Alert! Masa Penawaran ORI024 Besok Tutup, ST011 Segera Hadir
ST seri ST011 akan terbit dalam dua tenor yakni 2 tahun ST011T2 & 4 tahun ST011T4
ST seri ST011 akan terbit dalam dua tenor yakni 2 tahun ST011T2 & 4 tahun ST011T4
Bareksa.com - Masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI024 akan ditutup pemerintah besok Kamis (2/11/2023) pukul 10.00 WIB. Agar tidak ketinggalan atau FOMO (fear of missing out) karena belum investasi ORI024, maka sebaiknya Kamu memanfaatkan kesempatan terakhir berinvestasi di SBN Ritel seri keenam ini.
Hingga Rabu siang (1/11) pukul 11.59 WIB, ORI024 tenor 3 tahun atau ORI024T3 sudah terjual Rp11,36 triliun. Seiring tingginya minat investor di ORI024 tenor pendek, pemerintah menambah kuota nasional pemesanan ORI023T3 dari sebelumnya Rp11,5 triliun per 31 Oktober, naik jadi Rp15 triliun pada 1 November. Kuota nasional pemesanan ORI024T3 saat ini tarcatat masih tersedia Rp3,64 triliun.
Sementara untuk nilai pemesanan ORI024 tenor 6 tahun atau ORI024T6 hingga Rabu siang mencapai Rp2,51 triliun. Dari kuota nasional pemesanan ORI024T6 hingga siang ini Rp3,5 triliun, hingga Rabu siang masih tersisa Rp976,34 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain 100% dijamin negara, daya tarik ORI024 lainnya adalah berupa cuan atau imbal hasilnya. Untuk ORI024T3 dengan tenor 3 tahun, kuponnya 6,1% per tahun dan kupon ORI024T6 dengan tenor 6 tahun sebesar 6,35% per tahun.
Dibandingkan bunga deposito, kupon atau imbal hasil ORI024 itu sangat menarik. Saat ini, bunga penjaminan untuk simpanan rupiah di bank umum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 1 September 2023 hingga 31 Januari 2024 adalah 4,25%. Selain itu, pajak imbal hasil SBN Ritel juga lebih rendah yakni hanya 10%, sementara pajak bunga deposito 20%.
ST011
Menyusul penerbitan ORI024, pemerintah akan menerbitkan Sukuk Tabungan (ST) seri ST011 yang menjadi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel terakhir pada tahun ini. Jadwal masa penawaran ST011 (tentative) pada 3-29 November 2023.
Seperti halnya ORI024, ST011 sama-sama SBN Ritel yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan sebagai alternatif investasi bagi masyarakat agar bisa berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan negara. Keduanya merupakan instrumen investasi aman karena 100% nilai pokok investasi dan imbal hasilnya dijamin negara.
Imbal hasil yang ditawarkan oleh SBN Ritel biasanya jauh lebih
menarik dari deposito. Hal tersebut seiring target pemerintah untuk
mendorong agar masyarakat lebih berorientasi ke investment society, dari selama ini lebih didominasi saving society.
Sumber : Kemenkeu
Prediksi Imbal Hasil ST011
Dalam menentukan kupon atau imbal hasil SBN Ritel, Kementerian Keuangan setidaknya mempertimbangkan 5 faktor. Yakni imbal hasil SBN tenor yang sama di pasar, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), tingkat suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), bunga deposito perbankan, serta kondisi makro ekonomi.
Pasar modal saat ini sedang bergejolak akibat potensi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), sehingga mengerek imbal hasil Obligasi Pemerintah AS (US Treasury) menyentuh 5% pekan lalu. Pelaku pasar khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan dan tren bunga tinggi akan bertahan lebih lama dari perkiraan. Saat ini Fed Funds Rate di level 5-5,25%.
Seiring gejolak pasar global, yield SBN RI juga melonjak. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang bulan berjalan hingga 26 Oktober 2023, pasar SBN mencatat arus dana asing keluar (outflow) Rp13,63 triliun, sehingga mendorong kenaikan yield rata-rata 40,86 basis poin (bps) di seluruh tenor.
Senada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang bulan hingga 27 Oktober melemah 2,61% ke level 6.758,79, dengan investor asing mencatatkan outflow Rp6,37 triliun. Pasar obligasi korpotasi tak ketinggalan, indeks pasar obligasi ICBI hingga 27 Oktober melemah 1,38% MTD dengan aliran dana keluar asing Rp842,83 miliar.
Rapat Dewan Gubernur BI pada 19 Oktober, memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dari 5,75% menjadi 6%. Tingkat bunga penjamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk simpanan rupiah di 4,25%, berlaku 1 Oktober 2023 hingga 31 Junari 2024.
Sedangkan menurut statistik perbankan syariah OJK per Juni 2023, ekuivalen tingkat imbalan deposito mudharabah berjangka di atas 12 bulan di angka 4,11% per tahun. Ekspektasi imbal hasil (yied) SBN tenor 2 tahun di 6,905% (per 31/10) dan yield SBN tenor 4 tahun 7,089%. ST011 rencananya akan terbit dalam 2 tenor yakni ST011 tenor 2 tahun atau ST011-T2 dan ST011 tenor 4 tahun atau ST011-T4.
Siap-siap Investasi ST011 di Sini
Pertimbangan Kupon ST011
Suku bunga acuan BI | 6% (Oktober 2023) |
Rata-rata imbal hasil deposito syariah | 4,11% (Juni 2023) |
Yield SBN 2 tahun dan 4 Tahun | 6,9% dan 7,08% (per 31/10/2023) |
Tingkat bunga penjaminan LPS bank umum | 4,25% (periode 1 Oktober 2023- 31 Januari 2024) |
Sumber : OJK, BI, LPS, PHEI
Mempertimbangkan beberapa indikator tersebut, Tim Analis Bareksa memperkirakan imbal hasil ST011 tenor 2 tahun akan berada di kisaran 6,7% hingga 6,9% dan ST011 tenor 4 tahun di kisaran 7,1%. Besaran proyeksi imbal hasil itu mempertimbangkan gejolak pasar SBN saat ini dan tren kenaikan suku bunga acuan.
Dengan begitu, Tim Analis Bareksa memprediksi spread antara imbalan ST011T2 dengan BI Rate di kisaran 0,7-0,9% dan spread imbalan ST011T4 dengan bunga acuan BI di kisaran 0,9-1,1%.
Siap-siap Investasi ST011 di Sini
SBN Ritel | Prediksi Tim Analis Bareksa | Spread dengan BI Rate | |
ST011T2 | 6,7-6,9% | 0,7-09% | |
ST011T4 | 6,9-7,1% | 0,9-1,1% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Besaran prediksi imbalan ST011 itu sangat menarik jika dibandingkan dengan deposito syariah. Apalagi imbal hasil deposito syariah harus dipotong pajak 20%, sehingga imbalan bersihnya rata-rata jadi 3,288% per tahun. Adapun imbalan ST011 hanya dipotong pajak 10%. Karena itu jika pemerintah menetapkan imbalan ST011T2 di kisaran 6,7-6,9%, maka imbalan bersihnya setelah dipotong pajak menjadi 6,03-6,21% per tahun. Adapun prediksi imbal hasil bersih ST011T4 di kisaran 6,21-6,39% per tahun.
Sangat menarik bukan?
Siap-siap Investasi ST011 di Sini
Bareksa Salah Satu Midis SBN Terbaik
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di ST011? Segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang, agar saat masa penawaran dibuka, Kamu bisa langsung melakukan pemesanan ST011.
Siap-siap Investasi ST011 di Sini
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.