Ini Cara Tepat Investasi di Tengah Lonjakan Inflasi dan Potensi Resesi Global
Pasar saham dan obligasi Indonesia dibayangi sentimen potensi resesi global, akibat tingginya inflasi dan kenaikan agresif suku bunga acuan mayoritas negara di dunia
Pasar saham dan obligasi Indonesia dibayangi sentimen potensi resesi global, akibat tingginya inflasi dan kenaikan agresif suku bunga acuan mayoritas negara di dunia
Bareksa.com - Dalam beberapa pekan terakhir, pasar saham dan obligasi Indonesia dibayangi sentimen kabar potensi resesi global, akibat tingginya inflasi dan kenaikan agresif suku bunga acuan mayoritas negara di dunia. Hal ini menyebabkan tingginya fluktuasi di pasar saham dan obligasi dalam jangka pendek.
Dari dalam negeri, inflasi pada September 2022 melonjak hingga 5,95% secara tahunan. Sementara itu untuk inflasi di sektor rumah tangga, terutama dari sisi biaya listrik dan bahan bakar rumah tangga terjadi inflasi 6,14% untuk periode yang sama.
Pertumbuhan Inflasi Tahunan di 2022
Sumber : BPS, diolah Tim Analis Bareksa
Promo Terbaru di Bareksa
Dari tabel tersebut, terlihat sejak awal tahun, inflasi Indonesia mengalami tren kenaikan. Selain karena memang terjadi pemulihan ekonomi yang mendorong aktivitas, serta daya beli masyarakat, inflasi juga disebabkan oleh lonjakan harga komoditas.
Menurut Tim Analis Bareksa, selama tensi geopolitik Rusia - Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas global masih cukup tinggi, maka inflasi hingga akhir tahun diproyeksikan bakal mencapai 7%.
Jika inflasi terlalu tinggi dan harga kebutuhan pokok serta kebutuhan hidup juga naik, maka hal ini dikhawatirkan menggerus nilai penghasilan atau pendapatan yang diterima oleh masyarakat.
Apa Solusinya?
Agar nilai pendapatan tidak tergerus inflasi, maka masyarakat harus mempertimbangkan investasi di pasar keuangan. Terutama investasi di Surat Berharga Negara (SBN Ritel) dan reksadana pasar uang yang umumnya menghasilkan kinerja yang lebih stabil di tengah risiko fluktuasi tinggi di pasar modal.
Kinerja Instrumen Investasi & Kenaikan Pendapatan Masyarakat
Jenis Pemasukan | |
Pendapatan | Proyeksi Tahun 2022 (%) |
Proyeksi pertumbuhan gaji tahun 2022 | 6,5 |
Investasi | Imbal Hasil 1 Tahun (%) - Sept 2022 |
Kupon ORI022 (sudah dipotong pajak) | 5,36 |
Top 5 reksadana pasar di Bareksa | 4,07 |
Suku bunga deposito 4 bank besar | 2.41 |
Sumber : Kemenkeu, IDX, Pusat Data Kontan, Tim Analis Bareksa
Dilansir IDX, perusahaan SDM Mercer melakukan survei proyeksi kenaikan gaji di Indonesia terhadap 533 organisasi dan didapatkan angka sekitar 6,5% untuk tahun 2022, didukung oleh proyeksi perbaikan kinerja keuangan perusahaan serta prospek sektor teknologi yang sedang bertumbuh di Indonesia.
Angka proyeksi kenaikan gaji tersebut dapat dikatakan bisa menutup proyeksi pertumbuhan inflasi tahun ini, namun selisihnya juga tidak terlalu banyak. Jika hanya ditabung di bank, maka akan tergerus oleh biaya administrasi bank. Sementara jika ditempatkan ke deposito juga masih akan dikenai pajak 20%.
Perbedaan Deposito & Reksadana Pasar Uang
| Deposito | Reksadana Pasar Uang |
Sifat Instrumen | Tabungan Berjangka | Portofolio efek pasar uang (deposito dan surat utang < 1 Tahun |
Tenor (Jatuh Tempo) | 3, 6, 12 Bulan | Tidak ada |
Pajak | 20% | Bukan objek pajak |
Pencairan | Harus menunggu jatuh tempo, atau kena denda | Bisa kapan saja |
Modal Minimum* | Rp 10 juta | Rp10,000 |
Sumber : berbagai sumber, diolah Bareksa
Sehingga, jika masyarakat ingin dananya bertumbuh, serta memiliki pendapatan pasif (passive income) yang stabil, serta imbalannya lebih tinggi dari deposito bank, maka harus diinvestasikan di produk pasar keuangan lainnya seperti SBN Ritel seri ORI022 yang saat ini ditawarkan pemerintah serta produk reksadana pasar uang.
Top 5 Reksa Dana Pasar Uang yang ada di Bareksa
Reksadana Pasar Uang | Kinerja 1 Tahun (%) |
Capital Money Market Fund | 4,38 |
Syailendra Sharia Money Market Fund | 4,06 |
Sucorinvest Sharia Money Market Fund | 4,25 |
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia | 3,91 |
Syailendra Dana Kas | 3,74 |
Sumber : Bareksa, kinerja per 30 September 2022
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.