Bareksa Insight : Pasar Cermati Pemilihan AS, Ini Jurus Cuan Investasi Reksadana dan Emas
Pelaku pasar sangat berharap perubahan kebijakan AS tidak akan kembali terjadi secara drastis, sebab hanya akan menambah ketidakpastian saat ini
Pelaku pasar sangat berharap perubahan kebijakan AS tidak akan kembali terjadi secara drastis, sebab hanya akan menambah ketidakpastian saat ini
Bareksa.com - Para pelaku pasar hari ini akan memperhatikan hasil pemilihan tengah periode di Amerika Serikat. Para pengamat memperkirakan akan terjadi sedikit perubahan pemilih dalam pemilihan tengah periode ini, dan bisa sedikit mengganggu stabilitas politik Negara Paman Sam.
Sebab perubahan itu nantinya akan berdampak pada didukung atau tidaknya program yang akan dijalankan Presiden AS Joe Biden ke depannya. Di tengah upaya untuk mengendalikan inflasi yang tinggi saat ini, pelaku pasar sangat berharap perubahan kebijakan AS tidak akan kembali terjadi secara drastis, sebab hanya akan menambah ketidakpastian di pasar saat ini.
Baca juga : Bareksa Insight : Ekonomi RI Kuartal III Diprediksi Tetap Kuat, Cuan Reksadana Ini Bisa Melesat
Promo Terbaru di Bareksa
Dari dalam negeri, rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2022 yang baik juga mendorong yield (imbal hasil) Obligasi Negara menguat tipis ke level 7,46% pada perdagangan kemarin (7/11/2022). Pelaku pasar juga melihat cadangan devisa RI melemah pada Oktober akibat pembayaran utang pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah yang melemah beberapa bulan terakhir.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 tumbuh 5,72% secara tahunan (Year on Year/YOY) di tengah potensi resesi global. Ekonomi Indonesia tumbuh cukup baik dan di atas estimasi pasar 5,6% YOY. Pertumbuhan ini ditopang kuatnya konsumsi domestik, serta mobilitas masyarakat yang semakin pulih, mendorong pertumbuhan ekonomi RI semakin solid.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,81% ke level 7.102,4 pada Senin (7/11/2022). Berdasarkan data id.investing.com (diakses 07/11/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7,5%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Kenaikan Agresif Bunga Acuan AS Berpotensi Belum Mereda, Terapkan 2 Jurus Cuan Ini
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Mempertimbangkan potensi sedikit terganggunya stabilitas politik AS dan moncernya kinerja ekonomi Tanah Air, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan 3 jurus cuan investasi ini :
1. Pergerakan pasar diperkirakan masih akan cenderung wait and see pekan ini. Sehingga pergerakan pasar saham dan obligasi akan cenderung terbatas karena banyak data ekonomi penting global yang akan dirilis pekan ini. Kestabilan kebijakan saat ini sangat diperlukan pelaku pasar, agar mereka bisa menerapkan strategi yang tepat dalam investasi mereka.
2. Tim Analis Bareksa melihat beragam sentimen yang cukup menarik, apabila Smart Investor kembali mempertimbangkan reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara, di saat yield obligasi kembali melemah ke level 7,6-7,7%.
3. Di tengah ketidakpastian saat ini, Smart Investor juga disarankan untuk mempertimbangkan investasi emas dengan potensi penguatan di tahun 2023 hingga US$1.750-1.770 per troy ounce.
Simak juga : Bareksa Insight : Suku Bunga AS Kembali Naik 0,75%, Ini Imbasnya ke IHSG, SBN dan Reksadana
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat, konservatif dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (per 7 November 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 6,44%
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 5,61%
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 16,27%
Schroder Dana Prestasi Plus : 15,07%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 7 November 2022)
Reksadana Pasar Uang
Kisi Money Market Fund : 3,98%
Syailendra Sharia Money Market Fund : 3,97%
Baca juga : Bareksa Insight : Inflasi RI Melandai Tanda Ekonomi Baik, Cuan Reksadana Ini Ciamik
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.