Bareksa Insight : Tanda Window Dressing Mulai Tampak, Cuan Reksadana Ini Bisa Melonjak
Optimisme pelaku pasar atas kinerja ekonomi Tanah Air dan pasar modal akan teruji dalam 3 hari perdagangan terakhir tahun ini
Optimisme pelaku pasar atas kinerja ekonomi Tanah Air dan pasar modal akan teruji dalam 3 hari perdagangan terakhir tahun ini
Bareksa.com - Kinerja pasar saham Tanah Air di hari kedua pada pekan terakhir Desember 2022 mulai sumringah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali naik menembus level 6.900-an, setelah 3 minggu pertama di bulan Desember berfluktuasi cukup tinggi.
Pasar saham sempat memerah akibat ditekan aksi jual asing yang mencapai Rp17,98 triliun sepanjang bulan berjalan per 27 Desember. Menurut Tim Analis Bareksa, kembali hijaunya pasar saham menandakan aktivitas window dressing mulai tampak.
Windows dressing adalah strategi manajemen perusahaan untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum dipublikasikan kepada para stakeholders.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada penutupan perdagangan Selasa (27/12/2022), IHSG ditutup melonjak 1,28% di level 6.923. Sepekan terakhir, IHSG melesat 2,19% dan sepanjang tahun berjalan (YTD) hingga 27 Desember 2022 naik 3,87%. Penguatan IHSG kemarin, utamanya ditopang kenaikan saham sektor energi, keuangan dan industri dasar.
Tim Analis Bareksa memperkirakan emiten berkapitalisasi besar (big caps) masih akan mendominasi pergerakan pasar saham hari ini (28/12/2022). Optimisme pelaku pasar atas kinerja ekonomi Tanah Air dan pasar modal akan teruji dalam 3 hari perdagangan terakhir tahun ini, apakah IHSG bisa ditutup positif atau tidak di Desember 2022.
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Lonjakan Kasus Covid-19 China, Ini Cara Cuan Investasi Reksadana
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Mempertimbangkan tanda-tanda window dressing mulai tampak, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan 2 jurus ini agar cuan investasinya bisa melonjak :
1. Smart Investor direkomendasikan tetap berinvestasi di reksadana saham dan reksadana indeks, terutama reksadana yang memiliki komposisi portofolio di saham berkapitalisasi besar (big caps) dengan fokus jangka menengah dan target IHSG cukup realistis di 7.500-7.700.
2. Smart Investor juga direkomendasikan untuk mendiversifikasi investasinya di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi dengan tetap menunggu koreksi di pasar Obligasi Negara pada saat yield melemah ke level 7-7,1%.
Berdasarkan data CNBC Indonesia, imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara 10 tahun pada Selasa (27/12) pukul 10.25 WIB di level 6,909% atau melemah 0,002.
Lihat juga : Bareksa Insight : Pekan Terakhir Window Dressing 2022, Ini Potensi Cuan Investasi Emas dan Reksadana
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 27 Desember 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,6%
Reksadana Saham
Mandiri Investa Atraktif Syariah : 12,42%
Reksadana Indeks
BNP Paribas IDX Growth30 : 8,19%
Simak juga : Bareksa Insight: PPKM Akan Berakhir, Reksadana Ini Bisa Kena Imbas Positif
Mau Potensi Cuan dari Invetasi Emas, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana Saat Optimisme Pasar Turun Jelang Akhir Tahun
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.