko tinggi tetapi potensi hasilnya juga tinggi
Reksadana saham berisiko tinggi tetapi potensi hasilnya juga tinggi
Bareksa.com - Reksadana saham adalah reksadana yang sering dikenal oleh masyarakat. Reksadana ini disarankan untuk investor dengan tipe risiko tinggi dan jangka panjang. Bisakah investor pemula mencobanya?
Prita Ghozie, financial planner dan investment coach, membagikan tips investasi reksadana saham bagi investor pemula. Secara umum, dalam memilih reksadana, investor harus paham produk investasi dan risikonya, jangan hanya ikut-ikutan saja.
"Kalau mau coba reksadana saham, jangan beli lump sum atau sekali besar. Kita bisa gunakan strategi dollar cost averaging atau DCA. Bisa beli bertahap dua minggu sekali, atau sebulan sekali. Anggap saja uang kita seperti roti, kita belah-belah," jelas Prita Ghozie dalam Investream Bareksa.
Promo Terbaru di Bareksa
Dollar cost averaging adalah strategi investasi jangka panjang dengan cara berinvestasi secara berkala atau rutin. DCA mengandalkan pengoptimalan biaya (cost) rata-rata investasi dalam jangka panjang.
Bila melihat kinerja masa lalu, cek bagaimana performa produk reksadana saham itu di saat pasar saham atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok karena krisis. "Kalau pasar drop 50 persen, produk reksadana itu cuma drop 20 persen, wah produk ini kece," ujar Prita.
Lalu, bila pasar sedang naik misalnya 20 persen, reksadana itu bisa naik 50 persen, investor harus mengecek isi portofolionya. Bisa dilihat dalam portofolio apakah banyak saham bluechip atau thirdliner, yang bisa naik cepat tetapi turun cepat juga.
Prita menyarankan investor untuk melihat informasi dari fund fact sheet dan prospektus reksadana, yang semuanya bisa dilihat di aplikasi investasi Bareksa. Keberadaan dokumen informasi tersebut bukan untuk pajangan saja, tetapi harus dimanfaatkan dan jadi acuan bagi investor.
Memilih reksadana ini, menurut Prita, ibarat mencari jodoh atau pasangan. "Jangan karena semua orang sudah nikah, kita belum nikah jadi asal pilih saja. Tetapi, jangan picky juga karena tidak ada yang sempurna. Setiap investasi ada risikonya, pilih yang terukur," pesannya.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas portofolionya adalah saham, yang bisa bergerak naik turun dalam waktu cepat. Jenis reksadana saham memiliki risiko tinggi, tetapi berpotensi memberikan imbal hasil yang tinggi juga.
Karena nilainya bisa berfluktuasi tinggi, reksadana saham disarankan untuk investor bertipe risiko tinggi atau agresif dan untuk investasi jangka panjang di atas lima tahun.
Pilih reksadana kamu sekarang, mumpung masih ada promo Ramadhan berhadiah iPad, iWatch hingga voucher reksadana.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.