Bareksa Insight : Peluang Cuan Jangka Pendek dari Investasi Reksadana
Surat Berharga Negara (SBN) dinilai cukup atraktif, karena pasar sudah priced in terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed dan BI
Surat Berharga Negara (SBN) dinilai cukup atraktif, karena pasar sudah priced in terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed dan BI
Bareksa.com - Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan dua jurus ini agar bisa meraih peluang cuan jangka pendek dari investasinya di reksadana :
1. Reksadana Pendapatan Tetap
Smart Investor disarankan untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi saat ini dan juga bisa membeli reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara untuk jangka pendek. Sebab Surat Berharga Negara (SBN) dinilai cukup atraktif, karena pasar sudah priced in terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI).
The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan pada rapat dewan gubernur (FOMC) pada 31 Januari-1 Februari 2023 waktu AS. Sedangkan BI melaksanakan rapat dewan gubernur (RDG) pada 18-19 Januari 2023 atau pekan depan.
Promo Terbaru di Bareksa
The Fed di rapat Desember 2022 menaikkan suku bunga acuan 0,5% jadi 4,25%-4,5%, merupakan level tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Sepanjang 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 7 kali, yang secara kumulatif sepanjang Maret - Desember 2022 suku bunga The Fed telah naik 425 bps atau 4,25% dari sebelumnya di level 0-0,25%.
Pada RDG Desember 2022, BI kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% jadi 5,5%. Sepanjang 2022, BI menaikkan suku bunga acuan 200 bps atau 2% dari sebelumnya 3,5% pada Juli. Suku bunga BI sudah naik 5 kali secara beruntun, atau yang teragresif sejak 2005. Suku bunga BI di 5,5% juga merupakan level tertinggi sejak Agustus 2019, atau sebelum masa pandemi Covid-19.
Baca juga : Bareksa Insight : Dua Jurus Cuan Investasi Reksadana Jelang Rilis Inflasi AS dan China
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
2. Reksadana Saham
Smart investor juga disarankan untuk mencermati reksadana saham yang pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah ke level 6.500-an. Sebab, Tim Analis Bareksa cukup optimistis pada 2023 ini, pasar saham Indonesia akan kembali menguat dan bisa ditutup di atas level 7.700-7.900. Penguatan rupiah bisa jadi pendorong masuknya investasi asing ke pasar saham Indonesia.
Pada perdagangan Rabu (11/1/20223), IHSG ditutup melemah 0,57% di level 6.584,45. Dalam sepekan terakhir IHSG sudah anjlok 3,24%. Sedangkan ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun, menurut data CNBC Indonesia, pada perdagangan Rabu (11/1/2023) pukul 16.44 WIB stagnan di level 6.808%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Keyakinan Konsumen Menguat, Cuan Reksadana Ini Bisa Melesat
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik disini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Kinerja Imbal Hasil 3 Tahun (per 11 Januari 2023)
Reksadana Pendapatan Tetap
Top Picks :
- Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 29,85%
- Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 17,77%
(Kinerja 2 reksadana ini cukup atraktif. Saat yield SBN acuan menurun, justru membuat dua reksadana tersebut menarik untuk dilirik)
Kinerja Imbal Hasil 1 Tahun (per 11 Januari 2023)
Reksadana Saham
Top Picks :
- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 9,83%
(Reksadana ini bisa dipertimbangkan karena berhasil mencatatkan kinerja cukup stabil dan positif di tengah fluktuasi dan tekanan pasar)
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Wait and See Inflasi China dan AS, Ini Prospek Cuan Reksadana dan Emas
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Risalah The Fed Ungkap Suku Bunga Tinggi di 2023, Ini Jurus Investasi Reksadana
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.