Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana di Tengah Potensi Penguatan Obligasi Negara
Rilis neraca dagang RI pada Desember 2022 yang diprediksi kembali surplus, bisa mendorong penguatan pasar Obligasi Negara
Rilis neraca dagang RI pada Desember 2022 yang diprediksi kembali surplus, bisa mendorong penguatan pasar Obligasi Negara
Bareksa.com - Tim Analis Bareksa merekomendasikan Smart Investor menerapkan jurus ini agar potensi cuan investasi reksadananya tetap optimal :
1. Smart Investor direkomendasikan untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara, ketika ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) menyentuh 6,7-6,8%.
Tim Analis Bareksa memprediksi neraca dagang RI pada Desember 2022 akan kembali surplus di kisaran US$3 miliar hingga US$4 miliar. Surplus neraca dagang ini akan menopang stabilitas ekonomi Indonesia dan mendorong penguatan kurs rupiah. Sehingga pasar Obligasi Negara akan ikut menguat dan semakin atraktif.
Promo Terbaru di Bareksa
Neraca perdagangan adalah selisih antara nilai ekspor dan nilai impor suatu negara dalam suatu periode tertentu. Ketika nilai ekspor lebih besar dari nilai impor disebut sebagai surplus perdagangan. Ketika nilai impor lebih besar dari nilai ekspor, maka disebut defisit perdagangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis neraca perdagangan Desember 2022 pada Senin (16/1/2023). Untuk diketahui, BPS mencatat neraca dagang RI pada November 2022 surplus US$5,16 miliar, yang merupakan surplus dalam 31 bulan secara beruntun.
Secara kumulatif, neraca dagang Januari - November 2022 mencatat surplus US$50,59 miliar, lebih besar dari periode Januari - November 2021 yang surplus US$34,41 miliar.
Baca juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Sesuai Prediksi Pasar, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Maksimal
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
2. Smart Investor juga direkomendasikan untuk berinvestasi di reksadana saham saat ini, dengan fokus jangka panjang saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.700 pada akhir tahun ini.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja IHSG pada Jumat (13/1/2023) ditutup menguat 0,18% di level 6.641,83. Namun sepekan terakhir, IHSG melemah 0,86%. Berdasarkan data CNBC Indonesia, yield acuan SBN 10 tahun di level 6,697% atau menguat 0,033 pada Jumat (13/1/2023) pukul 15.47 WIB.
Lihat juga : Bareksa Insight : Peluang Cuan Jangka Pendek dari Investasi Reksadana
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik disini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 13 Januari 2023)
Reksadana Pendapatan Tetap
Produk Unggulan :
- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 18%
- Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A : 17,21%
(Sensitifitas pergerakan reksadana berbasis Obligasi Negara tersebut terhadap penurunan yield Obligasi Negara cukup atraktif, sehingga bisa dipertimbangkan Smart Investor)
Imbal Hasil 1 Tahun (per 13 Januari 2023)
Reksadana Saham
Produk unggulan :
- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 9,36%
(Kinerja reksadana mencatatkan kinerja cukup positif dan stabil di tengah fluktuasi dan tekanan pasar)
Simak juga : Bareksa Insight : Dua Jurus Cuan Investasi Reksadana Jelang Rilis Inflasi AS dan China
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Risalah The Fed Ungkap Suku Bunga Tinggi di 2023, Ini Jurus Investasi Reksadana
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.