Arcandra Tahar Disebut Jadi Komisaris PGN, Ini Kalau 10% Kasnya Masuk Reksadana
Arcandra memiliki aset berupa kas dan setara kas senilai Rp9,10 miliar
Arcandra memiliki aset berupa kas dan setara kas senilai Rp9,10 miliar
Bareksa.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan bahwa mantan wakil menteri ESDM Arcandra Tahar akan duduk sebagai komisaris utama di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN.
Hal tersebut diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan salah satu televisi swasta nasional, saat ditanya siapa-siapa saja mantan pejabat yang sudah masuk dalam radarnya untuk ditempatkan di pelat merah.
Beberapa nama yang mencuat di publik misalnya adalah Ignasius Jonan, Susi Pudjiastuti, dan Arcandra Tahar. Terkait hal ini, Erick memastikan bahwa sampai saat ini belum ada nama Jonan dan Susi. "Pak Arcandra ada di TPA komisaris utama PGN," kata Erick dalam wawancara yang disiarkan oleh Metro TV, Senin (16/12/2019).
Promo Terbaru di Bareksa
Sekadar informasi, PGN sendiri bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 21 Januari 2020. Dalam RUPSLB ini ada agenda pergantian direksi dan komisaris.
Mengenal Sosok Arcandra Tahar
Mengutip wikipedia, Arcandra menyelesaikan S-1 di Teknik Mesin ITB (masuk tahun 1989) dan kemudian bekerja di Andersen Consulting. Selanjutnya ia mengikuti kuliah S-2 di Texas A&M University, Amerika Serikat hingga selesai. Arcandra kemudian kembali melanjutkan pendidikan S-3 di Amerika Serikat.
Setelah itu, ia menjadi konsultan di berbagai perusahaan internasional. Arcandra memiliki peran dalam negosiasi dan keberhasilan Presiden Joko Widodo menarik kembali Blok Masela agar dikuasai Indonesia, dengan memutuskan eksplorasi harus dilakukan secara onshore dan bukan offshore. Arcandra memiliki hak paten tentang desain offshore di Amerika Serikat
Pria asal Padang berusia 49 tahun ini memiliki karier yang moncer. Ia pernah menjabat sebagai Asisten Peneliti Offshore Technology Research Center, Presiden Petroneering, dan juga sempat menjadi Menteri dan Wakil Menteri ESDM RI.
Selain kariernya yang terbilang cemerlang, Arcandra juga memiliki harta kekayaan yang nilainya fantastis. Ia mencatatkan kekayaan di laman LHKPN pada 2018 sebesar Rp28,45 miliar.
Dari harta kekayaan tersebut ia memiliki aset-aset mewah, di antaranya tujuh bidang tanah yang setotal Rp11,75 miliar. Paling mengejutkannya lagi, ia memiliki tanah dan bangunan di Texas seharga Rp3,5 miliar.
Kendati demikian, pria kelahiran tahun 1970 ini hanya memiliki satu alat transportasi berupa mobil Toyota Sienna seharga Rp175 juta.
Selanjutnya, ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp135 juta. Lalu juga ada surat berharga Rp7,29 miliar. Sama seperti pejabat lainnya, Arcandra juga memiliki aset berupa kas dan setara kas senilai Rp9,10 miliar.
Simulasi Reksadana
Berbicara aset berupa kas dan setara kas yang dimiliki Arcandra saat ini yang kira-kira sebesar Rp9,10 miliar, bagaimana jika kita berandai-andai semisal 10 persen dari kas tersebut diinvestasikan ke dalam instrumen reksadana pendapatan tetap? Akan jadi seperti apa hasilnya?
Sebagai gambaran, kinerja reksadana pendapatan tetap dalam 3 tahun terakhir menunjukkan hasil cukup memuaskan. Berdasarkan data reksadana pendapatan tetap yang dijual di Bareksa, 5 produk reksadana pendapatan tetap dengan return tertinggi jika dirata-ratakan memberikan keuntungan 26,96 persen dalam 3 tahun terakhir atau 8,99 persen per tahun.
Tabel Top 5 Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa 3 Tahun
Sumber: Bareksa, *data per 17 Desember 2019
Jika kita asumsikan return tersebut untuk investasi reksadana pendapatan tetap dalam 3 tahun ke depan, maka hasil investasi 10 persen aset kas Arcandra atau sekitar Rp910 juta akan tampak sebagai berikut ini.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan Kalkulator Investasi Bareksa, 10 persen aset kas Arcandra yang disimpan di reksadana pendapatan tetap selama 3 tahun, nilainya bisa naik menjadi Rp1,15 miliar.
Sumber: Bareksa
Nilai itu merupakan akumulasi dari dana pokok investasi Rp910 juta dan potensi imbal hasil Rp238,26 juta. Nilai potensi imbal hasil itu jauh lebih optimal dibandingkan investasi di deposito atau menabung biasa di bank.
Bahkan imbal hasil reksadana tidak dipotong pajak, karena bukan merupakan objek pajak. Bandingkan dengan imbal hasil atau bunga deposito yang harus dipotong pajak 20 persen.
Luar biasa! Dengan tambahan aset tersebut, tentu akan membuat kekayaan Arcandra semakin meningkat.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk Anda yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.
(KA01/hm)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.381,72 | 0,79% | 4,58% | 7,47% | 8,70% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.092,63 | 0,46% | 4,81% | 6,91% | 7,36% | 2,52% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.077,99 | 0,64% | 3,96% | 6,92% | 7,73% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.842,22 | 0,53% | 3,90% | 6,53% | 7,39% | 16,96% | 39,93% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.266,09 | 0,79% | 3,81% | 6,34% | 7,11% | 19,79% | 35,60% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.