Siap-siap! Ini Seri SBN Ritel yang akan Diterbitkan Pemerintah di 2022
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menargetkan hingga Rp100 triliun dari 6 seri SBN Ritel
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menargetkan hingga Rp100 triliun dari 6 seri SBN Ritel
Bareksa.com - Ingin berinvestasi sekaligus membantu negara dalam menyediakan anggaran untuk membiayai pembangunan nasional? Pemerintah kembali membuka kesempatan lebar bagi investor ritel untuk investasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada tahun depan.
Kementerian Keuangan menargetkan bisa meraup dana sekitar Rp100 triliun dari penerbitan 6 seri SBN Ritel dan 1 seri sukuk wakaf (CWLS). Penerbitan SBN Ritel, jadi bagian sumber pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) termasuk APBN 2020.
Direktur Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan semenjak terjadi pandemi Covid-19, terjadi peningkatan permintaan (demand) terhadap SBN Ritel karena masyarakat yang biasanya konsumtif jadi memiliki dana lebih (disposable income).
Promo Terbaru di Bareksa
"Penerbitan SBN mengikuti hukum supply-demand. Setelah pandemi, masyarakat yang konsumtif jadi punya disposable income. Masyarakat juga semakin sadar investasi untuk dana darurat. DPK perbankan meningkat, maka terjadi lonjakan penerbitan SBN saat pandemi," jelas Luky dalam Media Briefing Strategi Pembiayaan APBN Tahun 2022 melalui Youtube Kementerian Keuangan, Senin (13/12/2021).
Untuk tahun depan, penerbitan SBN Ritel ditargetkan akan memenuhi sekitar 6 persen hingga 8 persen, dari target penerbitan SBN untuk pembiayaan utang dalam APBN 2022. Adapun target penerbitan SBN secara total tahun 2022 mencapai Rp1.300 triliun.
Luky menggarisbawahi penerbitan SBN Ritel dalam rangka pembiayaan APBN ini akan dilakukan dengan prinsip fleksibel, oportunistik, dan prudent. Fleksibel artinya sumber dan nominal pembiayaan bisa berubah untuk mencapai target.
Sementara oportunistik maksudnya merealisasikan penerbitan lebih besar saat kondisi pasar mengungkinkan. Adapun prudent menunjukkan sifat kehati-hatian dan memperhitungkan risiko.
Jenis-jenis SBN Ritel
Kementerian Keuangan menyebutkan komposisi seri penerbitan SBN Ritel di 2022 sama seperti realisasi di 2021. Pada rencana 2022, seri SBN Ritel yang lebih banyak diterbitkan adalah yang bersifat tradable, yaitu Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) masing-masing 2 seri.
Sedangkan seri Savings Bond Ritel dan Sukuk Tabungan, yang tidak bisa diperdagangkan akan diterbitkan masing-masing 1 seri.
Pemerintah, akan mengumumkan mengenai jadwal penerbitan masing-masing jenis SBN Ritel yang diterbitkan, termasuk mengenai besaran minum dan maksimum pemesanan.
Berikut penjelasan mengenai Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel (SR), Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan :
Obligasi Negara Ritel (ORI)
Melansir laman Sikapi Uangmu OJK, Obligasi Negara Ritel atau ORI adalah salah satu jenis surat berharga negara yang dijual oleh pemerintah kepada investor ritel dalam bentuk tanpa warkat di pasar perdana domestik dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Sama seperti surat berharga negara lainnya, dana yang terkumpul dari penerbitan ORI sepenuhnya akan digunakan untuk pembiayaan APBN diantaranya untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. ORI juga sudah pasti aman karena diterbitkan oleh pemerintah.
Adapun ORI terakhir yang diterbitkan pemerintah adalah ORI020 pada Oktober 2021.
Sukuk Ritel (SR)
Sukuk Ritel atau Sukri atau SR, seperti ORI namun berbasis syariah. Imbalan Sukri bersifat tetap dan dibayar setiap bulan. Selain itu Sukuk Ritel juga bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
Sukuk Ritel yang terakhir diterbitkan pemerintah adalah SR015 pada Agustus 2021.
Savings Bond Ritel (SBR)
Savings Bond Ritel (SBR) adalah instrumen surat utang negara bagi masyarakat ritel yang tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, tetapi produk tersebut memiliki fasilitas pencairan lebih awal (early redemption), yang diatur pemerintah.
Savings Bond Ritel (SBR) yang terakhir diterbitkan pemerintah pada Juni 2021 yakni SBR010.
Sukuk Tabungan
Sukuk Tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder seperti halnya SBR. Namun, seperti SBR, Sukuk Tabungan juga memiliki fasilitas early redemption. Adapun kupon Sukuk Tabungan biasanya floating with floor dan juga dibayarkan setiap bulan.
Sukuk Tabungan yang terakhir diterbitkan pemerintah, seri ST008 pada November 2021.
Perbandingan ORI, SR, SBR, dan ST
Apapun jenis SBN Ritel yang akan dipilih, untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko ya.
Baca juga: 3 Tahun Berturut, Bareksa Raih Penghargaan Mitra Distribusi SBN Terbaik dari Kemenkeu RI
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Dengan berinvestasi di SBN Ritel investor tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara. Pemesanan SBN Ritel di Bareksa hanya tersedia pada periode penawaran saja.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.