Umroh Segera Dibuka, Begini Syarat Vaksinasi Lengkap Bagi Calon Jemaah
Arab Saudi selama ini menggunakan empat jenis vaksin, yaitu : Pfizer, AstraZeneca, Jhonson&Jhonson, serta Moderna
Arab Saudi selama ini menggunakan empat jenis vaksin, yaitu : Pfizer, AstraZeneca, Jhonson&Jhonson, serta Moderna
Bareksa.com - Kabar gembira buat calon jemaah umroh asal Indonesia yang selama ini tertunda keberangkatannya akibat pandemi. Sebab Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah mulai menyiapkan pengaturan pelaksanaan umroh bagi jemaah asal Indonesia.
Kementerian Agama juga tengah meminta para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk melakukan langkah-langkah persiapan. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan pihaknya telah bersurat kepada para pimpinan PPIU tertanggal 11 Oktober 2021, tentang Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Umrah 1443H.
"Kami minta penyelenggara perjalanan ibadah umroh mempersiapkan keberangkatan jamaahnya, khususnya mereka yang telah mendaftar dan membayar biaya umrah di PPIU namun tertunda keberangkatannya hingga saat ini," terang Hilman Latief di Jakarta, Selasa (12/10/2021) dilansir laman resmi kemenag.go.id.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Hilman, penyelenggaraan ibadah umroh sempat ditutup oleh Arab Saudi pada akhir Februari 2020 disebabkan pandemi. Kemudian, umroh sempat dibuka kembali pada awal November 2020, dengan protokol kesehatan dan persyaratan khusus.
Data Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH) mencatat, per November 2020, ada 26.328 jemaah yang tertunda keberangkatannya dan berusia 18 sampai 50 tahun.
"Mereka masuk dalam kriteria yang dipersyaratkan Saudi untuk berangkat umroh di masa pandemi saat itu," jelas Hilman.
Syarat Vaksinasi Lengkap
Sebenarnya Arab Saudi telah membuka kembali penyelenggaraan umroh sejak Agustus 2021. Namun Saudi baru memberikan izin bagi jemaah dari 10 negara, yaitu Irak, Nigeria, Sudan, Jordan, Senegal, Bangladesh, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Emirat Arab.
Kedatangan jemaah kali pertama di Saudi pada 14 Agustus lalu. Sampai saat ini, tercatat sudah sekitar 12.000 jemaah menunaikan ibadah umroh di Tanah Suci.
Lantas, bagaimana penyelenggaraan umroh di masa pandemi seperti sekarang ini?
Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan penyelenggaraan umroh saat pandemi berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Jemaah yang sudah mendapatkan dua kali vaksin dengan vaksin yang digunakan Arab Saudi, atau dua kali vaksin selain vaksin yang digunakan Saudi lalu ditambah dengan booster, mereka tidak menjalani karantina setibanya di Jeddah atau Madinah. Mereka bisa langsung menjalankan ibadah umroh.
“Selama di Makkah dan Madinah, jemaah mendapat kesempatan sekali menjalankan umroh, dan sekali salat di Raudah,” tutur Endang dalam rapat virtual tentang persiapan penyelenggaraan ibadah umroh dengan Tim Kemenag, Kemenkes, Kominfo, dan PT Telkom, Selasa (28/9/2021). .
“Adapun untuk Salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, itu bisa dilakukan setiap waktu,” tutupnya.
Bagi jemaah umroh yang baru mendapatkan satu kali vaksin, lanjut Endang, maka dia harus menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu selama empat hari.
Arab Saudi selama ini menggunakan empat jenis vaksin, yaitu : Pfizer, AstraZeneca, Jhonson&Jhonson, serta Moderna.
Adapun untuk penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm, diharuskan untuk mendapatkan vaksin booster dengan empat merek yang disetujui tersebut. Apabila tidak, maka diharuskan untuk menjalani karantina selama lima hari setelah kedatangan.
Sementara itu, untuk keberangkatan, syarat yang masih perlu dilakukan oleh setiap jamaah umroh adalah melakukan tes PCR. Tes ini dilakukan maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan.
Kementerian Kesehatan dan perwakilan Indonesia di Arab Saudi saat ini masih melakukan beberapa penyesuaian terhadap aplikasi Peduli Lindungi yang mencantumkan sertifikat vaksin. Sebab aplikasi ini belum bisa terintegrasi dengan aplikasi Saudi untuk Covid-19, Tawakalna dan menyulitkan proses verifikasi sertifikat.
Berapa Biaya Umroh?
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan, biaya umroh tahun 2021 sampai saat ini masih merujuk pada harga referensi kedua ketika uji coba pada November 2020, yaitu Rp 26 juta.
"Apakah masih ada tambahan lagi? Kami masih menunggu kepastian final ketentuannya," kata Firman.
Menurut dia, penyesuaian biaya umroh tahun 2021 itu akan dilakukan apabila masih ada kewajiban karantina 5 hari sebelum berangkat umrah, begitu juga saat pulang dari Arab Saudi. Dalam beberapa hari ini, pihaknya akan terus berkordinasi dengan kementerian terkait untuk finalisasi hal-hal tersebut.
"Diharapkan ketika dibuka beberapa hari ke depan, kita sudah siap, sehingga keberangkatan bisa dilakukan," jelas dia.
Cara Siapkan Tabungan Umroh
Bagi smart investor yang sudah tidak sabar untuk segera berziarah ke Tanah Suci, apakah sudah menyiapkan tabungan untuk memenuhi biayanya?
Jika smart investor punya niat kuat, bisa menyiapkan tabungan umroh di reksadana syariah yang tersedia di platform BareksaUmroh. Selain halal dan berpeluang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari menyimpannya di tabungan biasa, juga aman karena diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di platform BareksaUmroh, smart investor bisa memilih beragam paket umroh sesuai kebutuhan dan kemampuan. Smart investor juga bisa melakukan simulasi atas investasi yang ditanamkan.
Menyiapkan tabungan umroh di BareksaUmroh ada enam kelebihan :
1. Pasti Aman
Uang tabungan nasabah akan disimpan di reksadana syariah, sebagai instrumen investasinya. Tidak dipegang langsung oleh pihak travel atau agen penjual, melainkan disimpan di reksadana Bareksa.
2. Layanan Lengkap
Layanan BareksaUmroh terpadu dari awal hingga akhir, mulai dari perencanaan tabungan di reksadana syariah, pembelian paket umroh, keberangkatan umroh, hingga perjalanan pulang ke tanah air.
3. Serba Online
Pendaftaran dilakukan 100 persen online, dengan hanya menggunakan e-KTP. Proses tanda tangan juga dilakukan secara online menggunakan tanda tangan digital.
4. Terpercaya
Bareksa bermitra dengan agen biro perjalanan (agen travel) yang sudah memiliki reputasi. Tiap mitra agen travel telah memiliki sertifikat untuk keberangkatan umroh yang diatur oleh Kementerian Agama.
5. Sesuai Syariah
Tidak perlu ragu tentang kehalalan produk ini, karena reksadana syariah dikelola berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan nomor 20/DSN-MUI/IV/2001.
6. Fleksibel & Potensi Imbal Hasil
Top up tabungan tidak mengikat, smart investor bebas top up kapanpun dan berapapun. Dengan reksadana syariah, tabungan berpotensi tumbuh dan meraih imbal hasil lebih besar dari tabungan bank atau deposito.
Di platform BareksaUmroh, tersedia 4 produk reksadana syariah yang bisa dipilih untuk menyiapkan tabungan umroh. Empat produk reksadana pasar uang syariah tersebut ialah Syailendra Sharia Money Market Fund, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Sucorinvest Sharia Money Market Fund.
Keempat reksadana tersebut berhasil mencatatkan imbal hasil antara 2,35 persen hingga 5,02 persen setahun terakhir (per 11 Oktober 2021). Rata-rata imbalan dari keempat reksadana tersebut 3,78 persen per tahun. Imbalan tersebut jauh lebih menarik dari deposito. Rata-rata bunga deposito bank besar dan BUMN saat ini di kisaran 2,92 persen per tahun.
Selain itu imbal hasil investasi di reksadana pasar uang syariah tidak dipotong pajak karena bukan merupakan objek pajak. Adapun bunga deposito masih harus dipotong pajak 20 persen.
Sumber : Bareksa
Simulasi Investasi Tabungan Umroh
Jika kita telah menyiapkan tabungan umroh sejak tahun lalu, kira-kira berapa hasilnya saat ini?
1. Investasi Secara Lumpsum
Misalkan kita menggunakan strategi lumpsum atau investasi sekaligus di awal senilai Rp26 juta yang merupakan biaya sesuai ketentuan Kemenag, kemudian ditempatkan di reksadana pasar uang syariah Sucorinvest Sharia Money Market Fund maka hasilnya akan jadi seperti berikut ini :
Sumber : Bareksa
Berdasarkan tools Simulasi Investasi Reksadana Bareksa, dengan investasi Rp26 juta sejak Oktober 2020, maka saat ini (per 11 Oktober 2021), nilai investasi kita di reksadana syariah telah mencapai Rp27,29 juta.
Rinciannya dana pokok investasi Rp26 juta dan Rp1,29 juta adalah potensi imbal hasilnya.
Sumber : Bareksa
2. Investasi Secara Berkala
Namun jika kita ingin investasi secara berkala, maka hasilnya seperti berikut ini :
Sumber : Bareksa
Guna mencapai biaya minimal untuk umroh sesuai ketentuan Kemenag Rp26 juta, maka setiap bulan kita harus menabung Rp2.166.700 selama 12 bulan.
Jika kita secara rutin tempatkan dana tersebut di reksadana Sucorinvest Sharia Money Market Fund, maka dalam 12 bulan kita berhasil mengumpulkan dana pokok investasi Rp26 juta. Selain itu, kita juga berpeluang meraih imbalan Rp649.199 dari hasil investasi kita.
Sumber : Bareksa
Menarik bukan? Investasi di reksadana syariah juga halal karena telah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Karena itu tunggu apalagi? Segera siapkan tabungan umroh di platform BareksaUmroh.
Selengkapnya tentang BareksaUmroh kamu bisa klik tautan berikut ini.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.