Prediksi Terbaru Harga Emas Tahun 2025 : MUFG Ramal Bullish Tembus US$3.000
Para analis MUFG menilai outlook emas di 2025 ialah long gold spot
Para analis MUFG menilai outlook emas di 2025 ialah long gold spot
Bareksa.com - Hasil riset Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) “Commodities 2025 Outlook, Stay selective, hedge Trump induced tail risks” Desember 2024 mengungkap prediksi bullish untuk komoditas emas. Para analis MUFG menilai outlook emas di 2025 ialah long gold spot.
“Permintaan dari lembaga keuangan dan moneter, investor dan spekulan atas pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Fed, ketidakpastian kebijakan AS, dan meningkatnya ketegangan geopolitik memberikan masukan yang menarik untuk panggilan emas jangka panjang kami,” ungkap analis MUFG dikutip Senin (30/12).
Menurut MUFG, mereka yakin prospek pasar emas tak tergoyahkan di 2025, yang merupakan tahun kedua, setelah pada 2024 kinerjanya cemerlang, ditopang dua faktor utama yakni ketakutan dan kekayaan. Ketakutan artinya emas akan jadi aset lindung nilai pertama dari dampak konflik geopolitik. Kekayaan artinya permintaan bank sentral negara berkembang yang meningkat.
Promo Terbaru di Bareksa
Mengingat pendorong permintaan emas yang beragam, logam mulia telah membuktikan kinerjanya sebagai aset lindung nilai terhadap potensi penurunan pasar beberapa tahun ini. Dalam perannya yang lebih tradisional, emas bahkan bersaing dengan baik sebagai aset yang tidak memberikan bunga, dibandingkan imbal hasil Obligasi Pemerintah AS dan instrumen pasar uang. Di mana harga emas terus meningkat saat imbal hasil Obligasi AS naik dan turun.
Sumber : Riset MUFG
Seiring outlook bullish emas, MUFG memprediksi harga logam kuning menembus US$3.000 per ons pada tahun 2025, didukung oleh dominasi dolar AS sebagai aset global yang sedang dalam tantangan. Sementara aksi borong bank sentral negara berkembang dipicu oleh kekhawatiran sanksi, serta didukung oleh sentimen pendorong di 2024, sehingga bisa melambungkan harga emas lebih tinggi pada tahun 2025.
Secara kuartalan, MUFG memprediksi rata-rata harga emas bisa mencapai US$2.750 per ons di kuartal I, kemudian US$2.850 di kuartal II, US$3.050 di kuartal III dan US$3.080 di kuartal IV 2025. Secara tahunan, harga emas rata-rata pada tahun 2025 bisa mencapai US$2.939 per ons, naik dibadingkan prediksi 2024 rata-rata US$2.410. Pada tahun 2026, rata-rata harga emas diramal mencapai US$3.280 per ons.
Prediksi Harga Komoditas Termasuk Emas
Sumber : MUFG
Prediksi MUFG atas harga emas di atas rata-rata konsensus pasar yang meramal harga rata-rata emas di 2025 di US$2.583 per ons. Prospek melesatnya harga emas pada tahun 2025 didorong 5 faktor ini:
1. Pembelian emas oleh bank sentral meningkat dan bisa lebih banyak lagi di masa yang akan datang. Bank sentral menjadi pembeli emas bersih pasca krisis finansial global -GFC dan levelnya meningkat tiga kali lipat pasca-perang Ukraina.
2. Kebijakan pemangkasan suku bunga The Fed siap membawa kembali modal negara maju ke emas, setelah absen sejak 2022.
3. Emas jadi pilihan pertama sebagai aset lindung nilai dari krisis geopolitik. Sebab, emas menawarkan nilai lindung nilai yang jelas dan pelestarian kekayaan terhadap guncangan geopolitik
4. Kekhawatiran atas fiskal dan utang, utamanya soal keberlanjutan fiskal AS baik dari sisi tarif, pajak dan utang di bawah kepemimpinan Donald Trump sebagai presiden mulai Januari 2025, merupakan pendorong ketakutan yang berkembang saat ini
5. Peningkatan posisi dana investor jangka panjang. Pemangkasan suku bunga The Fed mendorong posisi spekulatif emas bersih yang lebih tinggi dan kepemilikan exchange traded fund (ETF) emas.
Meski begitu, MUFG mengingatkan potensi risiko tertahannya kenaikan harga emas oleh 4 faktor ini:
1. Melonggarnya geopolitik
Resolusi damai untuk konflik di Timur Tengah dan Ukraina, dan penyelesaian risiko sanksi terkait. Hal ini kemungkinan akan bertindak sebagai kendala pembelian ems oleh bank sentral negara berkembang
2. Pembelian emas bank sentral negara berkembang mencapai batas
Bank sentral negara berkembang bisa mengakibatkan berakhirnya program pembelian emas mereka, mengingat target portofolio pada pangsa emas telah terpenuhi
3. Kebangkitan kembali ekonomi Tiongkok
Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa mereda, kemungkinan terkait dengan dukungan kebijakan sektor properti yang jauh lebih besar daripada saat ini, dapat mengurangi selera emas eceran
4. Suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang dan dolar AS yang lebih kuat
Penyesuaian kebijakan The Fed yang agresif yang mengarah pada kenaikan suku bunga, sehingga mendorong penguatan dolar AS. Hal ini akan jadi hambatan besar bagi emas, serta bisa jadi katalis untuk penjualan ETF emas dan likuidasi spekulatif
Sumber : MUFG
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.389,81 | 0,42% | 4,16% | 0,14% | 8,17% | 19,51% | 38,45% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.097,9 | 0,33% | 4,05% | 0,09% | 7,38% | 5,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.087,47 | 0,53% | 4,00% | 0,06% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.858,21 | 0,55% | 3,88% | 0,07% | 7,36% | 17,60% | 40,29% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.293,06 | 0,70% | 4,10% | 0,07% | 7,50% | 19,71% | 35,72% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.