Bareksa Insight: Tahan Banting, Reksadana Ini Cuan 31 Persen di Tengah Isu Global
Investor dapat menggunakan fitur Robo Advisor Bareksa untuk mempermudah alokasi reksadana
Investor dapat menggunakan fitur Robo Advisor Bareksa untuk mempermudah alokasi reksadana
Bareksa.com - Pergerakan pasar saham dan obligasi Indonesia hari ini (12/07/2022) diproyeksikan masih akan cenderung bergerak terbatas karena risiko global yang meningkat. Beberapa faktor global ini mengakibatkan sejumlah bursa saham global dibuka melemah pagi ini.
Subvarian baru Covid-19 ditemukan di Shanghai dan biasanya akan diikuti dengan lockdown. Hal ini diproyeksikan akan kembali menahan laju pertumbuhan ekonomi. Selain itu, investor AS juga sedang mencermati dampak kenaikan inflasi terhadap kinerja keuangan emiten di Negara tersebut.
Sementara itu, dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) obligasi acuan Indonesia kembali menanjak karena proyeksi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika (Fed Rate) semakin meningkat pasca perbaikan data tenaga kerja AS serta penguatan mata uang Dolar terhadap sejumlah Negara global.
Promo Terbaru di Bareksa
Investor akan semakin berhati-hati dalam berinvestasi di obligasi atau Surat Berharga Negara (SBN) menjelang rilis inflasi AS pekan ini yang akan menentukan kebijakan Fed Rate sekitar akhir bulan Juli.
Tim Analis Bareksa memperkirakan imbal hasil (yield) SBN seri acuan diproyeksikan bergerak pada kisaran level 7,28-7,31 persen hari ini.
Baca juga Ancaman Resesi? Ini Solusi Atur Investasi Reksadana dengan Robo Advisor Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
• Investor dapat pertimbangkan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi yang masih mencetak kinerja lebih stabil di tengah meningkatnya isu ekonomi.
• Reksadana saham dan reksadana indeks basis saham berkapitalisasi besar dan sektor yang defensif juga dapat dicermati investor karena biasanya akan lebih tahan terhadap guncangan ekonomi.
• Investor juga dapat menggunakan fitur Robo Advisor Bareksa untuk mempermudah porsi alokasi portofolio reksadana.
Imbal Hasil 3 Tahun (11 Juli 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium: +31,03%
TRIM Dana Tetap 2: +17,22%
Imbal Hasil 1 Tahun (11 Juli 2022)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati: +19,36%
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A: +12,64%
Reksadana Saham
Sucorinvest Sharia Equity Fund: +13,40%
Schroder Dana Prestasi Plus: +12,96%
Baca juga Investasi Pakai Robo Advisor Bareksa, Raih Reksadana Hingga Rp50 Ribu
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.