Bareksa Insight : Kinerja Rupiah Cemerlang, Reksadana Ini Semakin Kinclong
Penguatan rupiah diharapkan akan mendorong investor asing kembali masuk ke pasar Obligasi Negara
Penguatan rupiah diharapkan akan mendorong investor asing kembali masuk ke pasar Obligasi Negara
Bareksa.com - Tim Analis Bareksa merekomendasikan agar Smart Investor menerapkan jurus berikut, agar cuan investasinya di reksadana semakin kinclong di tengah kinerja rupiah yang sedang cemerlang :
1. Tim Analis Bareksa merekomendasikan agar Smart Investor tetap berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara di tengah sentimen penguatan rupiah. Sebab, penguatan rupiah diharapkan akan mendorong investor asing kembali masuk ke pasar Obligasi Negara.
Ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun di rentang 6,7-6,9% dinilai cukup menarik untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap, dengan fokus hingga akhir semester I tahun ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,69% jadi Rp15.045 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (16/1/2023). Kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga melesat 1,04% jadi Rp15.019. Rupiah naik tajam didorong sentimen surplus neraca perdagangan RI di Desember 2022 dan prospek kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS yang lebih kecil tahun ini.
Kinerja rupiah sepekan terakhir cemerlang. Pada Jumat (13/1/2023), rupiah di pasar spot ditutup di Rp15.140 per dolar AS atau melesat 1,295%. Persentase penguatan ini merupakan yang tertinggi sejak 5 Juni 2020. Menurut CNBC Indonesia, rupiah di posisi terkuat sejak 27 September 2022 atau 3,5 bulan terakhir.
Baca juga : Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana di Tengah Potensi Penguatan Obligasi Negara
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
2. Tim Analis Bareksa juga menilai pasar saham Tanah Air juga akan berpotensi menguat. Sebab investor domestik diprediksi secara bertahap akan masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), di tengah masih masifnya penjualan oleh investor asing.
Smart Investor disarankan untuk berinvestasi di reksadana saham dengan fokus jangka menengah dan target Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terdekat di level 7.000-7.100.
IHSG pada Senin (16/1/2023) naik 0,7% ke level 6.688,057. Berdasarkan data CNBC Indonesia, yield acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat naik 0,041 poin ke level 6,738% pada Senin (16/01/2023) pukul 16.54 WIB, atau harganya menurun 0,3 poin.
Lihat juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Sesuai Prediksi Pasar, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Maksimal
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Kinerja Imbal Hasil 3 Tahun (per 16 Januari 2023)
Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana Unggulan :
- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 17,55%
- Kisi Fixed Income : 16,58%
(Kinerja yang stabil dan sentitif terhadap pergerakan yield SBN acuan, membuat kedua reksadana ini menarik untuk dilirik)
Kinerja Imbal Hasil 1 Tahun (per 16 Januari 2023)
Reksadana Saham
Reksadana Unggulan :
- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 9,01%
(Kinerja reksadana ini cukup stabil dan positif di tengah gejolak dan tekanan pasar)
Simak juga : Bareksa Insight : Peluang Cuan Jangka Pendek dari Investasi Reksadana
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Risalah The Fed Ungkap Suku Bunga Tinggi di 2023, Ini Jurus Investasi Reksadana
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik disini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.