ST010 Terus Diserbu, Investor Generasi Mana Paling Suka Sukuk Tabungan?
Masa penawaran Sukuk Tabungan ST010 hingga 7 Juni 2023 pukul 10.00 WIB, atau masih 9 hari lagi
Masa penawaran Sukuk Tabungan ST010 hingga 7 Juni 2023 pukul 10.00 WIB, atau masih 9 hari lagi
Bareksa.com - Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 masih terus diburu investor. Hingga Senin pagi (29/5/2023) atau 18 hari masa penawaran, nilai pemesanan ST010 sudah mencapai Rp11,76 triliun. Rinciannya, untuk ST010 tenor 2 tahun atau ST010T2 diborong investor Rp8,46 triliun dan ST010 tenor 4 tahun atau ST010T4 dipesan Rp3,3 triliun.
Seiring membludaknya minat investor untuk membeli instrumen investasi di instrumen yang aman karena 100% dijamin negara, cuan menarik, sesuai syariah dan peduli terhadap pelestarian lingkungan tersebut, pemesarintah memutuskan tidak menambah kuota pemesanan ST010T4 pada Rabu (24/5). Sedangkan kuota pemesanan ST010T2 dibatasi hanya Rp8 miliar mulai hari yang sama.
Pembatasan kuota mengakibatkan terjadinya rebutan pemesanan (war), sehingga setiap kuota Rp8 miliar di menit-menit awal jam, kuota pemesanan langsung ludes terjual dalam hitungan menit. Karena itu, agar Kamu bisa menang war dalam memesan ST010, standby di menit-menit awal pergantian jam dan segera klik beli. Sebab masa penawaran ST010 masih berlangsung hingga 7 Juni 2023 atau masih berlangsung 9 hari lagi.
Promo Terbaru di Bareksa
Berbeda dengan seri-seri Sukuk Tabungan sebelumnya, pemerintah menerbitkan ST010 dengan 2 pilihan tenor investasi yakni 2 tahun atau ST010T2 dan tenor 4 tahun atau ST010T4. Tingginya minat investor terhadap ST010 karena SBN Ritel jenis syariah ini menawarkan imbal hasil menarik, yakni ST010 tenor 2 tahun atau ST010T2 menawarkan imbal hasil bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor) 6,25%. Sedangkan Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST010T4 (Tenor 4 Tahun) memberi imbal hasil 6,4%.
Kupon ST010 bersifat floating with floor artinya bisa naik saat suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun dari batas minimal. Makanya, bila bank sentral berupaya menahan inflasi dengan kebijakan moneter menaikkan suku bunga acuan, maka investor ST010 bisa tambah cuan karena imbal hasilnya berpotensi naik.
Minimal nilai pemesanan ST010 masing-masing Rp1 juta dan maksimal Rp5 miliar untuk ST010 tenor 2 tahun dan Rp10 miliar untuk ST010 tenor 4 tahun. Artinya kuota maksimal per investor ialah Rp15 miliar untuk kedua tenor tersebut.
Daya Tarik ST010
Selain imbal hasil atau kupon, faktor lain yang jadi daya tarik Sukuk Tabungan ST010 maupun semua seri SBN Ritel lainnya, adalah instrumen investasi yang diterbitkan Negara ini minum risiko. Menurut Memorandum Informasi berikut penjelasan soal risiko investasi di Sukuk Tabungan seri ST010 dan cara mengatasinya :
1. Risiko gagal bayar (default risk) adalah risiko apabila investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo baik imbalan/kupon dan nilai nominal Sukuk Tabungan seri ST010T2 & ST010T4.
Namun, sebagai instrumen pasar modal, ST010T2 & ST010T4 termasuk instrumen yang bebas risiko (risk free instrument) karena pembayaran imbalan/kupon dan nilai nominal Sukuk Tabungan seri ST010T2 & ST010T4 dijamin oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang SBSN dan Undang-Undang APBN.
2. Risiko likuiditas (liquidity risk), adalah kesulitan dalam menjual ST010T2 & ST010T4 sebelum jatuh tempo apabila investor memerlukan dana tunai. ST010T2 & ST010T4 memiliki risiko likuiditas karena tidak dapat diperdagangkan dan tidak dapat dialihkan. Meski begitu, ST010T2 & ST010T4 dapat dicairkan sebagian sebelum jatuh tempo dengan memanfaatkan fasilitas early redemption.
3. Risiko Pasar (market risk), risiko pasar di instrumen sukuk antara lain berupa risiko terjadinya perubahan tingkat imbal hasil di pasar (reference rate) yang berpotensi merugikan investor.
Akan tetapi, ST010T2 & ST010T4 tidak memiliki risiko akibat terjadinya perubahan tingkat imbal hasil di pasar karena tingkat imbalan atau kupon ST010T2 & ST010T4 yang ditetapkan pada saat penerbitan merupakan jaminan tingkat imbalan atau kupon minimal (floor) yang akan diterima investor sampai dengan jatuh tempo. Justru, jika suku
bunga acuan BI naik, maka kupon imbal hasil ST010 bisa ikut naik.
Sumber : Kemenkeu
Investor Penyuka Sukuk Tabungan
Investor dari generasi maupun profesi apa yang paling menyukai Sukuk Tabungan? Untuk mengetahuinya, catatan penjualan Sukuk Tabungan seri sebelumnya yakni ST009 yang terjual Rp10 triliun dan dibeli 35.397 investor bisa jadi referensi.
Tercatat, investor generasi Y/milenial jadi pembeli terbesar Sukuk Tabungan seri ST009, yakni 19.075 investor atau 53,89% dari total investor, dengan nominal pembelian Rp3,7 triliun atau 37,02% dari total penjualan. Dari sisi porsi jumlah investor terhadap total investor dan porsi nominal pemesanan terhadap total nilai pemesanan, partisipasi investor generasi Y/milenial dalam penerbitan ST009 merupakan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel.
Sementara pembelian seri ST009 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 697 orang (1,97% dari total investor) dengan nominal Rp84,59 miliar atau 0,85% dari total penjualan. Rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z adalah Rp121,36 juta. Dari sisi porsi terhadap total investor, partisipasi generasi Z di ST009 merupakan yang terbesar sepanjang penerbitan SBN Ritel.
Dari sisi profesi, investor wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar di ST009 yaitu Rp3,33 triliun (33,3% dari total penjualan), sedangkan investor pegawai swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.086 orang atau 34,14% dari total investor.
Partisipasi investor dari kalangan ASN/TNI/Polri di ST009 dengan jumlah pembelian Rp538,18 miliar, meningkat dari ST008 di mana pembeliannya Rp264,9 miliar. Sementara itu, jumlah investor ASN/TNI/Polri di ST009 sebanyak 2.489 orang, lebih tinggi dari ST008 yang sebanyak 947 orang.
Dari sisi jumlah investor baru, pada seri ST009 terhadap SBSN Ritel tercatat sebanyak 13.412 orang atau 37,89% dari total investor, dengan total nominal Rp2,67 triliun atau 26,66% dari total penjualan. Dari sisi jumlah investor, investor baru didominasi oleh generasi Y/milenial, yaitu sebanyak 8.769 orang atau 65,38% dari total investor baru.
Bareksa Salah Satu Midis SBN Terbaik
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Karena itu, tak ingin ketinggalan investasi di ST010? Segera beli ST010 sekarang di Bareksa.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.