Bonus untuk Investasi, Kenapa Tidak?
Ingat rumusnya, penghasilan dikurangi gaya hidup sama dengan masa depan
Ingat rumusnya, penghasilan dikurangi gaya hidup sama dengan masa depan
Bareksa.com - Bulan pertama atau awal tahun seperti saat ini, biasanya adalah saat yang ditunggu-tunggu karyawan dan pekerja yang akan menerima penghasilan tambahan berupa bonus tahunan. Biasanya, bonus merupakan bagian dari hasil kerja keras selama setahun.
"Tentunya kita ingin menikmatinya secara spesial. Sangat wajar dan boleh-boleh saja. Namun, jangan lupa untuk memanfaatkan secara bijak bonus yang diterima," kata Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11/2020).
Freddy menilai yang harus diingat bagi setiap karyawan atau pekerja, bonus itu tidak pasti. Jadi baiknya, jangan keburu terlalu senang ketika akan menerima bonus. Kembali ia mengingatkan, bonus bukanlah penghasilan tetap jadi jumlah yang diterima bisa nol, bisa juga besar.
Promo Terbaru di Bareksa
"Semua tergantung kepada kinerja kita dan juga kinerja perusahaan pada tahun sebelumnya. Karena jumlahnya yang tidak pasti, penting bagi kita untuk merencanakan penggunaan bonus. Pastinya, janganlah membelanjakannya bonus yang belum diterima!" Freddy menyatakan.
Kenapa harus menunda? Ia mengatakan, perlu dibayangkan jika bonus yang diterima tidak sesuai harapan misalnya, jumlahnya di bawah harapan atau malah tidak dapat sama sekali, yang bisa repot justru kita sendiri. "Alih-alih menikmati bonus, yang ada pengeluaran justru bertambah, atau bahkan sampai berutang," imbuhnya.
Ia mengibaratkan, bonus seperti doping di mana pemacu semangat agar kinerja kita dapat lebih produktif lagi ke depannya. Tidak ada salahnya menggunakan bonus untuk menyenangkan diri sendiri seperti belanja, atau berlibur bersama keluarga.
Bonus untuk bayar utang
Freddy mengatakan uang bonus yang diperoleh pun dapat dimanfaatkan untuk melunasi sebagian kewajiban utang. Bunga utang konsumtif, jauh lebih besar daripada bunga simpanan atau deposito, sehingga mengurangi kewajiban utang akan menyehatkan kondisi keuangan.
Namun jangan lupa, ia melanjutkan untuk tetap mengalokasikan sebagian porsi bonus untuk menyenangkan diri. Karena bonus merupakan hasil kerja keras yang halal, jadi baiknya bisa dinikmati dan syukuri.
Pada dasarnya, Freddy mengatakan sangat penting untuk merencanakan penggunaan bonus. Namun harus diingat, jangan mengandalkan bonus ke dalam perencanaan keuangan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Alasannya, berbeda dengan gaji ataupun Tunjangan Hari Raya (THR) yang sudah dapat diprediksi dan pastikan jumlahnya, tidak demikian dengan bonus. Untuk memenuhi tujuan keuangan seperti persiapan pendidikan anak, liburan, atau persiapan pensiun, sebaiknya lakukan perencanaan keuangan secara matang dari penghasilan tetap yang lebih terprediksi. Setidaknya, 20 persen dari penghasilan setiap bulan kita sisihkan untuk masa depan.
Untuk investasi
Memiliki perencanaan keuangan pun baik untuk mengantisipasi jika ternyata jumlah uang bonus yang diperolah tidak sesuai harapan. Makanya, karena tidak masuk ke dalam perencanaan keuangan bulanan, maka tujuan keuangan yang sudah ditentukan sebelumnya tidak akan terganggu.
Namun jika bonus yang diterima melebihi ekspektasi, ia menyarankan, sebaiknya sisihkan sebagian untuk menambah porsi investasi.
"Silahkan ditentukan secara bijak penggunaan bonus. Ingat rumusnya, penghasilan dikurangi gaya hidup sama dengan masa depan. Artinya, semakin banyak bonus yang kita belanjakan untuk masa kini, semakin sedikit yang bisa dimanfaatkan untuk masa depan," kata Freddy.
Menurutnya, bonus akan tepat untuk dibelanjakan bila perencanaan keuangan untuk masa depan telah dipersiapkan dengan baik. (hm)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Savings Bond Ritel (SBR) bisa menjadi salah satu alternatif investasi yang aman bagi masyarakat karena 100 persen dijamin oleh pemerintah. Seri terbaru SBR009 sedang dalam masa penawaran dan bisa dibeli dengan modal mulai dari Rp1 juta.
SBR009 hanya bisa dipesan selama masa penawaran 27 Januari - 13 Februari 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.