BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

6 Jurus Sukses Investasi Reksadana Tolak Dampak Pasar Bergejolak

Hanum Kusuma Dewi27 Januari 2021
Tags:
6 Jurus Sukses Investasi Reksadana Tolak Dampak Pasar Bergejolak
Ilustrasi keuntungan imbal hasil return kupon reksadana saham obligasi surat berharga negara sukuk yang dilambangkan dengan tanda persen di atas tangan investor

Bagi investor yang pintar investasi, mereka justru tidak akan ketakutan saat melihat pasar yang bergejolak

Bareksa.com - Reksadana saham, termasuk investasi dapat digolongkan jenis investasi yang menganut prinsip high risk high return alias risiko tinggi dengan potensi imbal hasil tinggi. Tak ayal, saat pasar saham tengah naik turun perasaan takut jadi emosi pun sering dirasakan.

Sebagai gambaran seperti dilansir Bisnis, pada Selasa (26/1/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 1,89 persen ke level 6.140,171. Kemudian pada hari ini, Rabu (27/1/2021), IHSG dibuka langsung amblas 1 persen. Hingga pukul 09.09 WIB, IHSG koreksi 0,79 persen menjadi 6.091,6.

Pasar yang tengah bergejolak, bisa saja mendorong investor mulai mempertimbangkan melepas portofolio yang dimilikinya. Namun, banyak juga yang tetap menyimpannya dan setia menunggu hingga pasar modal stabil kembali.

Promo Terbaru di Bareksa

Mestinya, perasaan galau seperti itu tidak perlu ada, bila kita paham hal enam langkah ini agar sukses berinvestasi:

1. Tingkatkan Pengetahuan Soal Investasi dan Ekonomi

Knowledge is power. Rasa galau tidak akan ada bila kamu memiliki pengetahuan yang relevan tentang investasi.

Bagi investor yang pintar investasi, mereka justru tidak akan ketakutan saat melihat pasar yang bergejolak. Sebaliknya, justru akan menganggap kondisi pasar modal yang terus terkoreksi tersebut sebagai peluang untuk masuk lebih dalam ke pasar.

Lari dari pasar saat kondisinya sedang turun justru malah membuat investor kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan keuntungan di masa datang.

2. Perencanaan Finansial yang Baik

Investor juga bisa sukses berinvestasi bila membuat perencanaan keuangan yang matang. Sejumlah pertanyaan mendasar berikut patut dilontarkan sebelum investor memilih jenis investasi, misalnya:

• Apa tujuan investasiku?

• Berapa banyak uang yang aku butuhkan?

• Kapan aku membutuhkan uang tersebut?

• Berapa besar risiko investasi yang sanggup aku tanggung?

• Di mana aku harus berinvestasi?

Dengan menjawab pertanyaan tersebut, investor bisa menghindari kemungkinan gagal karena setiap keputusan investasi yang diambil telah dipertimbangkan dengan matang.

3. Diversifikasi Aset

Diversifikasi adalah keragaman aset, dengan tujuan membuat risiko lebih tersebar. Diversifikasi aset sangat perlu dilakukan karena apapun jenis investasinya, keuntungan bisa naik atau turun.

Jenis investasi yang satu dan lainnya memiliki momentum keuntungan yang berbeda. Di sebuah kondisi krisis ekonomi misalnya, keuntungan investasi emas sangat mungkin meningkat, tapi tidak dengan investasi di pasar saham atau obligasi. Sementara itu, saat ekonomi stabil, justru investasi saham bisa tumbuh paling cepat.

Bila investor memiliki berbagai jenis investasi maka risiko investasi yang dihadapi akan lebih rendah dan tersebar. Potensi keuntungannya pun bisa beragam.

4. Konsisten Berinvestasi

Berinvestasi secara konsisten dapat membantu memperoleh pendapatan yang maksimal. Jangan sampai tergoda ataupun cepat puas dengan keuntungan yang telah diperoleh saat ini, sehingga berhenti berinvestasi dan menggunakan uang yang didapatkan untuk kebutuhan konsumtif.

Bersabarlah dan tunggu hingga jangka waktu investasi yang telah direncanakan dulu tercapai.

5. Tetapkan Target yang Realistis

Saat memutuskan berinvestasi, disarankan untuk membuat target-target investasi yang realistis. Jangan membuat ekspektasi yang terlalu tinggi. Harapkan keuntungan yang sesuai dengan kebutuhan untuk mewujudkan tujuan investasimu.

6. Pantau Investasi Secara Regular

Seperti halnya memiliki sebuah kebun bunga, kamu harus selalu memantau bila ada rumput liar yang berusaha mengganggu ketenangan bunga-bunga tersebut. Segera cabut rumput tersebut dan jangan biarkan mereka berkembang.

Hal tersebut sama dengan berinvestasi, kamu harus terus memantau investasimu sehingga kamu dapat mengantisipasi risiko dan mengambil keputusan investasi yang relevan pada kondisi-kondisi ekonomi yang mungkin bisa mengancam investasimu.

Gimana, tidak takut berinvestasi lagi kan? Kembali, pastikan jenis investasi sesuai dengan profil risiko Anda sehingga investasi reksadana yang Anda lakukan bisa memberikan imbal hasil yang maksimal.

(Martina Priyanti/hm)

***


Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua