Bareksa Insight : Inflasi AS Rendah, Ini 2 Jurus Investasi Agar Cuan Maksimal
Inflasi ASnaik 7,7% pada Oktober 2022 secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan pasar 8%
Inflasi ASnaik 7,7% pada Oktober 2022 secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan pasar 8%
Bareksa.com - Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) pada Kamis waktu setempat (10/11/2022), mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) Negara Paman Sam naik 7,7% pada Oktober 2022 secara tahunan (YOY). Laju inflasi itu lebih rendah dari September 2022 yang mencapai 8,2% YOY.
Angka inflasi AS Oktober juga lebih rendah dari ekspektasi pasar 8%. Adapun inflasi inti AS naik 6,3% secara tahunan. Secara bulanan, inflasi AS Oktober 2022 tumbuh 0,4%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Inflasi dan Klaim Pengangguran AS, Reksadana Ini Cuan Hingga 16,7%
Promo Terbaru di Bareksa
Di pasar obligasi, yield (imbal hasil) Obligasi Pemerintah AS kembali menguat ke level 3,8% pada perdagangan Kamis, menyusul rilis inflasi AS yang lebih rendah. Hal itu dinilai akan membuat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) berpeluang menaikkan suku bunga acuan lebih rendah pula di masa mendatang. Artinya, kenaikan agresif suku bunga acuan AS berpotensi mereda.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (10/11/2022) turun 1,46% ke level 6.966,84. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 10/11/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7,4%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Upah Buruh RI Naik Tanda Ekonomi Solid, Cuan Reksadana Ini Melejit Hingga 16%
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Mempertimbangkan rendahnya inflasi dan kembali naiknya yield Obligasi AS, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan 2 jurus berikut agar cuan investasinya maksimal :
1. Smart Investor disarankan berinvestasi di reksadana saham dan reksadana indeks hari ini, setelah pada Kamis sore waktu AS (Kamis malam WIB), Bursa Saham Negara Adidaya ditutup naik signifikan. Pasar saham RI diperkirakan akan ikut menguat, terutama untuk saham-saham sektor perbankan hari ini.
2. Smart Investor juga disarankan berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara hari ini dengan fokus jangka pendek. Sebab menyusul penguatan yield Obligasi AS, maka akan mendorong penguatan kembali Obligasi Pemerintah Indonesia. Serta melemahnya dolar AS pada Kamis juga jadi peluang bagi investor asing untuk kembali masuk ke pasar obligasi Indonesia.
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Pemilihan AS, Ini Jurus Cuan Investasi Reksadana dan Emas
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 10 November 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Bond Fund : 22,49%
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 14,71%
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 10 November 2022)
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 14,93%
Avrist Ada Saham Blue Safir : 11,74%
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 16,89%
Avrist LQ45 : 8,29%
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Pemilihan AS, Ini Jurus Cuan Investasi Reksadana dan Emas
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.