BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Dirjen PPR Kemenkeu, Suminto: Ini Capaian 2024 dan Rencana Penerbitan SBN Ritel 2025

Abdul Malik27 Desember 2024
Tags:
Dirjen PPR Kemenkeu, Suminto: Ini Capaian 2024 dan Rencana Penerbitan SBN Ritel 2025
Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan. (Dok. Kemenkeu)

Penerbitan SBN Ritel di tahun 2025 masih akan melanjutkan seri-seri di tahun 2024

Bareksa.com - Penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel sepanjang 2024 mencapai Rp148,36 triliun dan berhasil menjaring 450.191 investor. Meskipun nilai penjualan hanya naik tipis dibandingkan 2023 yang senilai Rp147,4 triliun, namun cukup positif di tengah gejolak pasar modal sepanjang 2024.

Realisasi Penjualan SBN Ritel 2024 dan Jumlah Investor

SBN Ritel

Penjualan

Jumlah Investor Total

Investor Baru

ORI025

Rp23,92 triliun

65.589

22.582

SR020

Rp21,36 triliun

63.009

16.039

ST012

Rp19,65 triliun

76.371

19.308

SBR013

Rp19,45 triliun

60.508

17.775

SR021

Rp24,22 triliun

63.622

14.778

ORI026

Rp19,36 triliun

50.625

15.830

ST013

Rp20,4 triliun

70.467

17.391

Total

Rp148,36 triliun

450.191

123.703

Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa

Promo Terbaru di Bareksa

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Setelah mencatat rekor tertingginya pada 19 September di level 7.905, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan sepanjang November 2024. Tekanan itu akibat meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IHSG pada November 2024 merosot 6,07% dan turun 2,18% sejak awal tahun atau 11 bulan terakhir (YTD) jadi 7.114,27.

Kemenangan Presiden terpilih Amerika Serikat Donal Trump dan Partai Republik dinilai akan meningkatkan tensi perang dagang. Selain itu, ketidakstabilan geopolitik di beberapa negara utama di Asia dan Eropa, serta Timur Tengah dan Ukraina juga meningkatkan risiko geopolitik. Akibatnya investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) Rp16,81 triliun pada November 2024, meskipun sejak awal 2024 masih net buy Rp21,56 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi (ICBI) naik 0,15% pada November 2024, naik 4,95% ke level 393,14, dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) rata-rata naik 8,41 basis poin (bps) dan secara YTD naik 26,34 bps per 29 November 2024. Investor asing tercatat net sell di pasar SBN Rp13,07 triliun pada November, namun masih net buy Rp30,44 triliun YTD. Di pasar obligasi korporasi, investor asing mencatatkan net buy Rp0,22 triliun pada November dan net sell Rp2,45 triliun YTD.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto menyatakan di tengah gejolak pasar akibat ketidakpastian global, SBN Ritel terbukti masih mampu menjaring minat investor. Hal ini tampak dari banyak investor baru yang berinvestasi di SBN Ritel sepanjang 2024. Ini karena SBN Ritel menawarkan imbal hasil menarik dan kebutuhan investor akan instrumen aman di tengah gejolak pasar.

“Penambahan jumlah investor menjadi salah satu indikator positif yang sejalan dengan berbagai tujuan penerbitan SBN Ritel, yaitu untuk pendalaman pasar, mewujudkan masyarakat investment society, serta mendukung pembangunan nasional,” ujar Suminto dalam kutipan wawancaranya dengan Bareksa.

Bagaimana capaian penerbitan SBN Ritel pada 2024, serta rencana penerbitan di 2025? Berikut hasil wawancara Jurnalis Bareksa Abdul Malik dengan Suminto (24/12):

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Penjualan ST013 telah rampung dan menandai berakhirnya penerbitan SBN Ritel 2024? Berapa nilai penjualan ST013? Apa saja temuan menarik atau yang menonjol dari penerbitan SBN Ritel terakhir tahun ini tersebut?

Sebagai SBN Ritel terakhir yang diterbitkan pada 2024, ST013 berhasil menarik minat investor yang signifikan. Instrumen ini tidak hanya menawarkan imbal hasil menarik, tetapi juga memiliki nilai tambah sebagai Green Sukuk ritel yang mendukung pembiayaan proyek ramah lingkungan. Minat yang tinggi terhadap ST013 terlihat dari beberapa capaian sebagai berikut.

ST013 mencatatkan salah satu penerbitan terbesar dalam kategori SBSN Ritel non-tradable, yaitu dengan total pemesanan sebesar Rp20,4 triliun. Hal ini membuktikan daya tarik instrumen SBN Ritel cukup kuat di tengah beragamnya pilihan investasi.

Selain itu, partisipasi investor pada ST013 menjadi salah satu yang tertinggi dalam sejarah penerbitan SBN Ritel, dengan kontribusi besar dari investor baru sebanyak 17.391 investor. Dibandingkan Sukuk Tabungan yang diterbitkan pada periode yang sama tahun lalu, ST013 menunjukkan peningkatan baik dalam total nominal penerbitan maupun jumlah investor.

Hasil ini menegaskan bahwa minat investor terhadap SBN Ritel, khususnya Sukuk Tabungan, tetap kuat. Pemerintah berhasil menjaga daya tarik instrumen ini melalui penawaran yang relevan dengan preferensi saat ini, imbal hasil yang kompetitif, serta mendorong partisipasi dalam pembiayaan ramah lingkungan. Keberhasilan ini menjadi momentum penting untuk terus memperluas akses dan memperkuat posisi SBN Ritel sebagai pilihan investasi yang berdaya saing tinggi.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Berapa total realisasi penjualan SBN Ritel 2024, menjaring berapa jumlah investor dan berapa jumlah investor baru yang berhasil dijaring? Bagaimana perbandingannya dibandingkan 2023? Sejauh ini, berapa persen kontribusi jumlah investor SBN Ritel terhadap jumlah investor SBN?

Penambahan jumlah investor menjadi salah satu indikator positif yang sejalan dengan berbagai tujuan penerbitan SBN Ritel, yaitu untuk pendalaman pasar, mewujudkan masyarakat investment society, serta mendukung pembangunan nasional. Dalam mewujudkan tujuan penerbitan SBN Ritel tersebut, Kemenkeu pun turut bersinergi dengan lembaga lainnya seperti mitra distribusi, asosiasi, otoritas dan lain sebagainya, khususnya dalam rangka edukasi dan sosialisasi ke masyarakat umum.

Sepanjang tahun 2024, realisasi penjualan SBN Ritel menunjukkan pertumbuhan meskipun di tengah tantangan pasar. Realisasi penjualan SBN Ritel 2024 sebesar Rp148,51 triliun yang mengalami peningkatan signifikan (297,7%) dibanding lima tahun lalu (Rp49,89 triliun) serta peningkatan jumlah investor, termasuk investor baru (122.769 investor baru di tahun 2024 dibandingkan 76.315 investor baru di tahun 2019), menandakan semakin baiknya literasi keuangan masyarakat. Hal ini mencerminkan efektivitas program literasi dan upaya pemerintah dalam memastikan aksesibilitas instrumen investasi yang aman dan menarik.

Secara keseluruhan, tren positif ini menggarisbawahi peran strategis SBN Ritel sebagai instrumen penting dalam memperluas basis investor dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan nasional.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Bagaimana hasil evaluasi penerbitan SBN Ritel 2024? Apa saja temuan-temuan menarik dan yang menonjol? Untuk apa saja penggunaan dana hasil penerbitan SBN Ritel 2024? Bisa sebutkan contoh-contoh proyeknya di 2024?

Beberapa temuan menarik dari capaian realisasi SBN Ritel 2024 adalah:

- Total penerbitan SBN Ritel pada 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan minat investor terhadap instrumen SBN Ritel tetap tumbuh, meskipun kondisi pasar masih dinamis.
- Seri SR dan ORI menjadi kontributor terbesar pada tahun 2024, mencerminkan preferensi investor yang cukup tinggi terhadap instrumen berbasis fixed coupon dan yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
- Beberapa seri SBN Ritel pada 2024 menunjukkan distribusi jumlah investor yang cukup merata, mengindikasikan diversifikasi preferensi investor terhadap tenor yang ditawarkan.
- Selain green sukuk untuk seri Sukuk Tabungan, pada tahun 2024 diterbitkan untuk pertama kalinya ORI seri SDG bond yaitu ORI026 untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
- Seri ORI dan SR tetap menjadi unggulan baik pada 2024 maupun 2023, mencerminkan stabilitas minat investor terhadap kedua jenis instrumen ini. Persentase investor baru pada beberapa seri ORI sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
- Secara keseluruhan, hal ini mencerminkan Pemerintah terus berupaya dalam mempertahankan daya tarik SBN Ritel di tengah gejolak pasar keuangan dan perkembangan/maraknya pengembangan jenis investasi saat ini bagi masyarakat luas.
- Hasil penerbitan SBN ritel tahun 2024 digunakan untuk general financing dalam rangka pembiayaan defisit APBN. Khusus untuk SBSN ritel, hasil penerbitannya digunakan juga untuk membantu pembiayaan infrastruktur termasuk proyek-proyek yang ramah lingkungan di sektor ketahanan perubahan iklim, transportasi berkelanjutan, efisiensi energi, dan energi terbarukan.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Selain SDG Bond Ritel, apalagi inovesi-inovasi baru yang dilakukan dalam penerbitan SBN Ritel 2024? Apakah inovasi-inovasi tersebut cukup efektif mendongkrak penjualan dan menarik minat investor?

Inovasi dalam penerbitan SBN Ritel terus dilakukan mulai dari SBN Ritel Online di tahun 2018 melalui penerbitan seri SBR003, penerbitan Green Sukuk Ritel melalui Sukuk Tabungan ST006 tahun 2019, hingga penerbitan SDG Bond Ritel pertama dalam seri ORI026 di tahun 2024.

Sebagaimana diketahui, SBN Ritel tematik selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan general financing, juga untuk meningkatkan awareness masyarakat terkait sustainable development, baik itu dalam rangka climate change dan SDGs. Hasil penerbitan Green Sukuk Ritel digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sementara itu, dengan ORI026 sebagai SDG Bond Ritel, Pemerintah akan menginvestasikan jumlah yang setara dengan dana yang diperoleh dari ORI026 dalam proyek-proyek yang memenuhi syarat sebagai Eligible SDGs Expenditures.

Tidak hanya itu, selain SDG Bond Ritel beberapa inovasi lain yang dilakukan dalam penerbitan SBN Ritel 2024 mencakup:

- Melanjutkan penerbitan seri-seri dengan variasi tenor seperti Saving Bonds Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang diterbitkan dengan tenor 2 tahun dan 4 tahun, Sukuk Ritel (SR) dengan tenor 3 tahun dan 5 tahun, dan ORI dengan tenor 3 tahun dan 6 tahun. Diversifikasi ini memberikan lebih banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan likuiditas dan profil risiko investor.
- Penjualan melalui platform digital semakin dioptimalkan, mencakup integrasi dengan mitra distribusi berbasis fintech. Hal ini mempermudah akses masyarakat untuk berinvestasi di SBN ritel, terutama generasi muda dan investor pemula.
- Mengembangkan platform edukasi dan literasi keuangan yaitu dengan melakukan kampanye promosi yang intensif untuk meningkatkan literasi keuangan seperti syariah, berkelanjutan) dan memperkenalkan SBN Ritel sebagai instrumen investasi yang aman dan menguntungkan.
- Peningkatan awareness pada nilai sosial dan lingkungan yaitu melalui penerbitan Green Sukuk Ritel untuk menarik minat investor yang peduli pada isu keberlanjutan dan investasi hijau, melanjutkan tren positif dari penerbitan Green Sukuk sebelumnya.

Secara keseluruhan, program-program ini telah membantu menjaga daya tarik SBN ritel, meskipun terdapat ruang untuk meningkatkan efisiensi dalam menarik investor baru dan memperluas basis investor.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Bagaimana rencana penerbitan SBN Ritel 2025, apakah akan terbit dalam 7 seri SBN Ritel yang dijual secara online (e-SBN) seperti 2024, atau akan ditambah atau justru dikurangi? Kira-kira SBN Ritel seri apa saja yang akan terbit 2025?

Rencana penerbitan SBN Ritel tahun 2025 disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan APBN serta upaya untuk mendorong inklusi keuangan masyarakat. Pemerintah akan melanjutkan strategi diversifikasi instrumen dalam rangka mengembangkan pasar keuangan dan pendalaman basis investor, termasuk penerbitan SBN berbasis konvensional maupun syariah, dengan tenor yang bervariasi untuk memenuhi preferensi investor.

Selain itu, pemerintah akan terus memperkuat kanal distribusi digital, meningkatkan literasi dan edukasi keuangan, serta memperluas jangkauan ke segmen masyarakat yang belum terlayani. Penerbitan SBN Ritel juga akan diarahkan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan melalui instrumen seperti Green Sukuk Ritel, SDG Bond dan obligasi tematik lainnya. Strategi ini dilakukan secara fleksibel dan akuntabel, dengan tetap menjaga pengelolaan utang yang prudent.

Penerbitan SBN Ritel di tahun 2025 masih akan melanjutkan seri-seri di tahun 2024, yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), serta Sukuk Ritel (SR), Sukuk Tabungan (ST), dan Cash Waqf Linked Sukuk Ritel (CWLS Ritel/SWR).

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Mulainya pemerintahan baru yakni era Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, ada beberapa program menarik seperti makan bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga renovasi sarana pendidikan. Apa kontribusi penerbitan SBN Ritel 2024 dan 2025 terhadap implementasi program tersebut?

Sebagai bagian instrumen pembiayaan APBN, penerbitan SBN Ritel turut berperan dalam mendukung kebutuhan pembiayaan APBN. Melalui hasil pengelolaan investasi dari masyarakat, SBN Ritel menjadi salah satu instrumen pembiayaan inovatif yang tidak hanya memperluas basis investor domestik tetapi juga meningkatkan partisipasi publik dalam keberlanjutan pembangunan.

Melalui pengelolaan pembiayaan APBN, berbagai program dan target belanja APBN yang sifatnya tidak dapat ditunda dapat tetap berjalan, beberapa diantaranya pengembangan infrastruktur, sektor pendidikan dan kesehatan, serta implementasi kebijakan pembangunan berkelanjutan. Salah satu contoh konkritnya adalah pembangunan infrastruktur berkelanjutan atau menjalankan prinsip ramah lingkungan (transportasi hijau) untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, yang sejalan dengan visi Pemerintah dalam memperkuat daya saing ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Apa saja rencana-rencana inovasi penerbitan SBN Ritel 2025? Apa pertimbangan dari penerapan inovasi-inovasi tersebut?

Rencana inovasi dalam penerbitan SBN Ritel tahun 2025 tentu akan dilanjutkan dan terus diarahkan untuk semakin meningkatkan inklusi keuangan, memperluas basis investor domestik, dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Beberapa inovasi yang direncanakan meliputi penerbitan instrumen baru, diversifikasi tenor dan imbal hasil, penguatan kanal digital dan kemitraan, edukasi dan kampanye literasi keuangan.

Inovasi-inovasi tersebut didorong tentunya untuk mendukung kebutuhan pembiayaan yang Berkelanjutan, pendalaman pasar keuangan domestik, serta untuk stabilitas ekonomi makro. Melalui inovasi ini, pemerintah berharap penerbitan SBN Ritel dapat semakin efektif dalam mendukung pembiayaan pembangunan sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam investasi yang aman dan terpercaya.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Tahun depan kondisi pasar diprediksi akan kembali bergejolak seiring kembali dilantiknya Donald Trump sebagai Presiden AS ke-47. Apa strategi Kemenkeu agar membuat SBN Ritel tetap menarik tahun depan?

Dalam menghadapi potensi gejolak ini, Pemerintah akan memastikan strategi penerbitan SBN tetap oportunistis dan terukur terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik. Fokus utama pembiayaan utang akan diarahkan melalui penerbitan SBN domestik guna menjaga kemandirian pembiayaan serta meminimalkan risiko nilai tukar. Sementara itu, SBN valas dan pinjaman luar negeri tetap akan menjadi pelengkap dengan mempertimbangkan kondisi pasar untuk menghindari crowding out di pasar keuangan domestik. Strategi ini akan memastikan pembiayaan APBN tetap berjalan dengan biaya dan risiko yang optimal, sekaligus menjaga stabilitas pasar keuangan dalam negeri.

Untuk menjaga daya tarik SBN Ritel di tengah gejolak global, pemerintah akan terus mendorong inovasi produk dan memperluas basis investor domestik. Produk SBN Ritel akan tetap ditawarkan dengan imbal hasil yang atraktif dan kompetitif serta tingkat risiko yang rendah. Pemerintah juga akan memperkenalkan produk-produk tematik, seperti Green Bonds dan instrumen berbasis ESG, yang memberikan nilai tambah bagi investor sekaligus mendukung pembiayaan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya menjaga daya tarik SBN Ritel tetapi juga membangun kesadaran berinvestasi pada instrumen yang aman dan bermanfaat secara ekonomi maupun lingkungan. Selain itu, pemerintah akan terus meningkatkan literasi keuangan melalui edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan.

Dengan fleksibilitas strategi penerbitan, inovasi produk, dan dukungan kebijakan yang berfokus pada stabilitas makroekonomi, SBN Ritel diharapkan tetap menjadi instrumen investasi yang menarik dan dapat diandalkan di tengah tantangan pasar keuangan global pada tahun 2025.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Bagaimana upaya Kemenkeu untuk menarik minat masyarakat selaku target utama investor SBN Ritel? Apakah edukasi masyarakat turut menjadi bagian dari upaya tersebut dan apa pesan utama yang Kemenkeu sampaikan terkait SBN Ritel sebagai bagian dari pembiayaan APBN?

SBN Ritel diterbitkan dengan tujuan pendalaman pasar, mewujudkan masyarakat investment society, serta mendukung pembangunan nasional. Salah satu fokus utama Kemenkeu dalam mewujudkan tujuan penerbitan SBN Ritel tersebut adalah edukasi dan sosialisasi ke masyarakat umum.

Sebagai bagian dari pembiayaan APBN, SBN Ritel tidak hanya diterbitkan untuk mendorong inklusi keuangan masyarakat, melainkan turut mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan negara. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi SBN Ritel turut berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran SBN dalam pembiayaan APBN serta penyediaan infrastruktur dan pelayanan umum untuk pembangunan negara.

Berbagai kegiatan edukasi kepada masyarakat telah dilaksanakan sepanjang tahun 2024. Kegiatan ini mencakup edukasi dan sosialisasi kepada berbagai komunitas, seperti komunitas perempuan Indonesia, komunitas pecinta film, komunitas olahraga dan komunitas lainnya. Selain itu, Obrolan Investasi (ORASI) Goes to Campus, SDG Talks, Festival Sukuk, serta talkshow di televisi dan radio juga telah dilaksanakan. Beragam kegiatan lain juga dilakukan melalui kerja sama dengan otoritas terkait dalam kerangka Forum Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPK).

Selain edukasi, Pemerintah turut melaksanakan strategi yang fleksibel dan akuntabel, dengan tetap menjaga pengelolaan utang yang prudent. Beberapa strategi tersebut, di antaranya:

- Diversifikasi instrumen khususnya dalam rangka untuk memenuhi preferensi investor yang beragam, termasuk penerbitan SBN berbasis konvensional maupun syariah dengan tenor yang bervariasi.
- Sejalan dengan memenuhi preferensi investor, Pemerintah turut mendukung pembangunan berkelanjutan melalui instrumen seperti Green Sukuk Ritel, SDG Bond dan obligasi tematik lainnya.
- Mempermudah akses dengan memperkuat kanal distribusi digital, serta memperluas jangkauan ke segmen masyarakat yang belum terlayani.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

Bagaimana prospek imbal hasil SBN Ritel di 2025 mempertimbangkan beragam faktor eksternal dan internal tersebut?

Di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, seperti perang tarif dan tingginya suku bunga global, serta persaingan instrumen domestik, SBN Ritel tetap memiliki potensi yang kuat pada tahun 2025. Suku bunga SBN Ritel diperkirakan tetap kompetitif, memberikan daya tarik bagi investor domestik yang mencari instrumen investasi aman dan stabil. Dengan prospek ekonomi Indonesia yang positif dan stabilitas makroekonomi yang terjaga, SBN Ritel menawarkan fleksibilitas bagi investor ritel untuk berinvestasi sesuai dengan profil risiko mereka, sekaligus memberikan kenyamanan di tengah volatilitas pasar.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memperdalam pasar SBN Ritel melalui strategi penerbitan yang fleksibel dan adaptif, serta peningkatan literasi keuangan dan edukasi investasi. Langkah ini diharapkan dapat menjaga daya tarik SBN Ritel, memperluas basis investor domestik, dan mendukung pembiayaan APBN secara optimal. Dengan berbagai inovasi dan pilihan instrumen yang tersedia, SBN Ritel diproyeksikan akan tetap menjadi pilihan investasi menjanjikan bagi investor ritel di tahun 2025.

Siap-siap Investasi SBN Ritel di Sini

(Rahmat Hidayat/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua