Investasi Aman dan Cuan di Tengah Stagflasi dan Inflasi? ORI022 Wajib Dipertimbangkan
ORI022 dapat dibeli di mitra distribusi SBN Ritel yang telah ditetapkan pemerintah, salah satunya Bareksa
ORI022 dapat dibeli di mitra distribusi SBN Ritel yang telah ditetapkan pemerintah, salah satunya Bareksa
Bareksa.com - Akhir-akhir ini banyak pemberitaan media menyoroti soal inflasi dan stagflasi yang terjadi secara global. Meski isu ekonomi makro ini terdengar berat, naum nyatanya hal ini bisa berdampak loh pada kehidupan sehari-hari Smart Investor.
Seperti dilansir sikapiuangmu.ojk.go.id, misalnya Smart Investor ingin membeli gorengan seharga Rp5.000. Tidak terasa, nilai uang Rp5.000 tersebut mendapatkan jumlah gorengan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya, atau harganya terus naik setiap tahunnya. Sebut saja tahun lalu, Rp5.000 bisa mendapatkan 5 buah gorengan, namun kini hanya bisa membeli 3 buah gorengan.
Berkurangnya jumlah gorengan yang Smart Investor dapatkan tersebut, merupakan ilustrasi sederhana terjadinya kenaikan harga atau inflasi. Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Sementara stagflasi berasal dari kata stagnan dan inflasi diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang terus melambat disertai dengan kenaikan harga secara terus menerus.
Promo Terbaru di Bareksa
Dampak inflasi dan stagflasi yang dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu menurunnya daya beli masyarakat dan dapat meningkatkan angka pengangguran. Karena itu, agar daya beli Smart Investor tidak semakin melemah, maka dibutuhkan strategi jitu dalam berinvestasi.
Salah satu instrumen investasi yang wajib masuk daftar pertimbangan Smart Investor ialah Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022, ORI022 merupakan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel kelima yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini. Instrumen ini di pasar perdana hanya dapat dibeli selama masa penawarannya berlangsung.
Masa penawaran ORI022 berlangsung sejak 26 September hingga 20 Oktober 2022, atau selama 25 hari. Cukup dengan berinvestasi mulai Rp1 juta dan kelipatannya hingga maksimal Rp5 miliar, maka Smart Investor bisa membantu Negara sekaligus mendapatkan cuan 5,95% tetap (fixed) per tahun dengan tenor selama 3 tahun.
Imbal hasil ORI022 lebih tinggi 0,05% atau 5 basis poin dibandingkan SBN Ritel seri sebelumnya, yakni Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 dengan imbal hasil 5,9%, yang masa penawarannya berakhir pekan lalu (14/9/2022). Perlu diketahui bahwa imbal hasil ORI022 juga merupakan yang tertinggi dibandingkan SBN Ritel seri-seri sebelumnya di 2022.
Dibandingkan ORI seri sebelumnya yakni ORI021 yang imbalannya 4,9%, maka imbal hasil ORI022 lebih tinggi 1,05%. Dibandingkan suku bunga acuan BI yang pada Kamis (22/9/2022) naik 50 basis poin atau 0,5%, dari 3,75% jadi 4,25%, maka imbal hasil ORI022 memiliki selisih (spread) lebih tinggi 1,7% atau 170 basis poin.
Cuan dari investasi di ORI022 juga jauh lebih menarik daripada bunga deposito perbankan nasional yang saat ini menawarkan bunga rata-rata 3,33% per tahun (Pusat Data Kontan, 21/9/2022). Setelah dipotong pajak obligasi, imbal hasil bersih ORI022 masih 5,355%, jauh lebih tinggi dari rata-rata bunga bersih deposito perbankan yang setelah dikurangi pajak 20%, jadi 2,664% per tahun.
Dengan imbal hasil tersebut, ORI022 bisa dipertimbangkan jadi salah satu instrumen investasi atau senjata dalam mengantisipasi dampak inflasi.
Berapa Cuan dari Investasi di ORI022?
Buat Smart Investor yang ingin berinvestasi di ORI022 tentu ingin tahu berapa nilai imbal hasil atau cuan yang didapat dari instrumen ini. Berikut ulasannya :
Simulasi Cuan ORI022 Jika Investasi Rp1 Juta
Jika Smart Investorberinvestasi di ORI022 senilai Rp1 juta atau 1 unit, maka penghitungannya sebagai berikut :
- Nilai investasi : Rp1 juta x kupon 5,95% per tahun : Rp59.500
- Imbal hasil kotor Rp59.500 - Rp5.950 (pajak 10%) = Rp53.550
- Imbal hasil bersih per bulan : Rp53.550 : 12 = Rp4.462
Simulasi Cuan ORI022 Jika Investasi Rp100 Juta
Adapun jika Smart Investor berinvestasi di ORI022 senilai Rp100 juta atau 100 unit, maka menghitungnya seperti berikut :
- Nilai investasi : Rp100 juta x kupon 5,95% per tahun : Rp5.950.000
- Imbal hasil kotor Rp5.950,000 - Rp595.000 (pajak 10%) = Rp5.355.000
- Imbal hasil bersih per bulan : Rp5.355.000 : 12 = Rp446.220
Simulasi Cuan ORI022 Jika Investasi Rp1 Miliar
Sedangkan jika Smart Investorberinvestasi di ORI022 senilai Rp1 miliar atau 1.000 unit, maka menghitungnya seperti berikut :
- Nilai investasi : Rp1 miliar x kupon 5,95% per tahun : Rp59.500.000
- Imbal hasil kotor Rp59.500.000 - Rp5.950.000 (pajak 10%) = Rp53.550.000
- Imbal hasil bersih per bulan : Rp53.550.000 : 12 = Rp4.462.200
Sumber : Kementerian Keuangan
Imbal hasil dari investasi di ORI022 ini akan langsung ditransfer setiap bulan ke rekening Smart Investor. Jadi Smart Investor tidak perlu repot-repot datang ke bank untuk mencairkannya.
Dalam berinvestasi, investor tentu tidak hanya memikirkan keuntungan, tetapi juga risikonya. Lantas, apakah investasi ORI022 memiliki risiko?
Risiko Berinvestasi di ORI022
Seperti halnya instrumen investasi lainnya di pasar keuangan, ORI022 juga memiliki risiko. Berikut penjelasan risiko berinvestasi ORI022 berdasarkan Memorandum Informasi ORI022, yang diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan :
1. Risiko gagal bayar (default risk)
Risiko gagal bayar adalah risiko yang dihadapi investor ketika tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.
Mitigasi risiko :
ORI022 tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang Surat Utang Negara (SUN), negara menjamin pembayaran kupon dan pokok SUN, termasuk ORI022 sampai dengan jatuh tempo yang dananya disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya.
2. Risiko pasar (market risk)
Risiko pasar adalah potensi kerugian (capital loss) bagi investor akibat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keseluruhan dari pasar keuangan, antara lain perubahan suku bunga, perubahan fundamental ekonomi, dan kondisi politik yang tidak stabil.
Mitigasi risiko :
Kerugian (capital loss) dapat terjadi apabila Investor menjual ORI di pasar sekunder sebelum jatuh tempo di harga jual yang lebih rendah dari harga belinya. Risiko pasar dalam investasi ORI022 dapat dimitigasi antara lain dengan :
- Investor tidak menjual ORI022 sampai dengan jatuh tempo dan hanya menjual ORI jika harga jual (pasar) lebih tinggi daripada harga beli setelah dikurangi biaya transaksi. Pada saat harga pasar turun, investor tetap mendapat kupon setiap bulan sampai jatuh tempo. Investor tetap menerima pelunasan pokok sebesar 100% ketika ORI jatuh tempo.
- Investor dapat menjaminkan ORI022 dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada mitra distribusi. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko likuiditas adalah risiko saat investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam waktu cepat di harga yang wajar.
Mitigasi risiko :
Risiko likuiditas (liquidity risk) dapat terjadi apabila investor membutuhkan dana dalam waktu cepat akan tetapi ORI tidak dapat dijual di harga wajar.
Risiko ini dapat dihindari karena ORI022 dapat dijadikan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman ke bank umum, lembaga keuangan lainnya, sebagai jaminan dalam transaksi efek di pasar modal, atau dijual kepada mitra distribusi. Ketentuan dan persyaratan berkaitan dengan penggunaan ORI022 sebagai jaminan/agunan tersebut tergantung pada kebijakan masing-masing bank dan lembaga keuangan lainnya.
Makin yakin berinvestasi di ORI022? Segera pesan ORI022 di Bareksa ya.
Baca juga Promo Beli ORI022 di Bareksa, Raih Hadiah iPad, Laptop hingga Reksadana
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.