Bareksa Insight: Hindari Fluktuasi Pasar, Pakai Strategi Investasi Ini
Reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, reksadana indeks saham dan emas untuk diversifikasi portofolio
Reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, reksadana indeks saham dan emas untuk diversifikasi portofolio
Bareksa.com - Pada semester kedua tahun ini, Tim Analis Bareksa merekomendasikan sejumlah produk reksadana mempertimbangkan kondisi pasar terbaru, yang dapat disesuaikan dengan profil risiko investor serta untuk diversifikasi portofolio. Produk yang menjadi rekomendasi pada pekan ini adalah reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi untuk investor moderat jangka menengah, reksadana saham dan indeks dengan aset saham valuasi murah untuk investor agresif, dan porsi emas logam mulia untuk diversifikasi semua profil risiko.
Promo Terbaru di Bareksa
Menghindari fluktuasi pasar, Tim Analis Bareksa merekomendasikan reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi untuk semester kedua ini seperti Capital Fixed Income dan Trimegah Fixed Income Plan, yang cenderung stabil. Alasannya, yield obligasi negara yang kembali meningkat (mengindikasikan harganya turun) pada pekan lalu menyusul rilis data ekonomi dari China dan Amerika.
Beli Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund
Selain itu, Tim Analis Bareksa juga merekomendasikan untuk terus mengakumulasi reksadana saham yang memiliki komposisi sektor industri logam dasar, konsumer, keuangan dan berfokus kepada saham berkapitalisasi besar untuk semester kedua ini karena valuasi pasar saham yang murah saat ini. Investor bisa melirik reksadana saham TRIM Kapital Plus, Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund dan BNP Paribas Sri Kehati.
Tabel Kinerja Reksadana Rekomendasi Bareksa Insight
Nama Produk | Dana Kelolaan | Imbal Hasil | |
1 Tahun | 1 Januari - 11 Agustus 2023 | ||
Rp 1,97 Triliun | 12,17% | 11,95% | |
Rp 771,64 Miliar | 11,21% | 14,12% | |
Rp 331,86 Miliar | 9,36% | 14,42% | |
Rp 35,88 Miliar | 6,3% | 4,83% | |
Rp 4,61 Triliun | 6,12% | 3,94% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, imbal hasil per 11 Agustus 2023, kelolaan per Juli 2023
Alasan pemilihan produk rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:
Pada pekan lalu pasar mengalami banyak dinamika akibat bagusnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua baik secara kuartalan maupun secara tahunan. Akan tetapi, ekspor impor dari China mengalami penurunan terbesar selama 3 tahun terakhir memicu kekhawatiran investor bahwa perlambatan ekonomi China akan berdampak kepada Indonesia.
Kekhawatiran investor makin diperparah dengan adanya deflasi di China yang menunjukkan masyarakat di sana semakin mengurangi konsumsinya. Adapun hal yang membuat masyarakat semakin ragu untuk meningkatkan konsumsi adalah tingginya tingkat pengangguran anak muda, lesunya sektor properti hingga detail paket stimulus pemerintah yang tak kunjung diumumkan.
Tim Analis Bareksa juga merekomendasikan agar para investor bisa mengakumulasi emas di tengah penurunan harga saat ini akibat menguatnya indeks dolar AS setelah terjadi kenaikan inflasi di Amerika dari 3% menjadi 3,2%. Kenaikan inflasi terjadi akibat kenaikan harga minyak belakangan ini setelah Arab Saudi dan Rusia memutuskan menurunkan produksi minyak. Emas selalu terbukti memberikan imbal hasil yang lebih tinggi di saat terjadinya potensi perbaikan ekonomi dengan rally kenaikan yang cukup tinggi.
Selain itu, Tim Analis Bareksa menilai secara historis bulan Januari dan Agustus merupakan bulan yang tepat untuk membeli emas. Berdasarkan riset dari World Gold Council, selama 20 tahun dari tahun 1970, bulan Januari dan Agustus memberikan rata-rata peningkatan harga emas yang cukup menarik hingga 2% selama sebulan.
Grafik Peningkatan Harga Emas Bulanan vs. Yield US Treasury 10 Tahun
Sumber: Bloomberg, World Gold Council
Hal tersebut membuat emas selalu cocok menjadi bagian portofolio jangka panjang dan Tim Analis Bareksa tetap memproyeksikan harga emas mampu menembus level Rp1,05-1,1 juta per gram hingga awal kuartal pertama tahun depan di saat terjadi pemangkasan suku bunga dan ekonomi global sudah mengalami perbaikan.
Perlu diingat, investasi mengandung risiko, sehingga investor perlu membekali diri dengan informasi soal potensi keuntungan dan risiko dari investasinya di pasar keuangan.
Beli Emas Logam Mulia, Klik di Sini
(Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.